5 Contoh Resensi Cerpen dan Struktur, Materi Kelas 11 SMA Semester 2

16 Februari 2023 15:28 WIB
Contoh resensi cerpen lengkap dengan strukturnya.
Contoh resensi cerpen lengkap dengan strukturnya. ( Freepik.com)

Sonora.ID - Mengutip dari buku Bank Soal CMS (Cepat Menguasai Soal) Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X, XI, XII, dijelaskan bahwa istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, yakni resentie yang berarti pembahasan.

Oleh sebab itu, teks resensi dapat diartikan sebagai sebuah teks yang berisikan informasi yang membahas, mengulas, dan memberi pertimbangan mengenai karya orang lain berkaitan dengan kelemahan, keunggulan, serta kelayakan karya tersebut untuk dinikmati.

Sebuah teks resensi pun biasanya memiliki struktur yang membangunnya di antaranya adalah sebagai berikut ini.

  • Judul: Judul resensi ini biasanya berbeda dengan judul karya yang diulas. Biasanya terdapat tambahan kesan atau penilaian penulis pada judul resensi.
  • Identitas karya: Berisi mengenai pembuat karya, tahun pembuatan serta keterangan lainnya.
  • Sinopsis: Informasi singkat mengenai karya yang diresensi.
  • Kelebihan dan kekurangan karya: Berisi mengenai ulasan karya yang diresensi.
  • Simpulan: Simpulan serta penilaian peresensi terhadap karya yang diresensi.

Sebagai langkah untuk memahami hakikat resensi secara lebih baik berikut ini kami sajikan kumpulan contoh resensi cerpen yang dapat kamu jadikan sebagai bahan untuk belajar di rumah.

Baca Juga: 10 Contoh Teks Debat Bahasa Indonesia: Lengkap dan Beragam Tema

Contoh Resensi Cerpen

Contoh 1

Identitas Cerpen

Judul : Pentas

Pengarang : Ario Nugroho Bakasdo

Penerbit : Bintang Pustaka Jaka

Jumlah Halaman : 163

Halaman Cerpen yang Diresensi: 60 – 61

Sinopsis Cerpen

Seorang atlet voli muda bernama Vela bersekolah di sekolah atlet. Dia bersama timnya tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah turnamen yang sangat diimpi-impikan. Akan tetapi, Vela sendiri adalah seorang yang bercita-cita menjadi model dan menjadi atlet voli bukanlah impiannya.

Dia menjadi atlet voli karena mengikuti kemauan orang tuanya yang menginginkannya menjadi atlet profesional. Suatu hari, Vela ini mendapat kabar akan ada perlombaan peragaan busana. Karena memang sudah menjadi cita-citanya, Vela sangat senang dengan kabar tersebut dan dia menceritakannya kepada Laras, sahabatnya.

Sayangnya, tanggal perlombaan peragaan busana jatuh sebelum dilaksanakannya hari turnamen. Vela yang bingung akhirnya berkonsultasi dengan Laras. Laras menyarankan Vela agar meminta izin pada pelatih voli mereka, Mr. D.

Untungnya, pelatih mau memberikan izin tetapi dengan syarat Vela tetap harus memprioritaskan turnamen voli yang akan mereka hadapi. Vela menyanggupi syarat tersebut dan sangat senang karena sudah mendapatkan izin. 

Hari berganti dan jadwal turnamen sudah dekat. Ironisnya, Vela menjadi jarang latihan bersama timnya. Ini membuat teman-teman sekaligus pelatih merasa kecewa terhadap Vela. Dalam peragaan busana yang diikutinya, Vela berhasil menjadi pemenang. Sayangnya, untuk turnamen voli, dia dan timnya hanya menjadi juara 3. 

Kelebihan dan Kekurangan Cerpen

Kelebihan cerpen ini ialah bahasa yang digunakan oleh pengarang sangat sederhana yang membuatnya mudah dipahami para pembaca. Akan tetapi kekurangannya ialah cerita ini mengangkat tema tentang kehidupan remaja. Jadi ada kemungkinan tidak semua orang menyukainya. 

Simpulan

Di luar itu, cerpen ini adalah bacaan yang sangat menarik untuk dibaca remaja. Sebenarnya juga cerpen ini menunjukkan bahwa cita-cita itu harus diwujudkan tanpa melupakan tugas serta kewajibannya. 

Contoh 2

Identitas Cerpen

Judul : Robohnya Surau Kami

Penulis : A.A Navis

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit :November 2010, cetakan ke-17

Tebal Halaman: 142 

Sinopsis Cerpen

Cerpen berjudul Robohnya Suraunya Kami mengisahkan tentang penjaga surau yang sebenarnya taat beribadah namun bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Penyebab dia mengambil keputusan tersebut ialah dia menerima sindiran dari seseorang yang mengatakan bahwa hidup tidak akan diridhoi oleh Allah SWT apabila hanya beribadah saja tanpa melakukan amal kemasyarakatan. 

Kejadian ini bermula di sebuah surau tua di suatu tempat. Penjaga surau yang disebut dengan Garin itu lantas datang ke surau tersebut dengan segenap keikhlasan hatinya serta adanya izin dari masyarakat setempat untuk mengurus surau yang nyaris ambruk itu. 

Penjaga surau ini bisa hidup dengan sedekah dari orang lain. Dia bekerja sebagai pengasah pisau dan banyak mengisi hidupnya dengan beribadah. Dia bekerja biasa saja, tidak ngotot karena memang hidup sendiri. Hasil kerjanya tersebut bukan untuk orang lain, bukan pula untuk anak serta istrinya yang tidak pernah terpikirkan. 

Pada suatu ketika, Ajo Sidi datang serta berbincang-bincang dengan si penjaga surau. Keduanya melakukan perbincangan yang sangat seru, tetapi setelah Ajo Sidi pulang, si penjaga surau menjadi kesal, murung serta sedih. Penjaga surau merasa bahwa apa yang dikatakan oleh Ajo Sidi adalah suatu sindiran serta ejekan untuk dirinya. 

Penjaga surau memang tidak pernah mengingat istri dan anaknya, tetapi toh dia juga bahkan tidak memikirkan hidupnya sendiri karena memang tidak ingin membangun rumah dan tidak ingin kaya. Hidupnya, lahir dan batin diserahkannya kepada Tuhan. Dia tidak mengganggu orang lain ataupun membunuh seekor lalat. 

Penjaga surau justru senantiasa memuji, bersyukur, bersujud serta memanjatkan doa kepada Tuhannya. Apakah itu salah dan Tuhan membencinya? Atau dia sama saja dengan Haji Saleh yang tampak taat di mata manusia tetapi justru lalai di hadapan Tuhan. Akhirnya dia akan dimasukkan ke dalam neraka kelak dan penjaga surau memikirkan hal ini dengan segenap perasaannya. 

Penjaga surau tidak kuat memikirkannya sehingga dia memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Dia memilih menggorok lehernya sendiri menggunakan pisau cukur. Kematian penjaga surau itu membuat geger masyarakat. Mereka berusaha mengurus serta menguburkannya. 

Akan tetapi, ada satu orang yang tidak peduli akan kematiannya. Orang itu adalah Ajo Sidi yang pada saat orang-orang mengantar jenazah si penjaga surau ke pemakaman, dia memilih tetap pergi bekerja. 

Kelebihan dan Kekurangan 

Cerpen ini memiliki kelebihan, yaitu terdapat pesan sosial, pesan agama, pendidikan serta nilai adat yang sangat bagus untuk para pembaca. Sedangkan kekurangannya itu ada pada gaya bahasanya. Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan cerpen ini terlalu tinggi yang bisa membuat sebagian orang sulit mengerti. 

Contoh 3

Identitas Cerpen

Judul Cerpen : Cinta adalah Kesunyian

Nama Pengarang : Gabriel Garcia Marquez

Penerbit : Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta

Penerjemah : Anton Kurnia

Tebal Buku : 164 halaman

Cetakan : ke-IV, Juli 2009

Sinopsis Cerpen

Florentino Ariza sebagai tokoh utama dalam cerpen ini menggambarkan seorang lelaki dewasa yang selalu melamunkan dan membayangkan pujaan hatinya. Fermina Daza, perempuan khayalannya itu tak banyak diceritakan dalam cerpen ini. Namun pengarang lebih menekankan inti cerita pada arti cinta dan kesunyian.

