Susanto juga mengaku bisa menerima dan memahami dengan baik apa yang dijelaskan oleh anggota komunitas anggrek tersebut. Dia juga menambahkan tentang peluang usaha budidaya bunga anggrek ini masih tergolong luas di pasaran.
"Jadi masuklah untuk kegiatan usaha" imbuhnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh warga binaan Rutan kelas II B Boyolali, Slamet Trimakno.
"Cara tanamnya mudah, hanya saja butuh waktu lama. Tadi juga diajari cara menyilangkan dua warna bunga anggrek," kata Slamet.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan WBP yang telah keluar dari rutan akan mendapatkan keterampilan untuk menjalani hidup normal dan melakukan budidaya anggrek secara sendiri.
"Mereka bisa melakukan budidaya sendiri setelah keluar dari rutan," ungkap Kepala Rutan Kelas II B Boyolali Agus Imam Taufik.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News