Sonora.ID - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi mahasiswa yang ikut serta dalam Program Kampus Mengajar. Para mahasiswa dinilai berani meninggalkan zona nyaman untuk berkontribusi bagi dunia pendidikan. Tahun 2023, Program Kampus Mengajar Angkatan 5 diikuti 21.045 mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di 5.093 sekolah.
"Menurut saya, para mahasiswa yang terlibat di Kampus Mengajar adalah yang paling berani meninggalkan zona nyaman untuk berkontribusi. Ini benar-benar luar biasa,” ujarnya dalam sambutan seremoni pelepasan Program Kampus Mengajar Angkatan 5 yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi Kemendikbud RI pada Jumat (16/2/2023).
Menteri Nadiem juga memberi apresiasi kepada peserta program Kampus Merdeka yang tidak ragu untuk keluar dari kampusnya, lalu pergi ke sekolah-sekolah di berbagai daerah dan desa untuk membantu para guru serta para peserta didik membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan memerdekakan.
“Setelah melewati beragam materi pembekalan yang komprehensif, sudah saatnya adik-adik semua terjun langsung ke lapangan, menjadi sosok teladan bagi para pelajar dan masyarakat di tempat kalian ditugaskan. Jalanilah peran tersebut dengan sungguh-sungguh, berikan yang terbaik di tempat penugasan masing-masing, dan saya tunggu cerita-cerita inspiratifnya,” pesan Nadiem.
Baca Juga: Kemendikbudristek Fokus Akselerasikan Mutu dan Kualitas SMK di Indonesia
Sementara itu, kepada para pemangku kepentingan khususnya satuan pendidikan, Mendikbudristek menitipkan para mahasiswa peserta program Kampus Mengajar untuk diberi bimbingan.
“Besar harapan saya agar Ibu dan Bapak dapat berdiskusi, berkolaborasi, dan bekerja sama dengan adik-adik mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya dalam hal kemampuan literasi numerasi dan pemanfaatan terobosan-terobosan teknologi,” ujarnya.
Kemudian, kepada para peserta Kampus Mengajar angkatan 5, Menteri Nadiem mengingatkan untuk selalu memberikan sumbangsih terbaik. Sebab, para peserta adalah mahasiswa terpilih yang berhasil melewati serangkaian proses seleksi ketat, serta dinilai memiliki potensi untuk menjadi penggerak dan mampu menghadapi situasi-situasi sulit yang terjadi di lapangan nanti.
Acara pelepasan penugasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 secara seremonial hari ini menjadi awal dari masa penugasan mahasiswa peserta yang telah diseleksi dan mendapatkan pembekalan untuk menjadi mitra guru dan kepala sekolah di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Nantinya, para mahasiswa akan berkolaborasi dengan guru dan kepala sekolah dalam menyusun strategi pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan serta berfokus pada aspek peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
Antusiasme yang tinggi dalam menyambut pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 5 tidak hanya dirasakan oleh Kemendikbudristek dan mahasiswa, tetapi juga berbagai pemangku kepentingan di daerah yang ikut berkolaborasi dalam pelaksanaan program, salah satunya adalah Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP).
Secara simultan, seremoni pelepasan Kampus Mengajar Angkatan 5 juga diadakan luring di 34 wilayah BBPMP dan BPMP Provinsi yang dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, mahasiswa, dan juga kepala sekolah. Animo yang besar ini diharapkan mampu memperkuat pelaksanaan dan monitoring dari berbagai pemangku kepentingan yang berkaitan dengan Program Kampus Mengajar.
Capaian Program Kampus Mengajar
Warga pendidikan tinggi telah merasakan akselerasi transformasi pendidikan tinggi melalui program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), baik yang dilakukan pemerintah maupun secara mandiri. Salah satunya adalah Program Kampus Mengajar yang telah menorehkan berbagai capaian dan dampak positif di seluruh Indonesia.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020 hingga angkatan kelima, Program Kampus Mengajar telah berhasil menerjunkan lebih dari 90.000 mahasiswa ke lebih dari 20.000 SD dan SMP. Kehadiran para mahasiswa di ruang-ruang kelas pembelajaran siswa juga mendapatkan respons yang sangat positif dari para kepala sekolah.
Melalui survei yang dilakukan pada angkatan sebelumnya, dari 2.668 kepala sekolah yang menjadi responden, sebanyak 93,6 persen di antaranya merasa puas terhadap program kerja mahasiswa peserta Kampus Mengajar dengan rincian 47,9 persen merasa puas dan 45,7 persen sangat puas.
Selain itu, kontribusi Program Kampus Mengajar yang dinilai paling membantu oleh para responden adalah inisiatif-inisiatif yang diberikan mahasiswa untuk pengembangan literasi dan numerasi bagi para siswa di sekolah penempatan (79,4 persen) dan kesediaan mahasiswa untuk berkoordinasi dengan guru pendamping selama pelaksanaan program (18,2 persen).
Berbagai catatan praktik baik menjadi modal besar dalam menyongsong penugasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 yang akan dimulai pada 20 Februari hingga 9 Juni 2023 mendatang. Setelah berhasil menyelesaikan penugasan, mahasiswa kemudian akan mendapatkan rekognisi maksimal 20 sks sebagai pengakuan atas hasil belajar yang didapatkan selama mengikuti program.
Pelaksanaan Kampus Mengajar untuk angkatan 5 ini diharapkan mampu menjaga tren positif dan terus memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia di tingkat pendidikan dasar.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News