Sonora.ID - Mengutip dari buku Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA, teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang berisi mengenai proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan lainnya bisa terjadi.
Teks ini memiliki beberapa ciri, yaitu menjelaskan suatu fenomena tersebut bisa terjadi, memuat penjelasan yang bersifat ilmiah serta sistematis, dan memaparkan urutan kejadian tentang proses fenomena tersebut terjadi.
Selanjutnya, sebuah teks eksplanasi biasanya juga memiliki struktur yang menyusunnya. Secara umum struktur teks ini adalah sebagai berikut.
Berikut ini pun kumpulan contoh teks eksplanasi tentang peristiwa tanah longsor sebagai bahan untuk belajar.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksplanasi Pendidikan Beserta Strukturnya
Contoh 1
Tanah Longsor
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
Faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh.
Diantaranya erosi, lereng dari bebatuan dan tanah yang diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat, dan gunung berapi yang menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu.
Untuk mencegah tanah longsor bisa dilakukan, seperti tidak membuat kolam atau sawah di atas lereng, tidak mendirikan rumah di bawah tebing, jangan menebang pohon di sekitar lereng, jangan memotong tebing secara tegak lurus, dan tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai.
Contoh 2
Hujan Deras Picu Longsor 3 Titik di Gunungkidul
Dalam beberapa minggu belakangan ini memang terjadi hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul. Hal itu membuat suatu musibah besar yakni mengakibatkan longsor di sejumlah titik. Meski tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, namun longsor tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono menyebutkan berdasarkan laporan yang ia terima ada 3 bencana tanah longsor yang melanda kawasan Gunungkidul. Tanah longsor tersebut terjadi di Kapanewon Patuk, Ponjong dan juga Nglipar.
Kejadian tanah longsor pertama pertama kali dimulai pada wilayah Padukuhan Srumbung RT 20/004 Kalurahan Pengkok Kapanewon Patuk. Efek dari longsoran tanah tersebut membuat putusnya akses jalan kampung dengan panjang 7 meter dan tinggi 3 meter. Kemudian kejadian tanah longsor kedua adalah Kalurahan Kedungpoh Kapanewon Nglipar. Tanah milik Isbani sepanjang 12 meter dengan tinggi 5 meter longsor.
Sementara, di Padukuhan Sawur RT 01/01 Kalurahan Sawahan Kapanewon Ponjong, talud sekolahan TK PKK ambrol. Peristiwa ambrolnya talud terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Talud tersebut hanya berjarak 1 meter dari bangunan sekolah yang tidak kuat menahan beban.
Kelurahan Panewu Patuk, Martono Imam melengkapi bahwa Kerugian perkiraan 30 pohon dengan perkiraan kerugian material Rp15 juta. Akan tetapi yang patut disyukuri bahwa tidak ada korban jiwa.
Baca Juga: Contoh Teks Eksplanasi Gempa Bumi, Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11
Contoh 3
Tanah Longsor
Bencana tanah longsor sering kali menimbulkan korban jiwa dan tidak sedikit membuat banyak orang kehilangan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya mitigasi sehingga bencana tersebut tidak terjadi kembali dan meminimalisir berbagai kerugian yang dialami.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bantul, setidaknya ada 9 cara yang dapat dilakukan sebagai langkah mitigasi bencana. Pertama, yakni tidak membuat kolam di atas lereng gunung. Kedua, yakni tidak mendirikan rumah di bawah tebing.
Ketiga, menghindari penebangan pohon di sekitar lereng gunung. Berikutnya, yakni tidak melakukan penggalian tebing secara tegak lurus karena dapat mengurangi daya tanah terhadap tanah di atasnya. Kelima, tidak mendirikan bangunan langsung di atas sungai karena dapat menyebabkan erosi pada tebing.
Selanjutnya, pembuatan terasering untuk memperlambat aliran permukaan ketika hujan. Ketujuh, yakni rutin mengecek retakan pada tanah. Kedelapan, yakni penyuluhan berkala kepada masyarakat. Terakhir intervensi dari pemerintah dan warga sekitar.
Itulah beberapa cara untuk menghindari tanah longsor yang dapat merugikan semua pihak. Dengan adanya mitigasi bencana yang baik, serta peran aktif dari pemerintah dan masyarakat, tentu saja bencana alam tersebut dapat dihindari.
Contoh 4
Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan sebuah peristiwa alam yang sering terjadi di negeri ini. Kejadian tanah longsor sering terjadi di kawasan lereng gunung meskipun tidak jarang di kawasan lain juga mengalaminya. Bencana alam ini dapat terjadi apabila terdapat pergerakan tanah atau batuan sehingga jatuh atau amblas.
Ada beberapa penyebab terjadinya tanah longsor. Yang pertama, terjadi karena gempa. Gempa membuat lempengan tanah menjadi bergerak karena adanya pecahan. Apabila struktur tanah lemah, maka akan memicu terjadinya longsor.
Selanjutnya, ada juga tanah longsor yang terjadi karena curah hujan yang tinggi namun daya serap tanah rendah. Hal ini kerap terjadi karena adanya erosi akibat deforestasi berlebih. Akibatnya, tanah menjadi tidak stabil dan mudah longsor.
Dari beberapa kejadian yang sudah ada, dapat disimpulkan jika tanah longsor sangatlah berbahaya. Anda yang tinggal di kawasan lereng gunung hendaknya berhati-hati sehingga terhindar dari bencana tersebut. Peran masyarakat juga sangat penting dalam menjaga lingkungan sekitar supaya tanah longsor tidak terjadi.
Contoh 5
Longsor Tambang Emas di Madina Tewaskan 2 Orang
Saat ini Polisi masih menyelidiki peristiwa longsornya tambang emas ilegal di Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara pada Senin, 3 Oktober 2022 lalu. Berdasarkan data yang dihimpun polisi telah menetapkan seorang tersangka pada peristiwa yang menewaskan dua orang penambang itu.
Kapolres Madina, AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq mengatakan, tersangka adalah pemodal sekaligus pemilik peralatan di lokasi tambang ilegal tersebut. Namun Reza masih belum mau mengungkap identitasnya. Penetapan status tersangka itu, kata Reza, dilakukan setelah polisi melakukan gelar perkara atas hasil pemeriksaan saksi-saksi serta olah tempat kejadian perkara di lokasi tambang yang longsor.
Awalnya kedua korban bersama empat rekannya mencoba peruntungan mencari emas di lahan tersebut. Mereka mulai menggali tanah sekitar pukul 12.00 WIB hingga berhasil membuat lubang tambang berbentuk kubangan sedalam 8 meter. Hingga kini Polisi masih menyelidiki peristiwa longsornya tambang emas ilegal di Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara pada Senin, 3 Oktober 2022 lalu.
Kejadian tersebut berimbas dari perkara awal bahwa kedua korban bersama empat rekannya mencoba peruntungan mencari emas di lahan tersebut.
Baca Juga: 6 Contoh Teks Eksplanasi Tentang Covid-19 Beserta Strukturnya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.