Sonora.ID - Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap bertemu dengan orang yang memiliki kisah hidup yang luar biasa dan memberikan inspirasi kepada kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bersyukur, dan semangat menjalani hidup.
Di sisi lain, kita mungkin juga memberikan inspirasi bagi orang yang kita temui atau bahkan hari yang kita jalani membawa pesan tersendiri bagi hidup kita.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, inspiratif adalah bersifat menginspirasi atau memberikan ilham.
Dikutip dari Gramedia.com, salah satu cara untuk mendapatkan motivasi dalam diri adalah dengan membaca kisah inspiratif orang lain.
Untuk itu, berikut ini adalah 11 contoh cerita inspiratif dalam kehidupan sehari-hari yang memberikan motivasi pada kita.
Cerita 1
Suatu hari diceritakan ada sebuah rumah di tengah hutan yang dihuni oleh seorang ibu dan anak. Anak dari ibu tersebut terbilang masih dalam usia kecil. Pada waktu berikutnya anak tersebut berada di halaman rumah untuk bermain.
Pada saat yang bersamaan datanglah seekor rusa. Rusa tersebut berusaha memasukkan tanduknya ke dalam pakaian sang anak kecil tadi. Sehingga anak kecil tersebut seperti terangkat di atas tanduk rusa. Seketika anak tersebut ketakutan terhadap rusa dan menangis sambil berteriak memanggil ibunya.
Secara refleks sang ibu keluar dari rumah dan mulai melihat yang terjadi. Tak disangka anak tersebut sudah dibawa lari ke dalam hutan oleh rusa. Sang ibu sekuat tenaga berusaha mengejar rusa tersebut masuk ke dalam hutan.
Baca Juga: Cerita Malin Kundang dalam Bahasa Inggris, Lengkap dengan Bahasa Indonesianya
Namun sampai di dalam hutan, anak kecil yang dibawa rusa tersebut sudah berada di area rerumputan luas dan bermain seperti biasanya. Sang ibu begitu bahagia telah menemukan anaknya dan mulai menggendong anaknya.
Mereka kembali pulang ke rumah yang ditinggali. Namun apa yang terjadi, ternyata rumah tersebut telah tertimpa oleh pohon besar. Tentunya kondisi rumah tersebut menjadi rata luluh rantak. Sang ibu mulai berpikir jika ia masih di dalam tanpa mengejar sang anak apa yang akan terjadi padanya.
Seketika ia ingat pada beberapa tahun sebelumnya ia menyelamatkan anak rusa dari incaran pemburu. Ibu tersebut menutupi anak rusa dengan berbagai macam kain agar tak ketahuan oleh para pemburu. Ketika para pemburu sudah tiada di tempat tersebut, sang ibu mulai mengambil kain yang menutupi rusa dan mulai melepaskan rusa tersebut ke dalam hutan.
Tanpa disangka jika rusa yang membawa anaknya tadi adalah anak rusa yang telah ia selamatkan dulu. Seakan-akan anak rusa tersebut berusaha untuk mengucapkan terima kasih kepada sang ibu dengan cara membawa anaknya lari ke hutan untuk menyelamatkan keluarga ibu dari hatman pohon tumbang.
Dari kejadian tersebut ibu berkata kepada sang anak jika membantu semua makhluk ciptaan Tuhan meski sekecil apa pun kelak tetap akan berbalik pada diri kita.
Cerita 2
Suatu hari ada seorang pria menemukan kepompong kupu-kupu. Ia kemudian membawanya pulang untuk melihat bagaimana perkembangan yang dilakukan oleh kupu-kupu dalam kepompong tersebut. Selang beberapa waktu kepompong tersebut mulai menunjukkan celah.
Setelah beberapa waktu kemudian kupu-kupu dalam kepompong mulai mengeluarkan sayap secara perlahan. Namun siapa sangka dalam proses tersebut, kupu-kupu mulai mengalami permasalahan yaitu sayapnya tersangkut karena celah yang ada pada kepompong hanyalah dalam ukuran kecil.
Pria yang sedang mengamati perkembangan kupu-kupu tersebut mulai mencoba untuk membantunya. Ia mengambil tindakan untuk memperlebar celah pada kampong tersebut. Alhasil kupu-kupu tadi bisa keluar tanpa adanya kendala.
Namun tak disangka jika masalah baru kembali datang terhadap kupu-kupu tersebut. Sayap yang kupu-kupu miliki menjadi lemah dan tak bisa mengepak. Ternyata kesalah terjadi ketika pria tersebut mulai membuat celah yang lebih besar pada kepompong.
Siapa sangka jika proses kendala yang dialami oleh kupu-kupu ketika mengeluarkan sayap yang dimiliki adalah salah satu cara Tuhan untuk adanya cairan dari tubuh ke sayap.
Jika dilihat dari sisi kupu-kupu kita juga bisa mendapatkan pesan moral yaitu apa pun permasalahan atau tantangan yang sedang dihadapi sebaiknya selesaikan dengan tenaga pribadi. Memang betul terkadang ada orang yang berniat baik membantu.
Terima saja bantuan mereka tanpa mengecewakan, namun juga ingat jika dirimulah yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Bantuan orang lain hanyalah dorongan kecil yang akan memperkuat langkahmu.
Cerita 3
Pada sebuah desa hidup seorang cendekiawan, di mana setiap hari cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut terus berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan sebuah tindakan.
Ia mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang ketika tertawa dengan lelucon yang dibawakan cendekiawan tersebut. Hari kedua cendekiawan kembali mengumpulkan orang-orang desa kembali.
Cendekiawan tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Hari ketika cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun respons yang diberikan oleh penduduk desa sedikit berbeda dari dua hari sebelumnya.
Salah satu penduduk desa mulai bertanya kenapa cendekiawan membacakan cerita lelucon yang sama. Mereka merasa bosan dengan lelucon yang sama dan dibacakan oleh cendekiawan tersebut.
Cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat “jika pada lelucon yang sama kalian bisa bosan dan tak bisa tertawa kembali, namun kenapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa buat kalian menangis,”
Artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar. Yang mereka hanyalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh tanpa ada tindakan.
Tanpa sadar kita juga sering seperti para penduduk desa yang suka mengeluh terhadap masalah yang sedang di hadapi. Bahkan kita kerap berfokus terhadap masalah bukan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
Hal inilah yang membuat kita tetap berada diposisi yang sama. Jika mungkin kita berani mencoba untuk menyelesaikan masalah. Maka mungkin saja kebiasaan mengeluh sudah tidak ada dalam diri kita.
Baca Juga: 7 Cerita Fabel Bahasa Inggris, Singkat dan Penuh Makna Bermanfaat
Cerita 4
Kisah inspiratif berikutnya adalah tentang seorang anak yang memiliki kondisi temperamen yang begitu buruk. Lalu ia diberikan sebungkus paku yang dari ayahnya. Ayahnya berkata jika anak tersebut sedang dalam kondisi marah ia harus memukul paku ke pagar.
Hari pertama ia menancapkan paku sebanyak 37. Namun seiring berjalannya waktu paku yang ia tancapkan ke pagar mulai berkurang. Hingga pada suatu waktu ia berhasil tidak menancapkan paku ke pagar.
Keberhasilan yang ia lakukan diceritakan kepada ayahnya. Sang ayahnya mulai memberikan perintah kembali untuk mencabut semua paku yang ia tancapkan di pagar sebelumnya. Lalu ketika anak tersebut telah menyelesaikan tugasnya, ia kembali menceritakan kepada ayahnya.
Lalu ayahnya mengajaknya keluar untuk melihat pagar tersebut dan berkata “bagus nak kamu sudah menyelesaikan tugasmu dengan baik. Kamu sudah berhasil menguasai rasa amarahmu juga. Tapi bagaimana dengan pagar tersebut masih tetap ada lubang yang tersisa dari tancapan paku itu?” Tanya sang ayah kepada anak.
Lalu ayah tersebut mulai memberikan penjelasan singkat dengan berkata “lubang paku ini seperti amarah yang kau lontarkan kepada orang lain naik. Mungkin kau berhasil meminta maaf kepadanya dan tak akan mengulanginya. Namun apakah luka yang akan mereka terima bisa dengan cepat sembuh?” Ucap ayah tersebut.
Dari cerita tersebut kita bisa belajar jika ucapan dan tindakan yang didasari oleh rasa amarah hanyalah akan memberikan bekas luka kepada orang lain. Meski mereka memberikan ucapan maaf kepada kita ketika permintaan maaf kita lontarkan.
Namun apakah kita bisa menjamin luka yang mereka rasakan dari ucapan atau tindakan yang kita lakukan atas dasar amarah bisa sembuh, mungkin tidak. Bukan bagaimana cara mereka memberikan ucapan pengampunan kepada kita.
Tapi bagaimana kita mengendalikan emosi hingga tak menyakiti orang lain. Mungkin lidah adalah salah satu bagian tubuh yang terbilang tidak membunuh orang lain. Akan tetapi ucapan yang keluar dari mulut kita terkadang adalah salah satu senjata yang menyakiti orang lain tanpa kita sadari.
Maka dari itu mengontrol emosi adalah kunci untuk tidak menyakiti orang sekitar kita. Semua butuh tahap, namun jika kita berusaha tentunya hasil pengendalian emosi dalam diri juga akan lebih mudah tercapai.
Cerita 5
Keledai favorit seorang pria jatuh ke jurang yang dalam. Dia tidak bisa menariknya keluar tidak peduli seberapa keras dia mencoba. Karena itu dia memutuskan untuk menguburnya hidup-hidup.
Tanah dituangkan ke keledai dari atas. Keledai merasakan beban, mengibaskannya, dan menginjaknya. Lebih banyak tanah dituangkan.
Ini mengguncangnya dan melangkah ke atas. Semakin banyak beban yang dituangkan, semakin tinggi ia naik. Menjelang siang, keledai itu sedang merumput di padang rumput yang hijau. Setelah banyak mengibaskan (dari masalah) Dan melangkah (belajar darinya).
Baca Juga: 5 Cerita Motivasi Singkat yang Mengandung Pesan Moral
Cerita 6
Adrienne Brown berbagi perjalanan penurunan berat badannya dengan Good Housekeeping. Adrienne suka makan dan sedikit terobsesi dengan makanan. Sebagai orang dewasa, dia memiliki dua lemari es yang penuh dengan makanan.
Dia sudah kelebihan berat badan pada 180 pon ketika berat badannya melonjak saat dia berjuang melawan kanker payudara.
Adrienne menjadi serius tentang kesehatannya selama pertempurannya dengan kanker. Terinspirasi oleh Jennifer Garner dalam Alias dan bertekad untuk lebih sehat, Adrienne kehilangan 90 pound dalam setahun dengan menghilangkan makanan olahan dan berolahraga.
Dia membuatnya dapat dikelola dengan memecah tujuannya menjadi kenaikan 10 pon dan menjaga sikap positif.
Cerita 7
Suatu hari, emas dan tanah sedang bersama. Emas merasa dirinya baik karena tubuhnya memiliki warna berkilauan dan banyak dipakai orang-orang sebagai perhiasan. Emas juga bangga karena ia disimpan di tempat yang rapi, bersih, serta diberi pengamanan ketat. Sedangkan tanah hanya diinjak-injak dan tidak pernah diperlakukan seperti emas.
Ia pun mengejek tanah, “Hei tanah. Lihatlah penampilanmu yang jelek dan kusam itu. Tubuhmu tidak berkilau layaknya aku,” katanya sambil memamerkan tubuhnya yang berkilau terkena pantulan matahari.
“Ya, kamu benar. Aku memang tidak berkilau sepertimu. Tapi, apakah kamu bisa menumbuhkan buah yang manis? Apakah kamu bisa menumbuhkan bunga yang indah? Apakah kamu bisa menumbuhkan pohon untuk berteduh manusia? Dan apakah kamu bisa menjadi tempat untuk membangun rumah tempat para manusia merasa tenang dan aman?” jawab tanah dengan tenang. Emas mendadak terdiam.
Baca Juga: 10 Contoh Cerita Inspiratif tentang Ibu yang Kaya Akan Pesan Moral
Cerita 8
Ada seorang nenek yang duduk di dekat seorang pria. Mereka sedang mengamati anak dan cucunya bermain di taman kota. “Lihatlah, gadis kecil yang berbaju kuning itu cucuku,” kata sang nenek sambil menunjuk ke arah gadis kecil yang sedang bermain ayunan. “Wah cantik sekali cucu anda,” jawab pria itu. “Anda melihat anak laki-laki yang sedang bermain pasir mengenakan jaket berwarna cokelat? Dia anakku,” ujar pria itu.
Sambil memandangi jam tangannya, pria itu memanggil anaknya dan menyuruhnya untuk segera pulang. “Ayah, beri aku waktu lima menit lagi ya. Aku belum puas bermain,” kata anaknya dengan wajah memelas.
“Baiklah, lima menit lagi,” jawabnya. Sang anak kembali bermain pasir dengan riangnya. Lima menit kemudian, pria itu berdiri dan memanggil anaknya kembali, “Nak, ayo pulang, sudah lima menit berlalu.” Lagi-lagi anaknya memohon, “Ayah, lima menit lagi ya. Kan hanya lima menit saja. Boleh ya, ayah.” Pria itu hanya mengangguk menyetujui permintaan anaknya.
Cerita 9
Dahulu kala ada seorang raja yang sangat kaya dan ingin tahu. Raja ini memiliki batu besar yang ditempatkan di tengah jalan. Kemudian dia bersembunyi di dekatnya untuk melihat apakah ada orang yang mencoba memindahkan batu raksasa itu dari jalan.
Orang pertama yang lewat adalah beberapa saudagar dan abdi dalem terkaya raja. Alih-alih memindahkannya, mereka hanya berjalan di sekitarnya. Beberapa dengan keras menyalahkan Raja karena tidak memelihara jalan. Tak satupun dari mereka mencoba memindahkan batu itu.
Akhirnya, seorang petani datang. Tangannya penuh dengan sayuran. Ketika dia sampai di dekat batu, daripada hanya berjalan di sekitarnya seperti yang dilakukan orang lain, petani itu meletakkan bebannya dan mencoba memindahkan batu itu ke sisi jalan. Butuh banyak usaha tetapi dia akhirnya berhasil.
Petani itu mengumpulkan bebannya dan siap untuk pergi ketika dia mengatakan sebuah dompet tergeletak di jalan di mana batu itu berada. Petani itu membuka dompetnya. Dompet itu diisi penuh dengan koin emas dan catatan dari raja. Catatan raja mengatakan emas dompet itu adalah hadiah untuk memindahkan batu dari jalan.
Raja menunjukkan kepada petani, tentang apa yang banyak dari kita tidak pernah mengerti. Di mana setiap rintangan menghadirkan kesempatan untuk memperbaiki kondisi kita.
Baca Juga: 10 Contoh Cerita Inspiratif tentang Ibu yang Kaya Akan Pesan Moral
Cerita 10
Ketika seorang pria sedang melewati gajah, dia tiba-tiba berhenti, bingung dengan kenyataan bahwa makhluk besar ini hanya diikat dengan tali kecil di kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas bahwa gajah dapat ini bisa saja, melepaskan diri dari ikatan mereka. Namun untuk beberapa alasan, mereka tidak melakukannya.
Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya mengapa hewan-hewan ini hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri. “Yah,” kata pelatih, “ketika mereka masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami menggunakan tali dengan ukuran yang sama untuk mengikat mereka dan, pada usia itu, cukup untuk menahan mereka.
Saat mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya tali itu masih bisa menahan mereka, jadi mereka tidak pernah mencoba melepaskan diri.”
Pria itu terheran-heran. Hewan-hewan ini kapan saja dapat melepaskan diri dari ikatan mereka, tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak di tempat mereka berada. Seperti gajah, berapa banyak dari kita yang menjalani hidup dengan berpegang pada keyakinan bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu, hanya karena kita pernah gagal sebelumnya?
Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran, sehingga kita tidak boleh menyerah dalam perjuangan hidup.
Cerita 11
Di sebuah kelas, seorang murid berbicara dengan gurunya. Ia bertanya, “Guru, bisakah engkau tunjukkan dimana jalan menuju sukses ?“Uhm…..,”. Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Anak muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru.
Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru. “Ha! Ini jalan buntu!” Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, “Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.”
Kembali, Anak muda itu berbalik menemui sang guru untuk bertanya sekali lagi, “Guru, yang manakah jalan menuju sukses.”. Sang guru tetap menunjuk ke arah yang sama. Anak muda itu kembali berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi. Ia berpikir, ini pasti hanya gurauan. Dan anak muda itu pun merasa dipermainkan.
Emosi dan dengan penuh amarah ia menemui sang guru, “Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, bicaralah!”
Sang guru akhirnya berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.” Siapa bilang tembok adalah tujuan akhir?
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Contoh Cerita Pendek tentang Keluarga dengan Kisah yang Menarik