Api membesar di tambah kayu.
Ini dia yang kutunggu-tunggu.
Untuk nyatakan aku cinta kamu.
Ayam goreng dimakan setengah mateng.
Dijual di samping warung tugu.
Kamu tersayang, kamu yang ganteng.
Gadis di sini akan setia menunggu.
Sudah saatnya
Dari masjid terdengar azan
Suaranya memecah malam
Sudah saatnya aku nyatakan
Kucinta kamu teramat dalam
Nggak hanya teman
Malam hari makan camilan
Makan camilan sambil bersosial media
Daripada hanya menjadi teman
Lebih baik kita pacaran saja
Kebahagian dunia akhirat
Ke hutan melihat burung hantu
Burung hantu bermata dua
Maukah kamu jadi pacarku
Akan kuberi kebahagiaan untukmu
Hanya maut yang memisahkan
Pagi-pagi mencari madu
Mencari madu di tengah hutan
Hiduplah berdua denganku
Hingga maut yang memisahkan
Sekuntum bunga
Ada kambing dikejar sapi
Melompatlah ia ke atas kerbau
Kupersembahkan sekuntum bunga ini
Dan kukatakan aku sayang kau
Menjadi sepasang kekasih
Jumpa dirimu di sebuah taman
Letaknya di dekat toko buku
Bolehkah aku mengatakan
Izinkan aku jadi pasangan hidupmu
Pergi ke pasar membeli ikan
Simpan di kulkas sampai beku
Sepenuh jiwa aku harapkan
Akankah kamu jadi pacarku?
Banyak orang suka minum jamu
Jamu diminum bersama dengan jambu
Aku takut jika kehilangan kamu
Karena aku sangat mencintaimu
Jalan kota banyak tiangnya
Bawa kuda mesti bertiga
Kuberikan cinta seutuhnya
Seluruh jiwa dan raga
Diam-diam memperhatikanmu
Karena ada sesuatu dalam diriku
Diam-diam ku mencintaimu
Karena itu kuingin kau jadi kekasihku
Satu, satu aku suka kamu.
Dua, dua jadi sayang kamu.
Tiga, tiga aku rindu kamu.
Satu, dua, tiga, cinta banget sama kamu.
Pergi ke pasar membeli jambu.
Siangnya makan mie ayam.
Aku mau membuktikan cintaku.
Sampai aku rela nggak tidur semalaman.
Minum susu di pagi hari.
Ditambah dengan sepotong roti.
Ketika bertemu kamu entah kenapa jantung ini.
Jadi berdebar-debar sampai rasanya mau mati.
Mau jalan ke negeri China.
Berkunjung dulu ke Arab Saudi.
Janganlah kamu ragu menerima.
Cintaku yang tidak pernah setengah hati ini.
Di bawah danau duduk itik.
Ada bunga yang mekar di atas bangku.
Hei, kamu si gadis yang cantik.
Maukah kamu jadi cintaku?
Semua orang suka minum jus jambu.
Jus jambu manis beda dengan mengkudu.
Aku tidak rela kehilangan kamu.
Sebab aku teramat mencintai kamu.
Dari jauh memperhatikanmu.
Diam-diam saja karena aku malu.
Sekarang aku ingin menyatakan perasaan ke kamu.
Jadikan kamu sebagai tambatan hatiku.
Ada paku dipukul dengan palu.
Disimpan baik di dalam tugu.
Belahan jiwaku hanya satu.
Untuk kamu di sepanjang waktu.
Menyapu rumah sampai bersih.
Meja satu malah dibawa pergi.
Tatap diriku wahai sang kekasih.
Cintaku hanya satu tidak akan kubagi-bagi.
Bunyi seruling tanda rindu.
Kemerduannya memikat diriku.
Kamu yang jadi pujaanku.
Sampai kapanpun aku cinta sama kamu
Itu palu temannya paku
Paku dipukul di atas kayu
Kukatakan ini kepadamu
Bahwa aku cinta kamu
Pergi ke sungai membawa ayam
Ayamnya lepas bebek bertemu
Tak sanggup lagi aku memendam
Rasa cintaku pada dirimu
Ke Pontianak untuk bertamu
Salah pesawat sampai Maluku
Aku ramal nantinya kamu
Bakal jadi pacar baruku
Pergi ke Aceh makan dendeng rusa
Dendeng dibungkus daun pepaya
Kalo emang kamu ada rasa
Buruan terima cinta saya
Lihat wanita berbadan gempal
Sedang sibuk mengecat kuku
Ini serius bukan gombal
Kamu mau jadi pacarku?
Tersesat karena malu bertanya
Tak kunjung tiba lelah rasanya
Aku jatuh cinta, sakit rasanya
Maukah kamu jadi obatnya?
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.