15 Contoh Wewaler dalam Bahasa Jawa dan Artinya, Materi Kelas 12

24 Januari 2023 15:47 WIB
Contoh wewaler dalam bahasa Jawa lengkap dengan artinya.
Contoh wewaler dalam bahasa Jawa lengkap dengan artinya. ( Pexels)

Sonora.ID - Artikel ini membahas secara detail mengenai wewaler sebagai salah satu materi bahasa Jawa untuk tingkatan kelas 12 SMA.

Apa sih yang dimaksud dengan wewaler itu?

Mengutip dari buku Himpunan Pitutur Luhur, wewaler atau pepali merupakan ketentuan-ketentuan dalam budaya Jawa yang mengatur hal-hal yang bersifat larangan.

Hal ini berkaitan dengan sikap dan perilaku bagi seseorang yang mempercayai atau menyepakati wewaler tersebut dan harus dilakukan secara konsisten serta konsekuen.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa sikap dan perilaku ini diterapkan dalam hubungan seseorang dengan dirinya sendiri.

Berikut ini pun kumpulan contoh wewaler dalam bahasa Jawa lengkap dengan artinya sebagai bahan untuk belajar.

Baca Juga: 10 Contoh Tembang Sinom Berbagai Tema dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Contoh Wewaler dalam Bahasa Jawa

  • Aja ngetoki kuku wengi-wengi (Jangan memotong kuku malam-malam).

Maknanya: Larangan ini untuk menghindari orang tersebut terluka saat memotong kuku dalam kondisi gelap.

  • Yen maem kudu dientekake, yen ora mundhak pitik ing kandhang mati (Kalau makan harus dihabiskan, khawatirnya ayam di kandang mati).

Maknanya: Hal tersebut termasuk perbuatan yang mubazir dan segala perbuatan mubazir tentunya harus dihindari.

  • Aja nyicip jangan ing irus, mundhak ayune keri ing irus (Jangan mencicipi sayur langsung dari sendok sayur, khawatirnya kecantikan tertinggal di sendok sayur).

Maknanya: Perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang jorok. Ada baiknya untuk selalu menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.

  • Aja mangan ngarep lawang, mundak jodone angel (Jangan makan di depan pintu, dikhawatirkan jodohnya sulit).

Maknanya: Hal ini karena pintu merupakan tempat untuk masuk keluar seseorang sehingga tidak baik untuk menghalangi langkah orang tersebut.

  • Ora ilok singsot wengi-wengi, amarga iso ngundang setan (Tidak baik bersiul malam-malam, sebab bisa mengundang setan).

Maknanya: Malam hari merupakan waktu untuk beristirahat sehingga bersiul di malam hari ditakutkan dapat mengganggu waktu istirahat orang lain.

  • Yen bar madhang tabete (bekase) disapu, supaya bisa ngrumati mantune (Kalau habis makan, hendaknya bekas disapu agar bisa merawat mantu).

Maknanya: Kita harus menjaga kebersihan.

  • Aja tangi kawanen mundhak rejekine ditothol pitik (Jangan bangun kesiangan agar rezekinya tidak dipatok ayam).

Maknanya: Perbuatan malas termasuk bangun siang bisa menghambat segala aktivitas.

  • Aja ngidoni sumur, mengko suwing lambene (Jangan meludah ke dalam sumur, takutnya mulut jadi sumbing).

Maknanya: Hal ini mengingat sumur merupakan sumber kehidupan manusia yang engandung air di dalamnya sehingga meludahi sumur dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit bagi seseorang yang mengonsumsi air sumur tersebut.

  • Aja metu sanding kala, mbokan diculik wewegombel (Jangan keluar saat petang hari, supaya tidak diculik kuntilanak).

Maknanya: Waktu Magrib atau petang hari merupakan waktu yang tepat untuk beristirahat saja.

  • Ora ilok ngewehi banjur njaluk bali, mengko gulune gondhoken (Tidak baik jika kita memberi kemudian meminta balasan, takutnya terkena penyakit gondok).

Maknanya: Kita harus selalu ikhlas dalam memberi sesuatu atau menolong orang lain.

  • Ora ilok lungguh nang bantal, mengko udunen (Jangan duduk di bantal agar tidak terkena penyakit bisul).

Maknanya: Perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang tidak patut karena bantal merupakan tempat untuk menaruh kepala.

  • Aja nganggo klambi ijo utawa biru nalika marang pantai (Jangan menggunakan baju berwarna hijau atau biru saat berada di pantai).

Maknanya: Warna tersebut merupakan warna yang menyerupai warna pantai yang mmbuat tim SAR kesulitan untuk menolong jika terjadi sesuatu musibah yang tidak diinginkan.

  • Ora ilok dolanan beras, mengko tangane kithing (Tidak baik bermain beras, takutnya tangan jadi kiting).

Maknanya: Khawatir beras akan kotor dan tercecer.

  • Yen wayahe bengi, bocah cilik ora kena tabuhan pager (Kalau sudah malam, anak kecil dilarang memukul pagar)

Maknanya: Khawatir akan mengganggu ketenangan orang lain yang tengah tidur atau beristirahat.

  • Aja mangan karo ngadeg, mbokan wetenge dawa (Jangan makan sambil berdiri, takutnya perut jadi panjang).

Maknanya: Makan sambil berdiri ini termasuk perbuatan tercela dalam Islam dan tidak baik untuk kesehatan.

Baca Juga: 101 Contoh Tembung Garba Bahasa Jawa Lengkap

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm