Ukara Andharan Tidak Langsung
Ukara andharan ora langsung yaiku ukara kang nyeritakake omongane wong liya.
Ukara tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan omongannya orang lain.
Contoh ukara:
Selain jenis kalimat di atas, ukara andharan juga ada yang menggunakan basa krama inggil atau basa ngoko di sesuaikan dengan siapa berbicara.
Jika berbicara dengan yang lebih tua maka menggunakan basa krama inggil. Jika berbicara dengan yang seumuran atau yang lebih muda, maka menggunakan basa ngoko.
Baca Juga: 50 Contoh Parikan Bahasa Jawa Lengkap Beragam Tema dan Pesan
Contoh Ukara Andharan
1. Bulik Ayu tumbas kain limang meter.
(Tante Ayu membeli kain lima meter.)
2. Guru ndawuhi nulis crito rong lembar.
(Ibu Guru menyuruh menulis berita dua lembar.)
3. Angine banter banget, marai kabur kembang-kembangku.
(Anginnya sangat keras, membuat kabur bunga-bungaku.)
4. Angga lagi ngombe teh anget.
(Angga sedang meminum teh hangat.)
5. Mau bengi ana kebakaran ning kantor Kejaksaan Agung.
(Tadi malam terjadi kebakaran di kantor Kejaksaan Agung.)
6. Bu Sri arep nyalon lurah tahun ngarep.
(Ibu Sri akan mencalonkan diri sebagai walikota tahun depan.)
7. Tasku isine barang perlengkapan kuliah.
(Tasku berisi barang perlengkapan kuliah.)
8. Sepatuku regane telung yuta.
(Sepatuku harganya tiga juta.)
9. Herman ditukakna sepeda anyar.
(Herman dibelikan sepeda baru.)
10. Dimas gelut karo Dika ning lapangan.
(Dimas berkelahi dengan Dika di lapangan.)
11. Ibu mirsani TV wonten kamar.
(Ibu menonton TV di kamar.)
12. Ono kebakaran hutan ing Sumatra.
(Ada kebakaran hutan di Sumatra.)
13. Aku lagi masak sayur bayem ning pawon.
(Aku sedang masak sayur bayam di dapur.)
14. Aku melu lomba nari Jawa ing Jakarta.
(Aku ikut lomba tari Jawa di Jakarta.)
15. Awakku rasane ora kepenak.
(Badanku rasanya sedang tidak enak..
Itu dia beberapa contoh ungkara andharan dan juga pengertian beserta ciri-ciri dan jenisnya.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.