Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang apa saja contoh konflik konstruktif dan destruktif beserta dengan perbedaannya.
Dalam kehidupan sehari hari kita semua tidak akan pernah lepas dari namanya sebuah konflik.
Karena manusia sebagai makhluk sosial yang selalu melakukan interaksi sosial dengan orang lain dan akan membuat setiap orang bersinggungan dengan yang lainnya.
Hal tersebut yang akhirnya membuat seseorang terlibat dalam sebuah konflik yang bersifat membangun atau bahkan juga bisa menghasilkan sebuah konflik yang menghancurkan.
Dalam ilmu sosiologi terdapat dua macam jenis konflik berdasarkan sifatnya yaitu konflik yang bersifat konstruktif dan juga konflik yang bersifat destruktif.
Konstruktif adalah konflik yang sifatnya membangun atau akan menghasilkan sesuatu yang baik sedangkan destruktif artinya sebaliknya yaitu bisa mengakibatkan hal yang buruk.
Baca Juga: 5 Contoh Konflik Sosial di Indonesia dan Penyebabnya, Materi Sosiologi Kelas 11 SMA
Lantas apa saja contoh konflik konstruktif dan destruktif beserta dengan perbedaannya tersebut? Simak ulasannya berikut ini:
Contoh Konflik Konstruktif
Setiap organisasi pastilah memiliki namanya AD/ART yang biasanya disusun secara bersama dalam sebuah forum.
Namun tak jarang dalam proses perumusan AD/ART organisasi tersebut muncul konflik yang berbentuk perdebatan antar anggota.
Perdebatan ini pastinya akan diperoleh rumusan yang paling sesuai karena bisa menggabungkan berbagai pandangan atau setidaknya diambil jalan tengahnya. Hal ini menjadi salah satu contoh konstruktif.
Setiap sekolah pasti memiliki namanya organisasi siswa yang bernama OSIS, dalam organisasi seperti osis dipimpin oleh seorang siswa yang memegang jabatan sebagai ketua osis.
Sebelum menemukan siapa yang akan menjadi ketua osis di sekolah apsti akan diselenggarakannya pemilihan dan juga debat calon ketua osis.
Debat calon ketua osis seperti ini akan membantu siswa lainnya untuk menentukan pilihan mereka yang menjadi ketua osis berikutnya.
Hal-hal seperti itulah yang membuat konflik ini sebagai bentuk konflik konstruktif. Contoh konflik konstruktif di Indonesia ini memang sangat bagus.
Baca Juga: Banjarmasin Miniatur Indonesia. Cegah Konflik Sosial Lewat Binkom
Biasanya antar perusahaan ataupun toko saling bersaing untuk mendapatkan konsumen yang mereka inginkan.
Konflik ini bisa menjadi konstruktif namun bisa juga menjadi destruktif. Jika kedua perusahaan melakukan persaingan sehat pastinya hal itu bersifat konstruktif.
Untuk mendapatkan pelanggan pastilah perusahaan menggunakan hal-hal yang baik salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitasnya.
Tak sedikit organisasi yang ada di sekolah sering mengalami namanya konflik yang bersifat konstruktif.
Bisa bersifat konstruktif karena dua organisasi yang bersaing ini pasti akan bersaing untuk mendapatkan predikat organisasi terbaik.
Untuk mencapai predikat tersebut pastinya mereka berlomba-lomba untuk memperbaiki kualitas organisasi.
Baca Juga: Makassar Perkuat Forum Umat Beragama, Deteksi dan Cegah Konflik Sosial
Orang tua sebagai mitra sekolah yang menitipkan anaknya kepada sekolah agar mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Tak jarang orang tua dilibatkan dalam berbagai macam kebijakan sekolah yang berdampak langsung terhadap anak mereka.
Dalam prosesnya sering terjadi sebuah konflik yang bersifat konstruktif dan saling membangun satu sama lain.
Contoh Konflik Destruktif
Contoh konflik destruktif ini menjadi salah satu konflik yang masih cukup sulit untuk dihindari.
Mengingat terlanjur banyak orang menjadi fans fanatik suatu klub bola. Hingga kadang mereka kehilangan hati nurani saat klub yang didukung kalah.
Setiap di daerah memiliki ke unikannya masing masing, seperti halnya konflik sampit yang menjadi salah satu konflik yang cukup fenomenal.
Pasalnya konflik sampit ini menelan banyak sekali korban jiwa yang jatuh.
Bisa dibilang bahwa konflik ini adalah konflik yang berawal dari salah paham. Namun, adat budaya yang berbeda dan sulit menyatu juga menjadi salah satu faktor lain.
Baca Juga: 4 Contoh Konflik Antar Golongan dan Solusi untuk Menyelesaikannya
Perang ini juga merupakan salah satu konflik destruktif. Konflik satu ini berlangsung cukup lama dan bahkan hingga saat ini juga belum selesai.
Pasalnya kerugian materi akibat perang ini sangatlah banyak. Namun, kerugian nyawa juga tak kalah banyak.
Banyak orang tua kehilangan anaknya, banyak anak kehilangan orang tuanya atau kehilangan anggota tubuhnya sendiri.
Konflik ini terjadi karena adanya krisis ekonomi yang terjadi. Konflik yang pertama adalah konflik antara masyarakat pribumi dan Tionghoa.
Saat terjadi konflik ini banyak korban berjatuhan dari warga Tionghoa. Selain itu, mereka juga banyak kehilangan harta benda.
Konflik lainnya yang cukup bersejarah adalah demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa hingga akhirnya membuat Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Namun, banyak korban jiwa juga dalam tragedi ini.
Baca Juga: 10 Contoh Konflik Antar Suku di Indonesia dan Upaya Mengatasinya
Contoh konflik konstruktif dan destruktif lainnya adalah Tawuran Antar pelajar. Konflik ini merupakan konflik yang bersifat destruktif. Tawuran antar pelajar memang sering kali terjadi
Masalah-masalah penyebabnya pun kadang cenderung sepele, ada yang berawal dari rebutan pacar, tidak sopan saat lewat, permusuhan yang sudah terjadi sejak lama, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 7 Contoh Konflik Internasional Antar Negara yang Menghebohkan Dunia
Perbedaan Konflik Destruktif Dengan Konstruktif
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.