Sonora.ID – Berikut ini adalah beberapa contoh ukara andharan dalam pelajaran Bahasa Jawa yang bisa kamu jadikan bahan belajar.
Sama halnya dalam Bahasa Indonesia, di dalam Bahasa Jawa juga mengenal jenis jenis kalimat (ukara).
Menurut pengertianya, Ukara adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
Dalam bahasa Jawa, pengertian dari ukara andharan adalah sebagai berikut:
“Ukara yaiku unit basa sing awujud tembung utawa seri tembung sing bisa ngadeg dhewe lan nyebutake makna lengkap.”
Ukara andharan juga disebut ukara pawarta atau ukara carita.
Baca Juga: Contoh Teks Drama Bahasa Jawa yang Mengandung Pesan Moral Menarik
Ukara pawarta yaiku ukara sing isine kabar anyar saka kedadean sing lagi dumadi. (Ukara pawarta adalah kalimat yang isinya kabar baru dari kejadian yang sedang terjadi)
Ukara carita yaiku ukara sing isine nyeritahake kahanan. (Ukara carita adalah kalimat yang isinya menceritakan suatu kejadian)
Inti dari ketiga jenis kalimat tersebut yaitu mengabarkan suatu kejadian pada orang lain.
Ciri-ciri ukara andharan
Jenis-jenis Ukara Andharan
Ukara Andharan Positif
Ukara andharan positif tegese ukara kang nduweni makna apik (positif) kanggo wong kang di ajak guneman utowo wong kang moco.
Andharan positif adalah kalimat yang memiliki makna bagus / positif bagi orang yang di ajak berbicara atau orang yang membaca.
Andharan positif biasanya jenis kalimat yang tidak memiliki penolakan karena maknya yang baik.
Contohnya:
Ukara Andharan Negatif
Andharan negatif yaiku kosok balene saka ukara andhara positif. Ukara iki isine informasi pengingkaran utawa penolakan.
Andharan negatif adalah lawan kata dari andharan positif. Jenis kalimat ini berisi suatu penolakan.
Contoh ukara:
Baca Juga: 10 Contoh Pidato Bahasa Jawa Krama Alus Lengkap dengan Beragam Tema
Ukara Andharan Langsung
Ukara langsung yaiku ukara kang diucapke langsung. Ukara langsung uga diarani ukara kandha.
Ukara langsung adalah kalimat yang di ucapkan secara langsung. Ukara langsung disebut ukara kandha.
Contoh ukara:
Ukara Andharan Tidak Langsung
Ukara andharan ora langsung yaiku ukara kang nyeritakake omongane wong liya.
Ukara tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan omongannya orang lain.
Contoh ukara:
Selain jenis kalimat di atas, ukara andharan juga ada yang menggunakan basa krama inggil atau basa ngoko di sesuaikan dengan siapa berbicara.
Jika berbicara dengan yang lebih tua maka menggunakan basa krama inggil. Jika berbicara dengan yang seumuran atau yang lebih muda, maka menggunakan basa ngoko.
Baca Juga: 50 Contoh Parikan Bahasa Jawa Lengkap Beragam Tema dan Pesan
Contoh Ukara Andharan
1. Bulik Ayu tumbas kain limang meter.
(Tante Ayu membeli kain lima meter.)
2. Guru ndawuhi nulis crito rong lembar.
(Ibu Guru menyuruh menulis berita dua lembar.)
3. Angine banter banget, marai kabur kembang-kembangku.
(Anginnya sangat keras, membuat kabur bunga-bungaku.)
4. Angga lagi ngombe teh anget.
(Angga sedang meminum teh hangat.)
5. Mau bengi ana kebakaran ning kantor Kejaksaan Agung.
(Tadi malam terjadi kebakaran di kantor Kejaksaan Agung.)
6. Bu Sri arep nyalon lurah tahun ngarep.
(Ibu Sri akan mencalonkan diri sebagai walikota tahun depan.)
7. Tasku isine barang perlengkapan kuliah.
(Tasku berisi barang perlengkapan kuliah.)
8. Sepatuku regane telung yuta.
(Sepatuku harganya tiga juta.)
9. Herman ditukakna sepeda anyar.
(Herman dibelikan sepeda baru.)
10. Dimas gelut karo Dika ning lapangan.
(Dimas berkelahi dengan Dika di lapangan.)
11. Ibu mirsani TV wonten kamar.
(Ibu menonton TV di kamar.)
12. Ono kebakaran hutan ing Sumatra.
(Ada kebakaran hutan di Sumatra.)
13. Aku lagi masak sayur bayem ning pawon.
(Aku sedang masak sayur bayam di dapur.)
14. Aku melu lomba nari Jawa ing Jakarta.
(Aku ikut lomba tari Jawa di Jakarta.)
15. Awakku rasane ora kepenak.
(Badanku rasanya sedang tidak enak..
Itu dia beberapa contoh ungkara andharan dan juga pengertian beserta ciri-ciri dan jenisnya.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.