Sonora.ID - Mungkin kamu pernah sesekali mendengar istilah acara ngunduh mantu. Tapi, apakah kamu mengetahui makna dan arti ngunduh mantu?
Pada umumnya acara ngunduh mantu digelar setelah acara pesta pernikahan dengan jarak waktu yang beragam, bisa satu minggu atau hitungan bulan.
Meski tidak semua orang menggelar prosesi ngunduh mantu, acara satu ini adalah salah satu prosesi pernikahan yang menyenangkan karena keunikannya.
Lalu, apa arti ngunduh mantu?
Ngunduh mantu adalah istilah yang berasal dari bahasa Jawa, ngunduh artinya panen atau memanen sedangkan mantu artinya adalah menantu.
Baca Juga: 10 Godaan Menjelang Pernikahan yang Perlu Pasangan Pengantin Tau
Singkat cerita, acara ngunduh mantu dilakukan ketika orangtua menikahkan anak laki-lakinya, kemudian si istri dibawa untuk tinggal bersama suami dan kedua orangtua serta keluarganya, maka secara tidak langsung keluarga tersebut akan mendapatkan personel tambahan.
Dalam adat Jawa, mempelai wanita akan diboyong oleh pengantin pria dan kemudian bertempat tinggal di kediaman suaminya.
Dalam hal ini, seorang suami memiliki peranan penting sebagai pelindung, pengayom, sekaligus memberi nafkah bagi istri dan anak-anaknya.
Lebih sederhananya unduh mantu merupakan acara membawa pengantin wanita di lingkungan pengantin pria setelah ijab dan qobul supaya pengantin wanita dikenal warga sekitar.
Tata Cara Unduh Mantu
Berikut adalah tata cara dan tahapan ngunduh mantu yang dilaksanakan setelah resepsi pernikahan.
1. Iring-Iringan Pangombyong
Rangkaian pertama prosesi ngunduh mantu adalah tahapan iring-iringan atau pangombyong.
Tata cara pangombyong ini yaitu tahapan saat pasangan pengantin, kedua orang tua dari mempelai wanita, dan kerabat dekat lainnya beriring bersama berkunjung ke rumah besan atau orang tua pihak mempelai pria.
Lalu pihak pengantin pria akan menyambutnya dengan iringan Gendhing Boyong Pengantin.
Baca Juga: Arti Barakallahu Laka untuk Pengantin: Arab, Latin, dan Artinya
2. Dialog Penyerahan Imbal Wicara
Tahapan berikutnya ngunduh mantu adalah Imbal Wicara. Proses ini ini merupakan dialog penyerahan yang dilakukan dari pihak mempelai perempuan terhadap keluarga mempelai pria.
3. Pemberian Tirta Suci
Tahapan prosesi berikutnya yaitu pemberian tirta suci atau segelas air bening yang diminumkan pihak orang tua dari mempelai pria.
Diketahui, air bening tersebut yaitu simbol harapan agar nantinya rumah tangga pengantin diberikan ketenangan, kedamaian, dan kesejahteraan. Prosesi ini disebut juga unjukan tirto wening.
4. Sindur Binayang
Tahapan selanjutnya yaitu sindur binayang. Tata cara proses ini yaitu pihak mempelai pria menyambut pihak mempelai perempuan dengan membawa seserahan.
Pada tahapan ini, Ibu pengantin pria juga akan mengalungkan kain sindur pada bahu kedua mempelai dengan diiringi gendhing manten boyong basuki.
5. Sungkeman
Tahapan selanjutnya yaktu prosesi sungkeman. Tata cara prosesi sungkeman ini dilakukan kedua mempelai sebagai wujud rasa syukur dan hormat kepada kedua orang tua.
Baca Juga: Pernikahan Dini di Banjarmasin, Cuma Pendataan Lewat Aplikasi
Lalu, kedua mempelai akan memohon doa restu serta berucap terima kasih atas segala bimbingan yang diberikan mereka kepada mempelai.
6. Ramah Tamah serta Doa Bersama
Tahapa selanjutnya yaitu ramah tamah serta doa bersama. Biasanya, doa penutup akan dipimpin perwakilan dari pihak mempelai pria atau bisa juga oleh pemuka agama.
Usai doa dan sambutan, kedua mempelai, keluarga serta kerabat terdekat melakukan tahapan beramah tamah dan menikmati jamuan hingga berfoto bersama sebelum berlangsungnya aacara pelaminan.
Demikian adalah arti ngunduh mantu beserta tata cara dan tahapannya dalam adat Jawa.