Palembang, Sonora.ID - Setiap orang tua tentunya ingin yang terbaik buat sang bayi.
Namun terkadang ada juga orang tua yang tidak menyadari hal yang biasa dilakukannya itu dapat berdampak buruk untuk bayinya.
Maka dari itu, perhatian yang optimal tentunya harus dilakukan oleh setiap orang tua untuk sang bayinya.
Pasalnya, ada beberapa kebiasaan sepele yang ternyata memicu dampak buruk yang akan dialami oleh bayi.
Dilansir dari Kompas.com, berikut informasi selengkapnya:
1. Memberi Makanan Padat Terlalu Dini
Kebiasaan ini pada dasarnya sudah dilakukan sejak lama oleh banyak orangtua.
Dimana anak-anak dibawah usia 6 bulan sudah diberikan makanan padat.
Salah satu alasannya supaya bayi cepat besar dan memiliki tubuh yang padat.
Namun, kenyataannya, bayi belum memiliki saluran cerna yang mampu mencerna makanan padat sebelum berusia 4 bulan.
Sehingga pemberian makanan padat yang terlalu dini juga berisiko menyebabkan anak mengalami obesitas di kemudian hari.
Baca Juga: 7 Cara Mengeluarkan Dahak Pada Bayi yang Perlu Bunda Ketahui
2. Orang tua Perokok Menggendong dan Cium Si Kecil
Tidak sedikit ayah yang merokok. Masalahnya, tak jarang para ayah ini setelah pulang bekerja dan masih bau rokok, ketika tiba di rumah ingin segera mencium sang buah hati.
Alhasil, udara napas yang dikeluarkan masih mengandung zat dari asap rokok. Meski tidak merokok di depan anak, dampaknya tetap ada.
Kalau masih tercium bau rokok dari napas atau dari pakaian, sudah cukup membuat bayi/anak mengalami reaksi hipersensitif terhadap bau tersebut.
Hasilnya, tak jarang didapatkan kasus anak sering batuk-batuk ketika berdekatan dengan papanya yang perokok.
3. Mengunyah dan Meniup Makanan Sebelum Diberikan Ke Anak
Ada beberapa orangtua yang punya kebiasaan mengunyahkan makanan sebelum diberikan kepada bayinya. Tujuannya, agar lebih mudah ditelan oleh sang bayi atau anak.
Makanan yang akan diberikan ini dimasukkan ke dalam mulut orangtua, dikunyah sampai lumat, lalu dikeluarkan lagi dari mulut dan diberikan pada bayi/anak.
Dari sisi kebersihan, hal ini tidak dapat dibenarkan. Bagaimanapun rongga mulut seseorang mengandung berbagai kuman, yang bila diberikan pada bayi justru dapat menyebarkan penyakit. Selain itu, ada pula yang bila akan menyuapkan makanan pada anak, makanannya ditiup-tiup dahulu.
Nah, jangan salah, dengan ditiup-tiup, berbagai kuman yang ada di rongga mulut dapat terlontar pula ke makanan tersebut.
4. Membuat Sufor dengan Air Hangat Dari Dispenser
Tak jarang orangtua melarutkan susu formula menggunakan air hangat dari dispenser. Dengan asumsi, air hangat sudah cukup untuk melarutkan susu secara merata, maka tidak usah sampai mendidih.
Sebenarnya, membuat sufor yang benar adalah dengan menyediakan air panas yang sampai mendidih, lalu diamkan beberapa saat sekitar 15—20 menit sampai suhu turun, namun masih di atas 700C.
Setelah itu, masukkan air panas tersebut ke dalam botol susu, lalu masukkan bubuk sufor sesuai takaran, dan aduk/kocok perlahan sampai merata.
Mengapa air dari dispenser menjadi masalah?
Air panas yang dihasilkan dari dispenser sering kali tidak mencapai suhu di atas 700C. bubuk sufor sesungguhnya tidaklah steril. Bila dilarutkan dengan air bersuhu di bawah 700C, maka masih ada kemungkinan terdapat bakteri dalam bubuk sufor yang tidak mati.
5. Memberikan Madu Pada Bayi Di Bawah 1 Tahun
Madu memang diketahui memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan. Karenanya, tak jarang ada orangtua yang memberikan madu pada bayinya dengan maksud agar semakin sehat.
Namun, sesungguhnya pemberian madu bagi bayi berusia di bawah 1 tahun tidak dianjurkan.
Ini karena memiliki risiko masuknya spora dari kuman Clostridium botulinum dan dapat berakibat gangguan saraf yang berat. pada usia di bawah 1 tahun, saluran cerna belum sempurna sehingga tidak dapat “menahan” dampak dari spora ini.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News