Disebut Pinggiran, Harga Tanah di Gemolong Sragen Nyaris Semahal Solo

16 Januari 2023 17:15 WIB
Ilustrasi Harga Tanah di Gemolong Sragen Nyaris Semahal Solo
Ilustrasi Harga Tanah di Gemolong Sragen Nyaris Semahal Solo ( Kompas.com)

Solo, Sonora.ID - Kecamatan Gemolong termasuk dalam kawasan pinggiran Kabupaten Sragen.

Akan tetapi, harga tanah di lokasi tersebut lebih mahal daripada pusat kota Sragen.

Sebelumnya, harga tanah di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen berkisar Rp 2,5 juta – Rp 5 juta per satu meter persegi.

Sedangkan, harga rumah ukuran 59/100 yang pada tahun 2010 masih dikisaran harga Rp 200 juta, kini harganya menginjak Rp 490 juta. Harga tersebut termasuk yang cukup tinggi untuk harga tanah di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Kecamatan Gemolong berada di bagian barat Kabupaten Sragen, lokasinya cukup dekat dengan Kota Solo. Selain dekat dengan Kota Solo, Kecamatan Gemolong ini juga dilintasi rute perjalanan Solo-Sragen-Purwodadi serta Sragen-Boyolali-Salatiga.

Sukino salah satu warga Kelurahan Ngempatpadas menyampaikan kepada TribunSolo.com faktor kenaikan harga tanah yang melejit bukan karena lokasi dari Kecamatan Gemolong yang dilintasi rute antar kota.

Ia menuturkan, harga tanah di Kecamatan Gemolong ini meroket setelah adanya penataan ulang Kecamatan Gemolong, ditambah juga akan dibangunnya Politeknik Pariwisata Negeri (Poltekpar).

Ia menuturkan, harga tanah naik semenjak adanya perkembangan tata ruang kota ditambah dengan akan dibangunnya kampus. Selain itu, ia menambahkan pemindahan Kantor Kecamatan, beralinya Puskesmas menjadi RSUD dan adanya SPBU juga ditambah pemindahan terminal ke Kragilan menjadi penyebab naiknya harga tanah di Kecamatan Gemolong.

Baca Juga: Mikrobus Bawa Wisatawan Asal Sragen Hampir Masuk Jurang di Karanganyar

Sekarang ini, ada 3 rumah sakit di Gemolong yakni RSUD Soeratno, RS Yakssi, dan RS Assalam.

Faktor lainnya yakni, mulai dibangunnya pabrik-pabrik di Kecamatan Gemolong.

Keberadaan factory sharing juga cukup berdampak kepada perekonomian di Kecamatan Gemolong.

Selain itu, warga Gemolong saat ini juga mulai membuka usaha sendiri.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Sragen, di Gemolong sendiri terdapat 17 rumah makan atau restauran, 11 pasar, 18 minimarket, dan 32 kelompok pertokoan.

Harga tanah yang semakin mahal juga berdampak pada pertumbuhan pembangunan di Gemolong. Pasalnya, pertumbuhan pembangunan perumahan di Gemolong mulai seret akibat hal tersebut.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

 Baca Juga: Kena Gejala LSD, Warga Sragen Banting Harga Sapi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm