Banjarmasin, Sonora.ID – Penurunan prevalensi stunting dari 30 menjadi 24,6 persen, sangat diapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Apresiasi itu disampaikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira, saat menghadiri Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana Provinsi Kalsel Tahun 2023, di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, pada Rabu (15/02).
Nurul Fajar Desira mengatakan upaya percepatan penurunan stunting semakin mendekati target waktu yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni harus mencapai angka 14 persen di tahun 2024.
Menurutnya, pencapaian tersebut tidak lepas dari upaya dan kerja keras pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, hingga tingkat desa, didukung kerja sama dan kolaborasi dengan kementerian maupun lembaga non kementerian serta mitra kerja.
“Kita menyadari upaya percepatan penurunan stunting masih membutuhkan upaya dan kerja keras yang tidak kenal lelah demi mencapai target 14 persen di tahun 2024,” beber Fajar.
Baca Juga: Pikat Pengunjung, Wisata Bukit Batu di Kalsel Bakal Lebih Dipercantik
Ia mengapresiasi langkah-langkah strategis yang dijalankan BKKBN yang gencar melakukan sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN Pasti), yang menjadi arah dan haluan bagi tim percepatan penurunan stunting di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga desa.
“Melalui rakerda ini, saya berharap, kita bersama-sama dapat melakukan evaluasi atas kinerja tahun lalu, serta merumuskan kembali strategi percepatan penurunan stunting tahun ini yang semakin masif dan terarah,” paparnya.
Ia optimis, dengan kerja sama lintas sektor kita mampu mengejar target stunting 14 persen di waktu yang tersisa.
“Melalui rakor ini saya mengajak para hadirin untuk menguatkan komitmen dan sinergitas dalam meningkatkan upaya percepatan penurunan stunting,” sambungnya.
Di saat bersamaan,Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan menjelaskan bahwa Rakerda ini dilaksanakan dalam rangka penguatan komitmen terhadap program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Kalsel.
Menurut Ramlan, prevalensi stunting di Kalsel mengalami penurunan yang sangat tajam pada tahun 2022, yakni sebesar 5,4 persen. Angka itu sangat jauh di atas 2 tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,75 persen, atau dengan kata lain hanya 0,9 persen per tahun.
“Kita nomor 2 secara nasional untuk penurunan stunting, nomor satunya Sumatera Selatan,” beber Ramlan.
Tren positif ini daikui Ramlan tidak terlepas dari keterlibatan Pemprov Kalsel, Pemerintah Kabupaten Kota, dan seluruh stake holder yang telah bekerja keras dalam menurunkan angka stunting di banua.
“Meski telah mencapai hasil menggembirakan, kita tetap meminta komitmen bupati walikota di Kalsel dalam melakukan intervensi terhadap anak yang terindikasi stunting,” pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News