“Puasa pada Intermittent Fasting harus cukup lama, agar apa yang kita makan sudah habis dijadikan bahan bakar agar dibakarlah cadangan lemak kita. Kalau cadangan lemak dibakar, maka perut yang gendut, lemak yang bergelambiran, itu akan dibakar untuk jadi bahan bakar untuk seluruh tubuh kita,” jelas Dokter Santi.
Dari metode tersebut menunjukkan bahwa Intermittent Fasting memiliki beberapa manfaat yang baik untuk tubuh kita, yaitu:
“Keuntungannya banyak, tapi Intermittent Fasting pun bisa tidak berhasil kalau ketika jendela makan, makannya tidak sehat,” tegasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Boro-Boro Langsing! 4 Tren Diet dari TikTok Ini Malah Berujung Maut