Hal ini meningkatkan potensi jenuh atau bosan di dalam hubungan tersebut karena tidak ada perkenalan yang cukup memadai.
2. Tidak mendengar
Tak hanya soal perkenalan yang menjadi pondasi penting, tetapi tahap mendengar dan didengar pun bisa menjadi pokok dari ghosting.
Ketika seseorang tidak mau mendengar tentang pasangannya, masukan dari orang sekitar, bisa jadi orang tersebut terlalu cepat ‘dibutakan’ oleh hubungan tersebut yang kemudian membuat dirinya jatuh menjadi korban ghosting.
3. Perbedaan komitmen
“Salah satu (penyebab) ghosting-meng-ghosting ini kan berkaitan dengan komitmen. Kenapa orang tiba-tiba pergi? Karena satu pihak sudah membicarakan soal pernikahan, jenjang yang lebih lanjut. Komitmen itu suatu yang berat,” tegas Octorina.
Sayangnya, permintaan untuk komitmen lebih lanjut itu kerap kali tidak dipupuk kesiapannya sejak awal sehingga ada pihak yang merasa ‘belum siap’.
Pada saat adanya perbedaan komitmen dan tujuan hubungan ini, biasanya ada pihak yang mundur.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Ini 3 Tanda Kamu Dighosting dalam Sebuah Hubungan, Jangan Lagi Buang Waktu