Sonora.ID - Berikut adalah paparan soal contoh teks khutbah nikah yang penuh nasihat bagi pasangan.
Bagi setiap orang, pernikahan layak disebut sebagai salah satu momen paling sakral dalam hidup.
Ketika menikah, seseorang telah berjanji sekaligus menyatakan diri di hadapan Tuhan dan banyak orang bahwa ia akan hidup bersama pasangannya hingga maut memisahkan.
Oleh sebab itu, momen pernikahan identik dengan panjatan doa dan harapan terhadap kebaikan hidup pasangan yang bersangkutan.
Hal semacam itulah yang semakin menandaskan kesakralan sebuah momen pernikahan.
Di samping doa-doa, bagi umat Islam, acara pernikahan umumnya juga disertai dengan penyampaian khutbah nikah.
Khutbah nikah umumnya diberikan oleh tokoh agama setempat dengan tujuan memberi nasihat kepada pasangan sebagai bekal untuk mengarungi bahtera rumah tangga ke depan.
Lantaran syariat Islam memandang pernikahan sebagai ibadah, penyampaian khutbah nikah selalu disertai nasihat dan dalil-dalil keagamaan.
Baca Juga: 3 Contoh Teks Diskusi Anti Tawuran, Beserta Strukturnya Lengkap!
Maka, sebagai bahan referensi, berikut Sonora sajika contoh teks khutbah nikah, sebagaimana dikutip dari penganten.com.
Contoh Teks Khutbah Nikah
Assalaamu’alaykum wr.wb.
Alhamdulillahirabbil alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmatNya kita dapat berada di sini dalam rangka memberikan do’a restu dan menghadiri undangan pernikahan Ananda (nama mempelai pria) dan Ananda (nama mempelai wanita). Tak lupa sholawat serta salam kita haturkan untuk Rasulullah Muhammad SAW yang dengan segala pengorbanannya sehingga saat ini kita dapat merasakan nikmat iman dan Islam dalam keadaan tenang dan damai.
Hadirin yang saya hormati, terkhusus untuk kedua mempelai yang berbahagia. Disini saya akan sedikit menyampaikan beberapa nasehat pernikahan yang semoga bermanfaat untuk kedua mempelai berbahagia dalam menjalani pernikahannya nanti.
Yang pertama adalah karena nikah adalah sunnah Rasulullah SAW maka bagi siapapun yang masih bujang dan telah mampu menikah, menikahlah! Sebab mereka yang tak menjalankan sunnaH Rasul berarti bukan ummat beliau.
Seperti sabda Rasulullah, “Menikah adalah sunnahku, barangsiapa yang tak mengamalkan sunnahku maka dia bukanlah ummatku. Menikahlah karena aku sangat bangga dengan banyaknya jumlah kalian.” (HR Ibnu Majah).
Yang kedua, Allah menolong hamba-hambaNya yang menikah dengan kehormatannya. Seperti sabda Rasulullah SAW tentang tiga golongan orang yang ditolong oleh Allah, mereka adalah orang yang berjihad di jalan Allah, budak mukatab yang ingin menebus dirinya untuk meredeka, dan orang yang menikah karena menjaga kehormatannya. Hadis ini diriwayatkan oleh An-Nasai.
Yang ketiga, bahwa dengan menikah dan membentuk keluarga maka akan terbentuk masyarakat yang baik, tentunya dari segi nasab juga jelas dan bisa dipertanggungjawbakan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Ali Imran 110, “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruh dan mencegah kepada yang munkar serta beriman kepada Allah.”
Keluarga yang baik adalah keluarga yang mampu mengajarkan kebaikan kepada keturunan dan pasangannya tentang apa yang diperintahkan Allah dan menjadi sunnah RasulNya (ma’ruf), serta mampu mencegah terjadinya perbuatan yang dibenci Allah dan RasulNya (munkar) dengan mengajari serta selalu mengawasi agar perbuatan dosa dan maksiat tak dilakukan diri sendiri maupun anggota keluarga.
Dari keluarga yang baik maka akan semakin berkembang menjadi masyarakat yang baik, tempat tinggal dan lingkungan yang nyaman, baik, dan tentunya diberkahi Allah.
Yang keempat, adalah selalu hidupkanlah rumah dengan Al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan akan lari dari suatu rumah yang didalamnya dibacakan Al-Baqarah.” (HR. Muslim).
Dengan selalu dibacakannya Al-Qur’an, bahkan dilakukan kajian keluarga tentang Al-Qur’an, hafalan bersama keluarga, dan aktivitas belajar Al-Qur’an dalam rumah akan menjadikan rumah nyaman ditempati, penuh keberkahan, dan dijauhi dari setan yang hendak menetap di dalamnya.
Yang kelima, jadikan rumah tangga sebagai ajang kompetisi dalam kebaikan. Pasangan suami dan istri selalu merasa iri jika pasangannya mampu beribadah dengan baik, dan dia ingin melampauinya minimal menyamainya. Begitupun dengan anak-anak dan orangtuanya. Berlomba-lomba dalam kebaikan akan meningkatkan semangat untuk selalu beribadah kepada Allah demi bekal hari akhir dan di akhirat kelak.
Yang terakhir adalah perlakukan pasangan dengan penuh syukur dan kemuliaan. Karena dia adalah anugerah sekaligus amanah yang Allah berikan dalam hidup kita. Muliakan dia, hormati dia. Bagi suami jangan pernah memperlakukan istri dengan buruk atau seperti pembantu, karena istri kelak akan melahirkan dan menjadi madrasah terbaik anak-anak. Kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban suami apakah mampu mendidik istrinya dengan baik atau tidak. Istri juga harus taat dan berbakti kepada suami, jangan kufur padanya, karena Allah memerintahkan para istri untuk menaati suaminya yang telah mengambil alih tanggungjawab dirinya dari ayahnya.
Itulah sedikit nasehat pernikahan yang bisa saya berikan. Semoga bisa menjadi pengingat dan bekal bersama bagi kita semua, para hadirin, kedua mempelai yang berbahagia, dan diri saya sendiri.
Mohon maaf bila ada kesalahan, sesungguhnya semua khilaf adalah milik saya pribadi dan kebenaran hanya milik Allah SWT.
Wassalaamu’alaykum wr.wb.
Demikian paparan mengenai contoh teks khutbah nikah sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Simak! 30 Contoh Teks Iklan Produk yang Menarik Berbagai Tem