Sonora.ID – Berikut contoh Etnosentrisme, pengertian, penyebab dan dampaknya dalam kehidupan antar manusia.
Kita hidup saling berdampingan dengan manusia lain dari latar belakang yang berbeda, mulai dari karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya, ekonomi, dan sebagainya.
Itulah sebabnya, mempertahankan Etnosentrisme hanya akan membawa dampak buruk dari kehidupan sosial kita dengan sesama manusia lain.
Tak hanya itu, Etnosentrisme berpotensi memicu pertikaian antar kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda, yang pada akhirnya hanya merugikan banyak pihak.
Lantas, sebenarnya apa itu Etnosentrisme? Kemudian apa penyebab dan dampak dari Etnosentrisme itu sendiri?
Baca Juga: 5 Contoh SOP Perusahaan, Lengkap dengan Cara Mudah Membuatnya
Artikel ini akan membahas lengkap, contoh Etnosentrisme, pengertian, penyebab dan dampaknya.
Pengertian Etnosentrisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnosentrisme adalah pandangan dan sikap masyarakat yang meremehkan kebudayaan lain.
Sementara mengutip dari Cambridge Dictionary, etnosentris atau yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai ethnocentric ialah rasa percaya jika orang, adat istiadat, tradisi, ras atau kebangsaan miliknya jauh lebih baik dibanding lainnya.
Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.
Perbedaan dan pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas budaya setiap suku bangsa.
Penyebab Etnosentrisme
Lantas apa penyebab Etnosentrisme bisa muncul pada diri seseorang atau sekelompok masyarakat?
Menurut Diana Ariswanti Triningtyas dalam buku Konseling Lintas Budaya (2019), etnosentris atau etnosentrisme terjadi ketika seseorang melihat kebudayaan lain melalui kebudayaan orang itu sendiri.
Sehingga timbul perbandingan dan kesan merendahkan kebudayaan lainnya. Ada beberapa penyebab etnosentris atau etnosentrisme, yakni:
Sejarah
Sejarah bisa mempengaruhi sikap kelompok tertentu dalam memandang kelompok lainnya.
Misalnya rasa nasib sepenanggungan atau ternyata dahulu antar kelompok pernah terlibat konflik atau lain sebagainya.
Tidak hanya itu sejarah juga bisa membentuk identitas suatu kelompok. Identitas ini kemudian menjadi ciri khas suatu kelompok dan membedakannya dengan kelompok lain.
Contohnya kebiasaan, tata cara berbahasa, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 3 Contoh Teks Negosiasi Formal dan Non Formal, untuk Berbagai Situasi
Pluralitas bangsa
Pluralitas bisa diartikan sebagai kemajemukan. Artinya dalam satu bangsa masyarakatnya berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Misalkan dari suku, agama, kelompok sosial atau golongan yang berbeda. Tanpa disadari, kemajemukan ini bisa menimbulkan sikap etnosentris.
Karena perbedaan sering membuat orang merasa bahwa kelompoknya jauh lebih baik dibanding kelompok lainnya.
Sehingga konflik lebih sering terjadi jika tidak disikapi dengan baik.
Stereotipe
Stereotip adalah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap orang lain. Stereotip dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
Hal ini mempengaruhi pandangan seseorang terhadap perbedaan kelompok. Sehingga menganggap budayanya lebih tinggi dibanding lainnya.
Prasangka Sosial
Prasangka sosial dapat mengarah ke hal negatif, ketika seseorang membandingkan dengan kelompok lain.
Perbandingan ini dapat menghambat efektivitas komunikasi kelompok yang berbeda etnis.
Budaya Politik
Budaya politik membuat pemikiran subjektif dan penuh ikatan emosional. Selain itu budaya politik membawa pandangan atau paham yang sudah dibawa sejak kecil.
Masyarakat yang terlibat dalam politik cenderung mementingkan kepentingan mereka sendiri.
Jarak Sosial
Jarak sosial adalah perasaan untuk memisahkan individu atau kelompok tertentu, berdasarkan tingkat penerimaan tertentu.
Jarak sosial dan prasangka sosial berdampak pada hubungan antar kelompok.
Dampak Etnosentrisme
Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), etnosentris atau etnosentrisme sebenarnya tidak bisa selalu dipandang buruk atau memberi dampak negatif.
Karena ada kalanya sikap ini bisa membawa dampak positif pula. Contohnya saat terjadi konflik antar kelompok, adanya etnosentrisme bisa menguatkan dengan memberi dukungan pada satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Selain itu, etnosentris juga memiliki dampak positif dan negatif lainnya.
Dampak Positif Etnosentrisme
Baca Juga: 9 Contoh Akulturasi Budaya yang Ada di Indonesia, dengan Penjelasannya
Dampak Negatif Etnosentrisme
Contoh Etnosentrisme
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 5 Contoh Kwitansi Pembayaran dan Cara Membuatnya, Secara Lengkap!