Melawan kanker
Fenolik dan flavonoid, dua senyawa dengan sifat antioksidan ditemukan dikandung oleh daun kaktus.
Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel sehat dari kerusakan akibat radikal bebas yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular dan kanker.
Dalam “Plant Food for Human Nutrition” edisi Juni 2009, telah dilaporkan bahwa senyawa fitokimia pir kaktus memperlambat pertumbuhan sel-sel di usus besar, hati, payudara dan kanker prostat tanpa berdampak negatif pada sel-sel sehat.
Mengurangi Kolesterol
Dilansir dari Healthline, sebuah studi pada tahun 2013 menyebutkan bahwa kaktus nopal mampu menurunkan kadar kolesterol. Jika kadar kolesterol secara keseluruhan turun, maka kolesterol LDL yang merupakan kolesterol jahat juga turun.
Hal yang sama juga disebutkan oleh lifehack.org tentang sebuah penelitian yang dilakukan di University of Vienna, yaitu adanya efek yang sama pada 68 wanita adanya penurunan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh mereka setelah empat minggu. Manfaat kaktus ini mungkin juga terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung. Mengkonsumsi ini mungkin akan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat kolesterol tradisional lainnya.
Membantu dalam Penurunan Berat Badan
Sebuah studi oleh Ralf Uebelhack dkk pada National Library of Medicine tahun 2014 menyebutkan bahwa serat kaktus secara signifikan meningkatkan ekskresi lemak tinja pada orang dewasa yang dalam keadaan sehat.
Serat kaktus membantu mengurangi berat badan dengan cara mengikat lemak makanan dan meningkatkan ekskresinya, sehingga mengurangi lemak makanan yang tersedia untuk diserap.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa penelitian tersebut berfokus pada tablet serat dari tanaman kaktus pir berduri bukan buah asli secara langsung.
Oleh karena itu, manfaat kaktus ini perlu penelitian lebih lanjut jika menyangkut konsumsi buah kaktus pir berduri secara langsung.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News