Sonora.ID - Ada berbagai jenis dan metode diet yang bisa dilakukan demi memiliki pola hidup yang lebih baik dan kondisi tubuh yang lebih sehat, salah satunya yang banyak dikenal dan dijalankan adalah Intermittent Fasting.
Bukan seperti puasa pada kepercayaan atau agama tertentu, puasa jendela makan yang satu ini memperbolehkan kita makan pada rentang waktu tertentu dalam 24 jam.
Pada program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia memberikan penjelasan terkait metode dan manfaat pada Intermittent Fasting tersebut.
Metode Intermittent Fasting
Pada dasarnya, pada saat manusia makan, ada karbohidrat, protein, serat, hingga lemak, yang masuk ke dalam tubuh dan memberikan tubuh kekuatan untuk menjalankan fungsi berbagai organ yang ada di dalamnya.
“Untuk bisa jalan, bisa mikir, jantung memompa, semua bisa bekerja karena dapat makanan, dapat bahan bakar. Kalau makannya lebih banyak daripada yang dibutuhkan, maka bahan bakar tersebut akan disimpan dalam bentuk trigliserida. Pada saat berpuasa, kita membakar cadangan lemak yang ada,” ungkapnya menjelaskan.
Ketika Intermittent Fasting dilakukan, tidak ada makanan yang masuk dalam kurun waktu tertentu, maka tubuh akan membakar cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh untuk tetap bisa menjalankan fungsi organ yang lain.
Itu sebabnya, Intermittent Fasting disarankan dilakukan pada rentang waktu yang tepat dan dalam kurun waktu yang cukup panjang agar tubuh bisa membakar cadangan lemak tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Intermittent Fasting? Dokter: Puasa Tapi Boleh Minum Kalau…