Bandung, Sonora.ID - Di tengah capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2022 yang menunjukkan tren positif sebesar 5,45% (yoy), lebih tinggi dari nasional sebesar 5,31% (yoy), Jawa Barat masih menghadapi beberapa tantangan yang berpotensi menahan laju akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Berbagai tantangan ekonomi tidak hanya dari sisi eksternal seperti ketegangan geopolitik yang masih berlangsung disertai dengan kebijakan moneter ketat negara-negara maju, namun juga dari sisi domestik termasuk diantaranya pengendalian inflasi daerah.
Dalam siaran pers Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyebut, pada Januari 2023, Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm) yang ditengarai disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan salah satunya beras.
Hal serupa juga terjadi di Kota Bandung, yang pada Januari 2023 juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,38% (mtm) atau 7,37% (yoy) yang menjadikan Kota Bandung menjadi Kota IHK dengan inflasi yoy tertinggi di Jawa Barat.
Menimbang hal tersebut, pengendalian harga pangan khususnya komoditas beras di Kota Bandung menjadi sangat penting guna menjaga inflasi Jawa Barat.
Sebagai langkah strategis meredam gejolak harga beras di Kota Bandung, Pemeritah Kota Bandung bersinergi dengan Bank Indonesia Jawa Barat dan BULOG Kantor Cabang Bandung menggelar Operasi Pasar Murah komoditas beras medium dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Selasa (14/2/2023).
Baca Juga: Pemkot Bandung Tertibkan PKL di Kawasan Masjid Al Jabbar
Bertempat di BULOG Kantor Cabang Bandung, kegiatan tersebut dihadiri oleh Walikota Bandung, Yana Mulyana, dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono.
"Operasi Pasar Murah ini menjadi pembuka dari serangkaian kegiatan Operasi Pasar Murah lanjutan lainnya, yang akan dilakukan di seluruh 30 kecamatan se-Kota Bandung dengan harga beras ditetapkan sebesar Rp8.500/kg, jauh berada di bawah harga pasar dan berada dalam range HET yang ditetapkan," ucap Walikota Bandung Yana Mulyana.
Yana juga menyampaikan apresiasi atas langkah sigap TPID Kota Bandung bersama dengan stakeholders terkait lainnya seperti Bank Indonesia Jawa Barat dan BULOG Kancab Bandung, yang telah bersinergi menggelar rencana aksi Operasi Pasar Murah komoditas beras medium yang akan menjangkau seluruh masyarakat di 30 kecamatan se-Kota Bandung.
"Tentunya langkah ini merupakan start awal bagi Pemkot Bandung dalam upaya menjaga inflasi daerah, yang nantinya juga akan diseleranggarakan berbagai kegiatan pengendalian inflasi di komoditas penting lainnya," tutur Yana.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar Bambang Pramono, menyampaikan bahwa langkah sinergis Pemkot Bandung bersama Bank Indonesia dan BULOG Kancab Bandung ini merupakan langkah yang sangat penting sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi di Jawa Barat.
"Komoditas beras merupakan bahan pangan utama yang memiliki bobot sangat besar dalam perhitungan inflasi. Maka dari itu, diharapkan upaya memastikan harga jual beras dalam operasi pasar berada di dalam batas HET ini, menjadi langkah yang signifikan berpengaruh pada perhitungan inflasi Jawa Barat," kata Bambang.
"Upaya ini juga dilaksanakan di tengah momentum yang sangat tepat, mengingat dalam waktu dekat akan memasuki HBKN Ramadhan dan Idul Fitri. Diharapkan gelaran Operasi Pasar Murah ini juga dapat mengendalikan demand masyarakat menjelang HBKN," ungkap Bambang.
Sedangkan Kepala BULOG Divre 3 Jawa Barat Faisal, menyampaikan bahwa BULOG siap mendukung berbagai langkah pengendalian harga pangan di Kota Bandung dan di Kab/Kota lainnya se-Jawa barat, salah satunya melalui pemenuhan pasokan komoditas beras medium program SPHP yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat.
Lebih lanjut, BULOG Divre 3 Jawa Barat juga tengah bersiap memenuhi pasokan pangan strategis lainnya termasuk minyak goreng, dalam rangka mempersiapkan kebutuhan pangan masyarakat menjelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News