Setelah peristiwa sadis tersebut ternyata bahaya tidak hanya berakhir di situ. Diceritakan bahwa masih ada seorang pembunuh psycho yang berkeliaran di luar sana dan mengejar keberadaan Tara.
Siapa pembunuh tersebut? Dan, apa motivasinya ia melakukan hal tersebut? Itulah poin penting dalam cerita Katarsis ini.
Salah satu reviewer buku ternama Indonesia bernama Kanaya Sophia pernah memberikan penilaiannya terhadap alur cerita novel ini.
Kelebihan
Kanaya mengungkapkan bahwa menurutnya novel ini berhasil membuat pembacanya tertarik dan penasaran lantaran bagian prolog yang sudah dibumbui kisah misterius.
Novel Katarsis diawali dengan adegan Tara saat berada di dalam kotak perkakas kayu tersebut.
“Gue suka bagaimana penulis sudah menarik perhatian pembaca dari mulai awal dengan prolog yang cukup kuat tersebut,” ungkap Kanaya Sophia.
Selain itu, seiring dengan berjalannya cerita Kanaya mengungkapkan akan ada sebuah plot twist yang membuat persepsi pembaca berubah dan bertanya-tanya dengan akhir ceritanya.
Ada pula penjelasan adegan-adegan berdarah-darah yang menjadi poin kekuatan novel ini untuk menceritakan sebuah ‘kegelapan’ misteri tersebut. Sisi kelam manusia dapat ditunjukkan dalam novel ini.
Kekurangan
Terkait dengan kekurangannya, Kanaya Sophia menyayangkan kurangnya penjelasan latar atau penyebab dari kelainan mental dalam cerita ini.
Kanaya berpendapat bahwa kemungkinan penulis hanya ingin memberikan pesan bahwa setiap manusia memiliki sisi kelamnya masing-masing dan setiap manusia tidak bisa saling menilai atau menghakimi akan hal tersebut.
“Kita enggak bisa menghakimi ini orang dia jahat atau dia baik,” jelas Kanaya.
Secara keseluruhan Kanaya pun memberikan penilaian 3,5 bintang untuk novel Katarsis ini. Bagaimana dengan pendapatmu?
Baca Juga: 10 Rekomendasi Novel Remaja Best Seller dengan Beragam Genre
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.