Kemensos saat ini juga berfokus pada peningkatan kemandirian Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Seperti dengan menghadirkan program PENA untuk KPM usia produktif sehingga bisa memiliki usaha sendiri dan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan yang akhirnya bisa menciptakan kemandirian sosial dan ekonomi. Di mana, pada tahun 2022 sebanyak 5.209 KPM telah menerima PENA dengan rincian, yaitu KPM Miskin Ekstrem sebanyak 238 dan miskin sebanyak 4.971. Sedangkan, di Malang Raya sendiri juga terdapat sejumlah 443 KPM.
Selain itu, kemensos juga turut menghadirkan program Rumah Sejahtera Terpadu yang menjadi bagian dari program bantuan rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin yang memiliki rumah tidak layak huni, contohnya masih berlantai tanah, berdinding atau beratap dari bahan yang mudah rusak, tidak memiliki MCK yang layak, luas bangunan yang kurang dari 7,2 m² per orang.
Di mana, Program Rumah Sejahtera Terpadu ini juga terintegrasi dengan Program PENA (untuk usaha), serta ATENSI (isi rumah dan pemenuhan kebutuhan lainnya) sehingga KPM semakin berdaya dan pada tahun 2022 lalu, sudah sebanyak 10.600 KPM yang telah menerima program Rumah Sejahtera Terpadu ini.
Kemudian ketika pandemi Covid 19 melanda, Mensos juga menginisiasi Bantuan ATENSI Yatim Piatu bagi anak (belum berusia 18 tahun) yang orang tuanya meninggal karena covid. Program ini terus berkembang di tahun 2022, serta memberikan bantuan pengasuhan kepada YAPI non covid yang miskin, rentan, atau kurang mampu. Adapun nilai bantuan YAPI, yaitu sebesar Rp200 ribu per bulan per orangnya dan di tahun 2022, penerima YAPI Covid sudah sebanyak 23.092 anak, dan non covid sebanyak 378.755, sedangkan di Kabupaten Malang telah diterima sebanyak 1.372 anak.
Di Desember 2022, program permakanan bagi lansia tunggal, serta disabilitas juga diluncurkan. Di mana, program ini menyediakan makanan yang diberikan sebanyak 2 kali sehari dalam 1 kali pengantaran.
Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani Terus Dukung Program Terobosan Mensos
Kali ini, sebanyak 262.745 lanjut usia tunggal juga sudah menerima manfaat dari program ini pada tahun 2022, yang berasal dari 30 provinsi 277 kabupaten/kota. Dan permakanan disabilitas yang telah disalurkan di 24 provinsi dengan 171 kabupaten/kota melalui 1.434 Kelompok Masyarakat (Pokmas) dengan total penerima manfaat sebanyak 35.459.
Selanjutnya, juga terdapat bantuan ATENSI yang mengakomodir masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesejahteraan sosial. Di mana, ATENSI diberikan sesuai dengan hasil asesmen. Di Kabupaten Malang, pemberian ATENSI Disabilitas dilakukan kepada 30 orang dengan rincian disabilitas sensorik netra 8, disabilitas fisik 8, disabilitas Intelektual 9, disabilitas sensorik rungu wicara 4 dan lansia 1 orang.
Adapun bantuan yang diberikan berupa bantuan kewirausahaan sebanyak 30 paket, tongkat penuntun adaptif 8, Kursi roda adaptif 2, Walker 3, Kursi roda standar 1, kursi roda elektrik 1, dan kursi roda multiguna/ standing 1, serta alat bantu dengar motor roda tiga untuk niaga 2 unit.
Terakhir tidak dilewatkan pula kunjungan di Malang Raya ini, di mana Mensos dan Menkeu juga mengunjungi rumah Ibu Rumaiyah, KPM program PENA dan Rumah Sejahtera Terpadu yang berada di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Pada kunjungan kerja ini di Malang Raya, juga turut hadir, Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo, Bupati Malang H. M. Sanusi, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto dan PJ Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, serta Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kemenko PMK, Bank Indonesia, Ditjen Anggaran Kemenkeu, Bappenas, PT. Pos Indonesia Regional Jatim, Dinsos Kabupaten Malang dan Camat Pujon.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.