Sonora.ID – Kalimat persuasif biasanya digunakan untuk membujuk atau mengajak orang lain untuk melakukan suatu hal. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat persuasif dan juga penjelasannya.
Jenis kalimat ini juga sering digunakan untuk meyakinkan orang lain agar percaya dengan yang diucapkan atau dilaksanakan orang lain.
Menurut Mansyur M dan Amin Tunda dalam buku Bahan Ajar Bahasa Indonesia (2022), istilah persuasi berasal dari bahasa Inggris yang artinya membujuk.
Kalimat persuasif adalah kalimat yang digunakan untuk membujuk atau mengajak orang lain melakukan suatu tindakan atau kegiatan.
Dikutip dari buku Logika Ilmu Berpikir Lurus (2016) karya Y. B. Adimassana, kalimat persuasif adalah kalimat seruan yang memuat himbauan, ajakan, harapan, dan saran.
Dalam pembuatan kalimat persuasif, harus memuat tiga hal penting di antaranya argumentasi, fakta beserta ajakan.
Tiga struktur tersebut dijelaskan dalam buku berjudul Materi Umum Bahasa Indonesia SMP oleh Hari Wibowo dan Iin Hendriyani.
Pengenalan isu (pengantar permasalahan)
Bagian yang berisi awalan atau pengantar mengenai topik dasar yang akan menjadi pembahasan.
Rangkaian Argumen (pendapat penulis dan fakta-fakta)
Berisi sejumlah pendapat penulis mengenai topik yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Pernyataan Ajakan
Pada bagian ini, akan berisi berbagai ajakan atau dorongan kepada para pembaca. Tujuannya agar para pembaca melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan penulis.
Ciri-ciri kalimat persuasif:
Bersifat mengajak atau membujuk.
Penggunaan tanda baca seru (!), terutama jika kalimat persuasifnya memerintah.
Berbentuk paragraf jika dibuat untuk pidato, ceramah, berita, dan lain sebagainya.
Umumnya digunakan untuk promosi.
Menarik perhatian terutama jika diperuntukkan untuk promosi atau iklan.
Mengandung kata ajakan, misalnya marilah, cobalah, ayolah, janganlah, dan sebagainya
Menarik dan bisa dipertanggungjawabkan.
Paragraf persuasif yang disertai dengan bukti lebih meyakinkan.
Lebih menarik lagi jika kalimat persuasif dibuat berima.
Mudah dimengerti.
Biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh.
Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak objektif.
Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif-provokatif