Mendagri Beri Arahan Penanganan Inflasi untuk Pemda di Sulsel

28 Januari 2023 14:15 WIB
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian memberi arahan penanganan inflasi kepada seluruh kepala daerah di Sulsel
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian memberi arahan penanganan inflasi kepada seluruh kepala daerah di Sulsel ( Dok Humas Pemprov Sulsel)

Makassar, Sonora.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini merilis angka inflasi di Sulawesi Selatan pada 2022.

Inflasi Sulsel tercatat mencapai 5,77 persen hingga Desember 2022 (Year on Year). Tiga komoditi memberi andil terbesar dalam inflasi di Sulsel yakni BBM, angkutan udara dan telur ayam ras.

Inflasi yang terjadi di Sulsel menjadi perhatian Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian.

Secara khusus, Mendagri berkunjung ke Kantor Gubernur Sulsel pada Jumat, (27/2/2023) untuk menggelar rapat penanganan pemulihan ekonomi dan inflasi.

Dalam kesempatan itu, Mendagri memberi sejumlah arahan kepada seluruh Kepala Daerah di Sulsel yang hadir pada acara tersebut.

Menurutnya, yang harus dilakukan setiap daerah saat ini adalah harus menjaga supply. Pemerintah daerah juga wajib turun ke lapangan mengecek pergerakan harga bahan pokok.

"Pemerintah daerah harus tahu persis barang apa yang naik dan bagaimana cara membuat harganya itu turun dan dijangkau masyarakat, yah supply-nya harus cukup,” tutur Mendagri.

Selain ketersedian barang dan jasa, Mendagri juga meminta pemerintah daerah memastikan ketersediaan BBM di wilayahnya. Termasuk tarif angkutan umum, tarif air minum maupun makanan.

Baca Juga: 6 Kepala OPD Makassar Bergeser Jabatan Usai Job Fit, Aryati Jadi Staf Ahli

“Sulsel ini adalah daerah yang full stok sumber pangan, produsen beras nomor satu. Jadi saya berharap jangan sampai terjadi di Sulsel peristiwa kenaikan harga beras yang signifikan, karena itu akan menyusahkan rakyatnya,” tegasnya.

Mendagri menuturkan, inflasi Sulsel tergolong masih ringan karena angkanya di bawah 10 persen.

Inflasi baru akan menimbulkan gejolak ekonomi jika menembus 11 persen hingga 30 persen.

"Berarti kenaikan barang dan jasa belum terasa. Sendi-sendi ekonomi masih kuat, tapi jika sudah di angka 11 persen hingga 30 persen berarti sudah masuk sedang dan kenaikan harga mulai terjadi goncangan,” ungkapnya.

Untuk itu, Mendagri berharap seluruh Kepala Daerah di Sulsel memberi atensi kepada inflasi. Terutama menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga barang pokok dan jasa.

Selain penanganan Inflasi, Tito Karnavian juga memberikan arahan terkait transisi pandemi pasca Covid-19, proses pemulihan ekonomi, penanganan stunting, mengatasi kemiskinan ekstrem, hingga pengambilan kebijakan berbasis data.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, memaparkan, upaya yang dilakukan pihaknya untuk menangani inflasi, salah satunya dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos).

Sasaran bansos antara lain driver ojol, UMKM dan nelayan, penciptaan lapangan kerja, hingga subsidi sektor transportasi umum.

Di hadapan Mendagri, Andi Sudirman juga memaparkan beberapa capaian sektor ekonomi dan kesehatan di Sulsel. Mulai dari ekspor Sulsel yang naik 40,63 persen atau tembus Rp34,44 triliun.

Bantuan program Mandiri Benih yang sukses meningkatkan produksi padi menjadi 5,34 juta ton atau naik 4,92 persen. Hal ini membuat Sulsel menjadi daerah dengan surplus besar tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Siapkan Strategi, Diberi Arahan Jokowi Tangani Inflasi dan Stunting

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm