Menurut Tumar, karena sering rawan longsor, pemerintah setempat telah memberikan rambu kawasan rawan longsor. Hal tersebut bertujuan agar para pengendara motor atau pengguna jalan yang melewati lebih waspada dan berhati – hati terlebih Ketika hujan.
“Rambu – rambu (kawasan rawan longsor) selalu ada dan terpasang permanen. Masuk cepogo dipasang rambu rawan longsor. Itu sudah beberapa tempat ada rambunya,” ucapnya.
Kepala BPBD Boyolali, Widodo Munir, menyampaikan bahwa kejadian tebing longsor yang menutup jalur SSB di Wilayah Boyolali tidak hanya sekali terjadi.
Lokasi biasanya tebing longsor ini terjadi di Jrakah dan Lencoh.
“Iya, sudah (sering). Kadang–kadang Jrakah, kadang–kadang Lencoh. Sering artinya lebih dari dua (kejadian),” ujar Widodo.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News