Dalam perjalanan Florentino Ariza, ia mendapatkan kejadian yang sangat tak terduga. Suatu cinta ia dapat dengan sekejap dengan seorang wanita yang tak ia kenal sedikit pun dan hilang begitu saja dalam kesunyian. Dengan bagaimana Florentino Ariza mendapatkan cinta sesaatnya itu? Coba luangkan sedikit waktu untuk membaca cerpen peraih Nobel Sastra ini, mungkin akan menambah inspirasi karya sastra kita.

Baca Juga: Contoh Resensi Buku, Lengkap dengan Penjelasan

Kelebihan Cerpen

Pengarang menitikberatkan gambaran dan bahasa sastra lama, kebahasaan yang sangat dijiwai pengarang membuat para pembaca kagum. Dan membuat para pembaca lebih terinspirasi. Terutama pada diakhir-akhir alinea, mulai terlihat ciri pengarang yang menggambarkan cerita dapat berakhir dengan hal apapun, tak harus sedih atau pun senang.

Kekurangan Cerpen

Cerpen ini menggambarkan abad dua puluhan yang kemungkinan besar banyak pembaca sulit membayangkan pada masa itu. Dan mungkin tidak sedikit pembaca akan berhenti di lembar kedua, karena di masa kini sulit untuk memahami bacaan yang tinggi kebahasaannya.

Contoh 4

Identitas

Judul Cerpen: Aku Mencintaimu dengan Bismillah

Pengarang: Benny Can

Tebal Buku: 192 Halaman

Cetakan: Tahun 2013

Sinopsis

Cerpen ini menceritakan Rendi yang merupakan pemuda romantis. Dia memiliki perasaan pada seorang gadis bernama Shekar. Pada suatu hari Rendi mengajak Shekar ke pantai saat senja. Di sini Rendi menyatakan cinta pada Shekar.

Akan tetapi Yuli yang merupakan sahabat Rendi tiba tiba datang membawa kabar, apabila Shekar sedang sakit. Dan mengidap penyakit berbahaya yakni Tumor Rahim.

Kelebihan

Makna dari cerpen ini sungguh mendalam, mengenai sebuah penerimaan dan keikhlasan. Cerpen ini pun mengemas kisah cinta keduanya dengan bahasa yang sangat puitis dan membuat pembaca terbawa suasana.

Kekurangan

Hanya saja yang mengganjal dari cerpen ini adalah endingnya yang tidak jelas atau menggantung. Karena meskipun Rendi mau menerima Shekar yang tidak akan bisa memberinya keturunan namun kita tidak tahu apakah akhirnya mereka bisa menikah.

Contoh 5

Identitas Cerpen

Judul Cerpen: Sungai

Nama Pengarang: Nugroho Notosusanto 

Penerbit: Antologi Cerpen Rasa Sayange, Pustaka Jaya

Tebal Buku: 132 halaman (4 halaman untuk cerpen)

Sinopsis Cerpen

"Sungai" merupakan salah satu cerpen Nugroho Notosusanto. Karya ini menempatkan tokoh Sersan Karim sebagai fokus utama cerita, seorang Kepala Regu 3 Peleton 2 yang berasal dari kompi angkatan bersenjata yang akan segera kembali ke tanah Sunda, tempatnya berasal.

Ketika waktu menunjukkan waktu pukul 1 dini hari, lingkungan terlihat cukup berembun, namun sang sersan tetap memerintahkan personilnya untuk kembali ke Jawa Barat.

Mereka pun bergerak menyusur tebing dan sungai. Dalam rombongan mereka, sang sersan juga membawa anaknya Asep.

Tiba-tiba, Asep menangis dan tangisannya memecah keheningan malam sehingga membuat serdadu lawan terkejut hingga menembakkan peluru ke udara.

Sang anak yang terkejut lantas diam, begitu pula tembakan musuh. Ternyata anak sang sersan terkena tembakan musuh.

Keesokan harinya, rombongan tersebut berhenti sejenak untuk menguburkan anggota rombongan mereka.

Sang sersan lemas, tapi ia berusaha tetap tegar. Dalam ketegarannya, ia dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan.

Kelebihan dan Kekurangan

Cerpen ini mengusung tema pengorbanan sang sersan yang rela mengorbankan sang anak demi perjuangan.

Penulis mampu menggambarkannya sebagai sosok pemberani dan bertanggungjawab, namun tetap lemah layaknya manusia biasa yang ditinggal anggota keluarga.

Baca Juga: 7 Contoh Resensi Novel beserta Strukturnya, Lengkap dengan Penjelasan

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm