Pontianak, Sonora.ID - Nahdlatul Ulama lahir pada tanggal 31 Januari 1926 sebagai perwakilan ulama tradisionalis yang mendapat bimbingan ideologis dari Ahlus Sunnah wal jamaah, yakni tokoh- tokoh seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K. H. Wahab Hasbullah dan para ulama lainnya ketika upaya reformasi mulai meluas. Meskipun terorganisir, mereka sudah memiliki hubungan yang sangat kuat.
Perayaan seperti haul, peringatan wafatnya seorang kyai, yang kemudian mengumpulkan masyarakat sekitar, para kyai dan mantan santrinya hingga sekarang masih dilakukan secara rutin di beberapa wilayah di tanah air.
Sebagai Negara dengan penduduk beragama islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki cerita tersendiri soal organisasi-organisasi islam yang berkembang.
Termasuk kehadiran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi islam terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam pengaruhnya bagi penganut islam di tanah air.
Banyaknya perbedaan ideologi dan arah politik dalam agama di Indonesia, menjadi tanda munculnya sejarah NU yang lahir pada tanggal 31 Januari 1926 atas nama kaum tradisionalis dalam menanggapi fenomena yang ada di dalam dan luar negeri, khususnya di dunia Islam.
Gelegar perayaan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang jatuh pada 16 Rajab 1444 H atau yang bertepatan dengan 7 Februari 2023 menggema ke pelosok negeri, termasuk di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.
Untuk memperingati dan menyemarakkan Hari Lahir (Harlah) organisasi terbesar di Dunia ini, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sungai Ambawang gelar Istighosah Kubro yang dipusatkan di Pondok Pesantren Nahdlatul Athfal Parit Adam Kecamatan Sungai Ambawang pada hari Senin malam (06/02/2023).
Tampak Hadir Rois Syuria, Katib dan Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Sungai Ambawang, Ustad Ariyanto, S.Ag, Para jamaah dan jam’iyyah Nahdlatul Ulama pun turut serta dalam gelegar perayaan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Selain itu, hadir juga Kapolres Kabupaten Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat, SH, S.I.K, Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Atfal, Gus Warisi, S.Pd, serta Pengasuh Pondok Pesantren Di Kecamatan Sungai Ambawang lainnya, Pengurus Badan Otonom (Banom) NU yang hadir dalam Istigosah Kubro tersebut.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin akan Hadiri Puncak Peringatan Harlah 1 Abad NU
Hadir juga Pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Muslimat NU dan Fatayat NU serta tokoh-tokoh agama dari masing-masing desa di Kecamatan Sungai Ambawang.
Dalam sambutannya Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Sungai Ambawang, Ustadz Ariyanto, S.Ag mengatakan kegiatan Istigosah Kubro yang dilaksanakan bersama seluruh pengasuh Pondok Pesantren, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) serta pengurus Ranting (PR) Nahdlatul Ulama adalah sebagai wujud bersyukur atas hari lahir (Harlah) NU yang berusia genap 100 tahun atau satu abad.
“Tema yang diambil dalam perayaan satu abad NU yakni ‘Merawat Jagat Membangun Peradaban’, adalah tema yang sangat cocok dalam kondisi negara saat ini,” ujarnya
Membangun peradaban, menurut Ustadz Ariyanto adalah membangun segala hal yang harus menjadi baik dan semakin sejahtera.
“Kita semua punya tugas merawat seluruh makhluk. Makhluk apa pun itu. Sebab Allah telah menyerukan kepada kita bahwa jika penduduk suatu negeri taat kepada-Nya maka akan diturunkan berkah dari langit dan bumi,” terang Ustadz Ariyanto.
Ia menambahkan, maksud kegiatan ini adalah untuk merefleksi satu abad NU dan menyongsong abad kedua NU.
“Harapan kita, kegiatan ini bukan hanya seremonial, melainkan ini menjadi momentum sebuah kebangkitan menjemput abad Kedua Nahdlatul Ulama” tambahnya.
Adapun yang memimpin istighotsah adalah Gus HM. Warisi Dahlan selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Athfal dan juga pengurus MWC NU Sungai Ambawang Sebelum memulai Istigosah Gus Warisi mengatakan "Kelahiran Nahdlatul Ulama (NU) adalah untuk memperjuangkan Syariat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia."
"NU lahir karena ada isyarah langit untuk memperjuangkan syariat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), NU didirikan oleh para waliyullah, memiliki sanad ilmu dan perjuangan yang tersabung kepada Baginda Rasulullah SAW," ungkap Gus Warisi.
Baca Juga: 50 Link Twibbon Harlah 1 Abad NU 2023 Terbaru, Ayo Pasang Sekarang!
"Maka dengan demikian kita harus kompak dan bergandengan tangan semua pihak sesuai peran fungsi kita dalam membangun Indonesia melalui Provinsi Banten,” tangkasnya
Kemudian Gus Warisi melanjutkan memimpin Istigosah dan Jamaah yang hadir pun melaksanakan istighotsah dan doa dengan khusyuk guna meminta pertolongan Allah SWT.