Wonogiri, Sonora.ID – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Balai Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri pada Kamis (26/1/2023).
Kunjungan Ganjar ke Kabupaten Wonogiri dalam rangka Road Show Gubernur Jawa Tengah. Acara road show ini digelar dalam rangkaian Koordinasi Percepatan Penanganan Kemiskinan di 17 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah
Dalam kesempatan kali ini, dirinya berdialog dengan puluhan Camat dan Kepala Desa dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Sragen.
Ganjar menyampaikan data hasil evaluasi Pemerintas Provinsi Jawa Tengah terhadap kasus-kasus kemiskinan ekstrim yang terjadi di tiga kabupaten wilayah Soloraya tersebut.
Disebutkan oleh Ganjar, bahwa angka kemiskinan yang tercatat di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2022 sebanyak 105.190 kasus atau sebesar 10,9 persen. Di Kabupaten Klaten tercatat sebanyak 143.010 kasus atau sebesar 12,3 persen. Serta di Kabupaten Sragen tercatat sebanyak 114.140 kasus atau sebesar 12.9 persen.
“Ini di Wonogiri penurunannya jauh sekali, terjun signifikan di tahun 2017 dari 12,9 persen jadi 10,25 persen di tahun 2019. Tapi kemudian dihantam pandemi naik lagi. Tidak apa-apa, semua begitu,” jelas Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah mengatakan, perlunya kerja sama dan gotong royong semua pihak untuk mengtasi masalah kemiskinan yang ad di Jawa Tengah. Tidak hanya instasi pemerintah pusat, akan tetapi pemerintah desa setempat pun punya peran besar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial yang ada di masyarakat.
“Pemerintah Pusat sudah punya program, sektor swasta juga punya peran, sekarang saya mau mengajak pemerintah desa dan kelurahan serta para pak camat ini untuk ambil bagian. Tulung didata masyarakat miskin di daerahmu itu berapa, terus dibantu. Kita intervensi bersama-sama masalah kemiskinan, stunting, ibu hami, RTLH (rumah tidak layak huni), anak tidak sekolah, sanitasi tidak sehat, biar semua bisa selesai bersama-sama,” tegas Ganjar.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggandeng beberapa kota/kabupaten dimana ada perusahaan yang ada didaerah tersebut membutuhkan tenaga kerja. Disebutkan Gubernur Ganjar, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang swasta juga memiliki peran besar seperti penyediaan lapangan kerja dan distribusi bantuan sosial melalui program Corporate Social Respobility (CSR).
Menurut Ganjar, perusahaan terkait juga telah mendorong agar annggota keluarga dari golongan kurang mampu untuk bisa bekerja disana.
“Dengan cara itu harapannya mereka bisa mendapatkan kenaikan pendapatan. Dengan pendapatan yang cukup, maka harapannya bisa membantu keluarganya,” ujar Ganjar kepada wartawan.
Ganjar Pranowo juga mengapresiasi kinerja dari pemerintah desa yang serius dalam memverifikasi data di lapangan. Dimana data lapangan tersebut digunakan sebagai acuan untuk intervensi kemiskinan.
Mengenai perrmasalahan stunting di wilayah Jawa Tengah, menurut Ganjar nilainya masih cukup tinggi. Akan tetapi Ganjar mengakui penanganan stunting di Kabupaten Wonogiri sendiri sudah dirasa cukup baik.
“Tapi kalua kita lihat survey kemarin kok Jawa Tengah pada tinggi semua. Beberapa bupati menyampaikan datanya nggak sama,” tutur Gubernur Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo mendorong pemerintah desa untuk terus berinovasi. Menurut Ganjar, inovasi ini nantinya bisa digunakan untuk mengatasi kemiskinan. Gubernur optimis, dengan kerja sama seluruh pihak, permasalahan sosial yang ada di Provinsi Jawa Tengah dapat teratasi dan selesai di tahun 2024.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News