untuk Sadar dalam Kesadaran,
bahwa,
Dia adalah Kapal Raksasa,
yang Gagah Berani,
menaungi Samudera.
Sedang Kamu hanya Dermaga buruk,
Pelabuhan Kecil,
yang Dekil tak terawat.
Sayang,
Sungguh Sayang,
Nyatanya Kamu bukan tempat,
untuknya Berlabuh.
Baca Juga: Contoh-contoh Puisi tentang Lingkungan Hidup dan Alam Sekitar
4. Cinta Tak Padam
Untukmu, Aku cinta kau dalam Diam,
Aku harapkan kau dari sudut kelam,
Aku do’a kan kau di sepertiga malam,
Berharap semua tak lagi suram.
Sungguh, aku mencintaimu dalam diam,
Memandangi parasmu yang yang membuat tentram,
Detik ini hingga ajal menyalam,
Cinta ini takkan pernah padam.
5. Bila Kau Tak Keberatan
Bila kamu tak keberatan,
Aku hendak kagumi kamu dalam hening,
Selayaknya Lilin ditengah Rimba,
Nan dipenuhi intaian sepasang mata-mata merah.
Andai kamu tak keberatan,
Aku juga hendak rindui kamu dengan sederhana,
seSederhana Ayam yang melalaikan Jarum,
dari Burung Elang,
yang membuat dia menjadi Mangsa,
Sepanjang masa.
6. Nyata Hanya Khayalan
Suatu hari,
akan ada masanya,
Aku menikmati Senja bersamamu,
di permukaan Rumput Hijau.
Dimana Angin Sore dengan Genit,
mengelus Kelopak matamu,
sembari tuturkan asa,
yang lama terbelenggu.