Sonora.ID – Berikut contoh teks eksposisi tentang Covid-19, beserta strukturnya lengkap.
Teks eksposisi adalah jenis tulisan yang mengandung sejumlah pengetahuan dan informasi secara singkat, padat, akurat, serta mudah untuk dipahami.
Topik yang dibahas dalam teks eksposisi sendiri biasanya mengenai isu terkini atau isu yang ramai diperbincangkan banyak orang, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya.
Contoh teks eksposisi sebenarnya mudah ditemukan di berbagai media digital, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya.
Meski banyak yang sudah menganggap pandemi Covid-19 sudah berakhir, ternyata isu terkini tentang Covid-19 masih ramai dibicarakan banyak orang.
Baca Juga: 3 Contoh Teks Diskusi Anti Tawuran, Beserta Strukturnya Lengkap!
Nah, berikut contoh teks eksposisi tentang Covid-19 yang bisa menjadi referensi.
Struktur Teks Eksposisi
Supaya bisa membuat teks eksposisi yang baik dan benar, ada beberapa struktur teks eksposisi yang penting untuk diketahui terlebih dahulu.
Sebab, struktur inilah yang membedakan teks eksposisi dengan jenis teks lainnya.
Tesis merupakan bagian pembuka dalam sebuah teks eksposisi.
Bagian ini berfungsi untuk menjabarkan ide, gagasan utama, pengenalan isu yang akan dibahas, serta pandangan penulis secara umum mengenai topik pembahasan.
Argumentasi dalam teks eksposisi berisi tentang penjelasan lebih lanjut dari tesis yang dibuat sebelumnya.
Rangkaian argumen di sini bisa berupa temuan data-data, penjabaran fakta yang terjadi di lapangan, pendapat yang logis, hingga pernyataan dari para ahli.
Struktur terakhir adalah penegasan ulang. Ini bertujuan untuk menguatkan pendapat dan argumentasi yang telah dijelaskan di poin sebelumnya.
Selain itu, penegasan ulang dalam teks eksposisi juga berisi kesimpulan dan saran atas topik yang dibahas dalam teks tersebut.
Contoh Teks Eksposisi Tentang Covid-19
Contoh 1
Pentingnya Menggunakan Masker saat Pandemi
Menggunakan masker pada saat pandemi COVID-19 merupakan hal yang wajib dipakai terutama ketika bepergian keluar rumah.
Masker menjadi hal yang esensial karena mampu menangkal virus ataupun bakteri yang akan masuk ke mulut ataupun hidung seseorang.
Dokter Budi mengingatkan bahwa menggunakan masker penting karena merupakan penghalang atau barrier agar ludah atau cipratan terhalangi ketika sedang mengobrol, batuk, atau bersin.
Serta sebagai cara untuk melindungi diri sendiri dan orang lain terutama kelompok rentan agar tidak tertular COVID-19.
“Jadi, misalkan kalau kita tidak pakai masker semuanya bisa menyembur. Kalau kita pakai masker semuanya terhalangi. Walaupun anak muda tidak ada gejala yang muncul tapi tetap kita harus melindungi orang lain dan lingkungan kita, apalagi kelompok rentan. Jadi, salah satu pencegahannya penularan itu tetap harus menggunakan masker, walaupun kita tidak ada gejala,” jelasnya.
Secara garis besar terdapat tiga jenis masker yaitu masker kain, masker medis atau masker bedah, dan masker N95 atau KN95.
Masker kain merupakan masker yang dapat digunakan untuk masyarakat terutama yang sehat dan saat berada di tempat kerumunan.
Umumnya masker kain dapat ditemui dimana saja karena harganya yang murah dan dapat dipakai berulang kali.
Sedangkan masker medis atau masker bedah adalah masker yang digunakan oleh tenaga kesehatan atau orang yang sakit dan hanya dapat digunakan satu kali pemakaian.
Dan yang ketiga adalah masker N95 dimana efektivitasnya itu mencapai 95% untuk menyaring partikel virus yang berukuran kurang lebih 0,3 - 10,1 mikron.
Umumnya, masker N95 digunakan untuk tenaga medis yang melakukan tindakan yang dapat menimbulkan aerosol seperti pada tindakan operasi.
Dokter Budi juga menjelaskan bahwa ketika menggunakan masker harus memperhatikan kebersihan dan kelayakan pada masker seperti sebelum memakai masker kondisi tangan harus bersih, memastikan bahwa masker dalam kondisi yang bersih dan tidak rusak, serta memastikan tidak ada celah ketika memakai masker. Apabila ingin makan atau minum sebaiknya masker dilepas dan disimpan pada tempat atau plastik yang bersih.
“Kemudian kita juga harus pastikan bahwa memang mulut, hidung, dan dagu semuanya tertutupi. Jadi misalnya kalau mulutnya saja tertutupi, kalau misalnya kita bersin dari hidung, dari hidung masih keluar,” kata dokter Budi.
Selain itu, dokter Shela turut menjelaskan mengenai cara melepas masker yang benar agar tidak terkontaminasi virus atau bakteri yang menempel di masker.
“Pertama pastikan tangan sudah steril dan pegang bagian dari talinya, kemudian pegang bagian dari talinya dan jangan menyentuh bagian depan maskernya, serta buka secara perlahan agar tidak ada risiko penularan,” jelas dokter Shela.
Dokter Shela juga mengingatkan setelah melepas masker kain disarankan untuk dicuci menggunakan air dan sabun agar virus dan bakteri yang menempel luruh atau mati, serta menjemurnya di bawah sinar matahari.
Sedangkan apabila menggunakan masker medis, dianjurkan untuk membungkus dengan plastik atau diletakkan pada tempat sampah khusus infeksius agar tidak terjadi kontaminasi.
Sumber: Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Covid19.go.id).
Baca Juga: 3 Contoh Teks Negosiasi Formal dan Non Formal, untuk Berbagai Situasi
Contoh 2
Pemerintah daerah dan orang tua perlu berpikir matang, untuk memberi izin seolah tatap muka pada anak berkebutuhan khusus.
Sekolah Luar Biasa (SLB) rentan menjadi klaster baru karena proses pembelajarannya banyak menuntut banyak sentuhan fisik.
Sekolah biasa saja rentan menjadi klaster baru karena tidak mempertimbangkan keputusan secara matang.
Klaster sekolah muncul di beberapa daerah seperti Tulungagung, Lumajang, Kalimantan Barat, Tegal, Cilegon, Sumedang, Pati, Balikpapan, dan Rembang.
Pembelajaran tatap muka untuk SLB perlu ditinjau ulang. Mengingat pembelajaran anak berkebutuhan khusus tidak dapat disamakan dengan sekolah biasa.
Contoh 3
Virus corona merupakan virus berbahaya yang menyerang organ tubuh vital manusia seperti alat pernapasan.
Wabah virus corona ini telah ditetapkan sebagai status darurat dunia. Virus corona atau Covid-19 pertama kali menyerang warga China.
Pada bulan Januari 2020 virus ini mulai menyerang dan menyebar luas. Hal yang paling mengkhawatirkan dari virus ini adalah obatnya yang belum ditemukan hingga saat ini.
Awal mula munculnya virus ini untuk pertama kalinya yaitu di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan. Sejak saat itu virus corona mewabah di negara China.
Hingga saat ini sudah memasuki wilayah Indonesia. Untuk pertama kalinya virus corona memasuki wilayah Indonesia pada bulan Februari 2020.
Virus corona ini termasuk virus ganas karena penyebarannya yang sangat cepat dan memakan banyak korban jiwa.
Gejala klinis dari virus corona meliputi demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu.
Demam yang diakibatkan virus ini mencapai 38 derajat lebih. Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan, virus corona yang menular ke manusia bisa menyebabkan peradangan saluran pernapasan.
Gejala awal ini mirip dengan flu biasa, makanya sulit untuk dibedakan. Perlu dilakukan analisa yang teliti untuk mendeteksi virus ini.
Pencegahan dari virus ini dapat dilakukan dengan cara sering cuci tangan menggunakan sabun.
Mencuci tangan dengan sabun dapat membunuh kuman dan bakteri yang ada di tangan kita.
Gunakan masker bila batuk atau pilek supaya tidak menular ke orang lain. Perhatikan juga apabila kontak dengan hewan karena kita tidak pernah mengetahui kuman apa yang dibawa oleh hewan.
Apabila badan merasa tidak enak seperti batuk, pilek, dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan.
Selain itu, jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, rajin olahraga dan istirahat yang cukup.
Ada juga pesan untuk petugas kesehatan supaya lebih bisa menjaga diri dari pasien yang terkena virus corona.
Oleh karena itu, di tengah wabah virus corona seperti ini perlu adanya peningkatan kebersihan dan kesehatan mulai dari diri sendiri.
Ikuti dan patuhi aturan dari pemerintah. Jangan panik dan tetap tenang di rumah. Bersama-sama kita menanggulangi wabah virus corona ini.
Diharapkan nantinya virus corona ini cepat hilang dan Indonesia bisa segera pulih seperti semula.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Sungkeman Pernikahan yang Singkat Tapi Mengharukan
Contoh 4
Sekolah tatap muka selama pandemi butuh kewaspadaan ekstra. Akan kasus baru akan bertebaran di klaster sekolah bila tidak menaati protokol kesehatan dengan ketat.
Pada Jumat, 10 November 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memberi pengumuman soal pelaksanaan pendidikan Tahun Ajaran 2020/2021.
Ia menyatakan bahwa mulai Januari 2021, izin pembelajaran tatap muka diserahkan jajaran pemerintah daerah dan orang tua.
Maka dalam mempersiapkan sekolah tatap muka, seluruh pihak wajib melindungi siswa.
Protokol keamanan selama Covid-19 harus diterapkan dengan ketat saat pembelajaran tatap muka.
Contoh 5
Untuk lebih memahami seperti apa teks eksposisi, yuk perhatikan contohnya di bawah ini, Moms!
Di awal tahun 2020, dunia tengah menghadapi krisis kesehatan dan sosial ekonomi termasuk Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh munculnya penyakit Corona Virus Disease 2019 atau kerap disebut COVID-19 yang menginfeksi jutaan manusia di bumi.
COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Orang yang terpapar virus ini akan mengalami beberapa gejala, mulai dari gejala ringan dan sedang seperti demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas, hingga ada yang meregang nyawa karena virus tersebut.
Kendati begitu, kebanyakan dari kasus meninggal akibat virus COVID-19 ini juga memiliki penyakit penyerta seperti jantung, hipertensi dan asma.
Nah, untuk memutus rantai penularan COVID-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari menyentuh area wajah, dan menjaga jarak fisik.
Selain itu, menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang bergizi dapat membantu menguatkan imun tubuh sehingga dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.
COVID-19 memang merupakan penyakit yang mudah menular, untuk itu diperlukan adanya kerjasama seluruh masyarakat untuk memutus rantai penularan COVID-19.
Jadi, yuk terapkan pola hidup sehat dengan makan makanan yang bergizi dan tetap patuhi protokol kesehatan.
Contoh 6
Pemerintah, aparat keamanan, dan semua pihak yang terlibat dalam percepatan penanganan Covid-19 seharusnya adil dalam menjalankan protokol kesehatan.
Simpatisan Front Pembela Islam (FPI) berkerumun saat Rizieq Shihab datang ke Indonesia pada 10 November lalu.
Rizieq datang karena pernikahan anaknya. Tidak ada sanksi atau teguran tegas terhadap kerumunan tersebut.
Pelaksanaan protokol kesehatan untuk melawan Covid-19, baiknya ditaati semua orang. Tidak memandang kelompok, golongan, ras, atau agama. Sebaiknya semua pihak menerapkan protokol dengan adil.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Anekdot Politik Lucu yang Singkat Tapi Nyelekit!