Selain itu, pihaknya menduga, aturan soal pemasangan APK akan segera terbit dalam waktu dekat.
Dewa Dharmadi memandang, kampanye dengan memanfaatkan teknologi digital dinilai lebih efektif lantaran dewasa ini sebagian besar masyarakat telah terjamah oleh teknologi.
Kampanye dengan memanfaatkan teknologi digital diantaranya dengan video pendek maupun konten podcast.
“Ini kan zaman digital. Sudah saatnya kita beralih. Tetapi bukan berarti mengabaikan syarat-syarat untuk kampanye. Seperti misalnya podcast.” “Sepertinya jauh lebih bermanfaat dan mengena kepada konstituen, dari pada kita menggunakan APK banyak,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, pihaknya juga mengimbau agar para peserta Pemilu 2024 mematuhi aturan pemasangan APK yang ditentukan oleh KPU dan Bawaslu Bali. Pasalnya, ia tak segan-segan akan menindak APK para peserta Pemilu yang tidak mematuhi aturan tersebut.
Baca Juga: Antisipasi Harga Beras di Bali Naik, Bulog Dapat Pasokan 2 Ribu Ton Dari Jatim
“Mohon kawan-kawan peserta Pemilu nanti untuk tertib dan patuh. Jangan salahkan kami kalau kami bongkar nanti karena itu bagian yang sudah ditetapkan KPU dan Bawaslu,” tegasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News