Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Efek Samping Methylprednisolone, yang Perlu Diketahui".
Methylprednisolone merupakan sebuah obat yang berfungsi untuk mengatasi peradangan dengan beberapa tingkat kondisi dari radang sendi, radang usus, asma, psoriasis hingga lupus.
Obat ini akan diberikan kepada pasien dengan reaksi alergi parah. Obat ini juga mampu menekan reaksi system kekebalan tubuh yang berlebihan.
Obat ini juga mampu untuk mengatasi penyakit autoimun, mencegah reaksi penolakan dari tubuh usai transplantasi organ.
Merek dagang methylprednisolone: Camelon, Depo Medrol, Hexilon, Intidrol, Lameson, Medixon, Methylprednisolone, Methylon, Metrison, Novestrol, Phadilon, Rhemafar, Sanexon, Toras, Urbason, Vadrol, Xilon, Yalone
Bentuk tablet atau suspensi
Tujuan: Meredakan peradangan dan reaksi alergi
Dewasa: Dosis 4–48 mg per hari. Pada kondisi parah yang akut, dapat diberikan dosis yang lebih tinggi hingga 100 mg per hari.
Anak-anak: 0,5–1,7 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 kali jadwal konsumsi.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Perut Kembung Saat Hamil Tanpa Obat, Efektif dan Aman!
Efek Samping dan Bahaya Methylprednisolone
Efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat methylprednisolone antara lain:
Mual atau muntah
Pusing
Sakit kepala
Perut kembung
Sakit maag atau heartburn
Nyeri otot
Sulit tidur
Peningkatan kadar gula darah
Mudah terkena infeksi
Siklus haid tidak teratur
Muncul jerawat
Pembengkakan di tangan atau kaki akibat penumpukan cairan
Baca Juga: Hati-hati Efek Samping Obat Minum, Profesor: Menyerang Lambung!
Efek Samping Serius
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau justru memburuk.
Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, nyeri pada mata atau penyempitan lapang pandang (tunnel vision)
Kulit kering, memerah, menipis, bersisik, atau mudah memar
Kadar kalium rendah (hipokalemia), yang bisa ditandai dengan detak jantung tidak teratur, tubuh terasa lemah, atau kram di kaki
Mood swing, depresi berat, pikiran atau perilaku yang tidak wajar
Muntah darah, muntah seperti ampas kopi, atau BAB berdarah
Kaki bengkak, berat badan meningkat cepat, atau napas menjadi pendek
Kejang
Denyut jantung cepat, lambat, atau tidak beraturan (aritmia)
Moon face, yaitu pembengkakan di wajah sehingga wajah tampak lebih bulat
Gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sariawan yang sulit sembuh, atau batuk
Penggunaan kortikosteroid pada anak dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang.
Oleh karena itu, anak harus dipantau secara ketat selama menggunakan obat ini.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan, Tanpa Menggunakan Obat-obatan
Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.