Selain itu dia juga menuturkan jika waktu yang tepat untuk melakukan tradisi methil ini adalah ketika buah padi sudah mulai berwarna kuning.
Selanjutnya diambil beberapa batang padi yang berjumlah ganjil, seperti 3 batang, 5 batang atau tujuh batang. Setelah selesai para petani berkumpul untuk melaksanakan tradisi kenduren di tulakan atau sering disebut sebagai tempat pertama air mengalir.
Tujuan dari diadakan tradisi methil ini adalah sebagai ucapan rasa syukur dan terimakasih masyarakat karena telah diberikan panen padi yang melimpah.
Masyarakat juga berharap untuk panen berikutnya masih tetap diberikan hasil yang melimpah dan dijauhkan dari mara bahaya, penyakit dan hama.
Walaupun terserang hama tikus, produksi panen padi di Desa Karangpelem masih cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News