Sonora.ID - Di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat, Permainan tradisional semakin meredup dan kurang diminati.
Di Bali sendiri, beberapa permainan tradisional Bali yang kini mulai jarang dimainkan karena anak-anak lebih nyaman bermain gadget ataupun game online.
Padahal, Bali memiliki banyak permainan tradisional yang menyenangkan dan bahkan lebih sehat dibandingkan permainan di gadget Berikut ini ragam permainan tradisional yang dulu banyak dimainkan oleh anak-anak Bali.
Berikut Permainan tradisional Bali yang sering dimainkan oleh anak-anak pada masanya.
1. Magoak-goakan
Bali juga memiliki permainan tradisional yang disebut Magoak-goakan. Biasanya dimainkan oleh tujuh orang atau lebih dengan salah satu pemain berperan sebagai goak (burung gagak).
Pemain yang menjadi goak bertugas untuk menangkap pemain yang berada di barisan paling akhir. Tugasnya tidak gampang karena ada pemain paling depan yang akan menghalang-halangi goak mendapatkan mangsanya.
2. Meong-meong
Meong adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh banyak orang. Sekelompok anak akan membentuk lingkaran besar sebagai kandang. Ada dua anak yang berperan sebagai bikul (tikus) dan meong (kucing).
Si meong yang berada di luar lingkaran harus menangkap bikul yang ada di dalam lingkaran. Anak-anak yang berada di lingkaran akan menghalangi meong masuk, sambil menyanyikan lagu.
3. Magala-galaan
Permainan tradisional daerah Bali ini seringkali dimainkan saat bulan purnama oleh beberapa anak. Dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing memiliki jumlah anggota kelompok yang sama.
Ketua kelompok akan sut untuk menentukan kelompok mana yang memulai permainan. Permainan dimulai dengan kelompok yang menang harus melewati rintangan dari kelompok lawan tanpa menyentuh garis.
4. Matembing gandongan
Matembing gandongan merupakan salah satu permainan tradisional yang dulu sering dimainkan anak-anak Bali. Permainan ini dilakukan dengan cara gandongan (menggendong).
Satu anak bertugas menjadi kuda yang menggendong anak lain yang berperan sebagai joki kuda. Permainan yang mirip kuda-kudaan ini dilakukan untuk uji ketangkasan dengan joki yang tidak memegang leher kuda.
Baca Juga: Kamus Bahasa Bali Sehari-hari dan Artinya: Lengkap, Kerap Dipakai
Ada juga matembing gandongan dengan versi lain yaitu pemain duduk di atas punggung temannya. Posisi pemain akan ditukar jika anak yang menggendong berhasil mengenai target batu yang ada di seberangnya.
5. Gebug tingkih
Gebug tingkih adalah permainan tradisional yang menggunakan tingkih atau kemiri. Permainan ini dilakukan dengan cara mengadu kemiri dengan satu lawan satu. Apabila tingkih pecah, berarti kalah dan tidak bisa bermain lagi. Tingkih yang tidak pecah akan terus diadu sampai menemukan siapa yang paling kuat dan menjadi pemenangnya.
6. Matajog
Salah satu permainan tradisional Bali adalah Matajog atau Metajog. Permainan ini sebenarnya tidak hanya ada di Bali. Buat masyarakat Jawa, permainan Matajog dikenal dengan sebutan Egrang.
Permainan Metajog menggunakan tongkat dari bambu yang digunakan untuk berjalan. Biasanya anak-anak bermain Metajog untuk berlomba. Pemain yang berhasil mencapai garis finis terlebih dahulu tanpa terjatuh akan menjadi pemenangnya.
7. Siap-siap
Ada lagi permainan tradisional daerah Bali yang disebut sebagai Siap-Siap. Cara memainkannya dengan menggunakan daun kelapa yang dianyam untuk tempat sembunyi. Pakembar harus menghafal anggotanya sendiri dan anggota lawan.
Kemudian, tim yang bermain akan menebak siapa lawan yang berada di balik anyaman daun kelapa dengan menyebutkan namanya. Apabila berhasil ditebak, anggota lawan tersebut dinyatakan mati dan harus disingkirkan dari permainan.
Baca Juga: Musim Angin Barat, Pantai Jerman, Kuta Badung Kumpulkan 26 Ton Sampah Kiriman
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.