Solo, Sonora.ID – Di HUT ke-278 Kota Solo kini sedikit berduka. Pasalnya, beberapa kelurahan di Kota Solo terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi.
Musibah banjir ini terjadi setelah Kota Solo diguyur hujan selama beberapa jam pada Kamis (16/2/2023) petang.
Ratusan rumah di sejumlah wilayah di Kota Solo terendam banjir. Hal ini tentu mengakibatkan ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ratusan warga terlihat mengungsi di pendopo Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (16/2/2023) malam.
Dari pantauan wartawan di lapangan, pendapa kelurahan itu terlihat bak pengungsian usai rumah warga kebanjiran. Ruangan digelari tikar yang digunakan untuk warga tidur sementara.
Sugeng Sarwono, Lurah Gandekan mengatakan para warga yang rumahnya terendam banjir berasal dari RW 02. Tak hanya di pendopo, warga juga mengungsi ke SD Gandekan.
“Ada sekitar 200-an orang,” jelas Sugeng.
Adapun warga saling bahu-membahu memberikan bantuan nasi, mie, gula dan sebagainya untuk stok makanan bagi warga yang mengungsi. Menurutnya, banjir masuk ke rumah warga sejak pukul 16.30 WIB, mulai dari semata kaki hingga dada orang dewasa.
Selama Sugeng menjabat sebagai Lurah Gandekan, banjir kali ini merupakan banjir paling parah.
“Selama saya di sini paling parah. Biasanya Gandekan yang langganan itu RW 02 di taman cerdas itu. Sekarang meluas sampai ke 5 RW,” terang Sugeng.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Tebing Longsor di Jalur Solo-Selo-Borobudur
Menurut Sugeng, sudah puluhan tahun Kali Buntung belum tersentuh pembangunan seperti parapet, pagar hingga pengerukan sungai. Jika sungai ini ditangani, maka setidaknya dampak dari banjir sedikit bisa berkurang.
“Kita sudah mengusulkan revitalisasi Kali Buntung. Sudah lama tidak dilakukan pembangunan oleh Pemkot. Mungkin 30 tahun lebih tidak tersentuh pembangunan,” terang Sugeng.
PMI Kota Solo juga saat ini telah mendirikan dapur umum di empat kelurahan yang terdampak banjir.
“Itu ada di Joyosuran, Gandekan, Sudiroprajan, dan Kedung Lumbu,” ucap Sumartono, Sekretaris PMI Kota Solo.
PMI saat ini juga telah mencoba untuk menambah logistic makanan dengan berbelanja ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Solo. Pihak PMI juga menyetok persediaan logistik agar tidak stok tidak terbatas dan siap melayani para warga yang terdampak banjir.
“Ini ada permintaan yang masuk dari GKI Sangkrah, ada 30 nasi bungkus, ini segera kami kirim ke sana mencoba untuk menambah,” ucap Sumartono.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News