Sonora.ID – Tugas kehumasan dinilai semakin kompleks. Tidak hanya sebatas reputasi, tapi membangun komunikasi dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi. Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani dalam sesi talkshow Festival Kehumasan 2 yang berlangsung di Kampus Universitas Tarumanagara Jakarta, Rabu (25/01/2023). Acara ini merupakan kolaborasi LLDikti wilayah III dengan Universitas Tarumanagara (Untar).
Menurut Paristiyanti, peran humas dinilai penting untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Salah satunya bagi peningkatan mutu dari MBKM yang terkawal dalam Permendikbud Nomer 2 Tahun 2020.
Di dalam peraturan tersebut terdapat ukuran-ukuran dari BAN-PT untuk melihat gambaran mutu dari perguruan tinggi.
“Sehingga jika tidak melaksanakan MBKM, mutunya akan anjlok dengan sendirinya karena delapan aktivitas pembelajaran dikawal dengan standar nasional perguruan tinggi di Permendikbud No.3 tahun 2020. Tanpa MBKM, maka mutu dengan sendirinya akan jatuh,” ujar Paristiyanti
Ia mencontohkan di kampus Untar, MBKM dilanjutkan dengan baik mulai dari regulasi dan pemodelan menjadikan mutu pendidikan tinggi terkawal dengan baik sesuai Permendikbud No.3 tahun 2020.
Di kesempatan yang sama, Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan menjelaskan konsistensi Untar menjalankan delapan kegiatan MBKM didukung keterlibatan mahasiswa.
Setiap semester kata Prof. Agustinus, Untar melaporkan ada sekitar 3-4 ribu mahasiswa yang melakukan delapan kegiatan MKBM di setiap program studi (prodi).
“Ada misalnya yang magang 2 semester. Ada yang studi mandiri, ada yang entrepreneurship. Semua dijalankan oleh para mahasiswa. Saya kira ini menjadi sesuatu hal yang positif sekali karena mahasiswa memiliki kesempatan terhadap pilihan-pilihan proses pembelajaran,” ungkap Prof. Agustinus
Mengenai keberadaan humas, Rektor Untar Prof. Agustinus mengatakan kehadiran profesi humas di era society 5.0 sangat dibutuhkan sebagai representasi dan wujud dari citra perguruan tinggi, termasuk dukungan bagi pelaksanaan program MBKM. Selain itu Humas juga dituntut untuk terus berinovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
Kehumasan ujar Prof. Agustinus berada di garda terdepan dalam mempublikasikan program dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Untuk itu, dirinya berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja kehumasan di Untar.
“Salah satu cara untuk bisa mempublikasikan keunggulan Untar ya melalui humas. Humas itu harusnya menguasai semua hal, harus melebihi Rektor, seperti memahami peraturan Dikti maupun BAN-PT. Kalau enggak menguasai, kita mau ngomong apa begitu ditanya teman-teman wartawan, bingung jawabnya, suruh tanya Rektor saja,” ungkap Prof. Agustinus
Turut hadir pula dalam Festival Kehumasan 2 kolaborasi LLDikti Wilayah III dan Untar, Koordinator Substansi Umum, Humas, dan Kerja Sama Ditjen Diktiristek Yayat Hendayana dan Doddy Zulkifli Indra Atmaja. Keduanya turut memaparkan materi tentang Kehumasan Pendidikan Tinggi.
Yayat menjelaskan kehumasan pendidikan tinggi terdiri dari manajemen komunikasi dan hubungan antara perguruan tinggi dengan berbagai pihak yang terkait dengannya, termasuk mahasiswa, dosen, staf, alumni, media, pemerintah, dan masyarakat. Tugas utama dari kehumasan pendidikan tinggi adalah membangun dan menjaga reputasi perguruan tinggi, serta menangani komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait.
“Ini termasuk menyebarluaskan informasi tentang perguruan tinggi, mengelola krisis komunikasi, dan membina hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dengan perguruan tinggi,” kata Yayat
Turut hadir dalam kegiatan Festival Kehumasan 2 yakni Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara Dr. Ariawan Gunardi, S.H., M.H, dan perwakilan humas dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News