Sonora.ID - Konflik tim muncul ketika ada ketidaksepakatan atas tujuan, metode, atau kebutuhan sebuah golongan.
Konflik juga bisa terjadi ketika ada perbedaan kepribadian. Pada awalnya, konflik ini mungkin tampak biasa, tetapi gagal menyelesaikannya dapat merusak produktivitas dan moral secara keseluruhan.
Ketika konflik antara anggota tim muncul, mengatasi ketidaksepakatan ini dan mencapai saling pengertian memungkinkan setiap orang untuk berkolaborasi secara harmonis dan produktif.
1. Contoh Konflik Antar Golongan Suporter Sepak Bola
Baca Juga: 7 Contoh Konflik Internasional Antar Negara yang Menghebohkan Dunia
Tentunya kita sudah sangat sering mendengar mengenaininsiden konflik yang melibatkan dua golongan suporter pendukung tim dapat sepak bola.
Sepertinya konflik antar suporter sepak bola telah menjadi bagian dari persepakbolaan negeri ini.
Sebab srtiap tahun kompetisi pastinya berita menenai kerusuhan pertandingan dan tawuran antar suporter kerap menghiasi headline berita, baik media cetak ataupun elektronik sebagaimana juga penyebab perang israel dan pelestina.
Entah sudah menjadi budaya atau memang merupakan sinyal dari ketidakdewasaan suporter dalam menjunjung spotivitas dalam olah raga ini.
Pastinya tawuran dan kerusuhan antar suporter sudah menjadi hal biasa. Tentunya hal ini sangat berpengaruh pada kondisi konpetisi olah raga ini sendiri.
Sebut saja golongan yang paling sering terlibat kerusuhan adalah Jackmania yang merupakan supporter bola dari Persija Jakarta melawan Bobotoh yakni para pendukung fanatik Persib Bandung.
Kedua tim bola tersebut memang dikenan sebagai tim yang memiliki basis pendukung tersebesar, sebab keduannya merupakan tim besar dan langganan juara kompetisi.
2. Contoh Konflik Antar Golongan Antar Pendukung Jokowi dan Prabowo
Konstelasi politik menjelang pilpres 2019 mulai kembali memanas. Rivalitas pada pilpres 2014 antara Jokowi dan Prabowo Subianto diprediksi akan kembali terulang.
Sebab Jokowi selaku incumbent kembali akan mencakonkan diri melalui parta PDI Perjuangan yang telah mendeklarasikan hal tersebut.
Baca Juga: Contoh Konflik Horizontal dan Vertikal yang ada di Masyarakat
Sebaliknya di kubu Prabowo dari parta Gerindra disinyakir sedang mencari momentum untuk melansungkan deklarasi. Tentunya rivalitas keduannya juga melibatkan kedua pendukung fanatik dari kedua tokoh politik yang berpengaruh ini.
3. Konflik Antar Golongan yang Pro Ahok dan Kontra Ahok
Jika anda mengingat kembalu konflik ini maka tentunya akan ada pihak yang pro dan kontra atas kasus ini.
Kasus peleehan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI jakarta yakni Basuki Tjahya Purnama atau yang kerap disapa Ahok. Konflik antar golongan ini dinilai cukup memanas.
Sebab didalamnya terdapat beberapa kepentingan. Pada kenyataannya Ahok dinyatakan bersalah dan kemudian dijatuhi hukuman selama 2 tahun.
Banyak yang menilai kasus ini memiliki banyak unsur politik yang dibalut dengan agama. Tentunya jika telah berbicara mengenai agama pastilah golongan yang bersangkutan akan melakukan pembelaan mati-matian.
Kodisi ini memacu kita untuk kembali meningkatkan toleransi antar agama sehingga tidak mudah terpecah belah oleh adanya isu sara sebagai salah satu dampak konflik agama.
4. Konflik Antar Golongan Pendukung Ojek Online vs Ojek Konvensional
Berbicara mengenai teknologi dan era digital yang tentunya sudah sangat kita rasakan juga ikut mempengaruhi sektor transportasi.
Pertumbuhan transportasi online di Indonesia seperti jamur yang tumbuh di musim hujan. Perkembang dengan sangat pesat dan cepat seiring dengan permintaan konsumen.
Tentunya ini yang kemudian memberikan dampak langsung kepada pelaku transportasi konvensional.
Baca Juga: Kaban Kesbangpol Kab. Landak: Pemilu Adalah Ajang Demokrasi, Bukan Ajang KonfliK
Pastinya merekalah yang paling terdampak dari semakin pesatnya perkembangan transportasi online.
Demikian adalah informasi terkait contoh konflik antar golongan yang bisa membawa dampak serius jika tidak diselesaikan dengan damai.