“Kacang dicampur, wijen, lalu kerupuk. Saus kita putar penuangannya. Kenapa dibikin berputar? Untuk keberkahan suatu keluarga bisa terpenuhi semua. Berkah dalam satu keluarga terpenuhi semua, keberkahannya berputar,” kata Suyanto.
Dalam proses penataan juga terdapat doa-doa yang harus diucapkan. Doa-doa tersebut memiliki filosofi dan harapan yang mewakili kemakmuran, nasib baik, dan pengharapan rezeki.
Setelah ditata, proses pengadukan jadi langkah selanjutnya. Proses ini juga penuh filosofi sekaligus yang paling seru.
Proses pengadukannya dilakukan bersama-sama menggunakan sumpit dan diangkat tinggi-tinggi.
Konon, semakin tinggi Yu Sheng diaduk dan diangkat, maka akan semakin berkah pula. Sambil diaduk dan diangkat, juga ada doa khusus yang diucapkan.
Menggunakan sumpit, salad diangkat ke atas sambil mengucapkan “Lo Hei! Lo Hei!”.
Baca Juga: 8 Tradisi Imlek Paling Populer, Makan Makanan Enak Pembawa Hoki
Semakin tinggi salad dilemparkan maka akan semakin banyak rezeki di tahun baru.
Setelah dicampur, saatnya menyantap Yu Sheng. Salad ini memiliki rasa dan tekstur yang menarik. Hampir semua rasa dan tekstur ada di dalamnya.
Rasanya segar, ada rasa asam, manis, sedikit kecut, dan agak pedas. Rasa asam berasal dari saus buah plum dan rasa gurih serta harum berasam dari minyak bawang.
Racikan bahan-bahan ini membuat rasa Yu Sheng jadi spesial. Sebagian bahan sayuran disajikan dengan cara diserut atau dipotong tipis-tipis.
Maka ketika selesai dicampur, bentuknya mirip dengan mi. Ada sedikit rasa pedas dari jahe, lalu sedikit manis dan kecut dari manisan gula dan jeruk bali.
Namun yang paling nikmat adalah daging ikan salmon mentah. Rasanya sangat segar dan memberikan sedikit rasa gurih yang khas pada salad. Ada juga rasa kacang tanah dan wijen yang cukup kuat.
Itu dia seputar tradisi imlek makan salad yu sheng dan makna dibalik proses menyantapnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.