Sonora.ID – Berikut penjelasan perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis.
Namun sebelum itu, mari kita mengenal terlebih dahulu pengertian dan integrasi nasional secara politis dan antrologis.
Istilah integrasi nasional merupakan gabungan dari dua kata yaitu integrasi dan nasional.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi diartikan sebagai pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang utuh, dan nasional artinya bangsa.
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah upaya menyatukan berbagai perbedaan yang ada, demi terciptanya keserasian serta keselarasan secara nasional.
Baca Juga: Perbedaan Hak dan Kewajiban, Lengkap dengan Pengertian dan Contohnya
Sederhananyam integrasi nasional dibutuhkan untuk menyatukan segala latar belakang yang berbeda. Mulai dari suku, etnis, ekonomi, dan budaya.
Nah, pengertian integrasi nasional juga bisa dilihat secara politis dan antropologis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), politis adalah bersifat politik atau bersangkutan dengan politik.
Sementara antropologi adalah ilmu tentang manusia. Khususnya tentang asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaannya pada masa lampau.
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai unsur membentuk identitas nasional.
Sementara integrasi nasional secara antropologis berarti penyesuaian di antara berbagai unsur guna mencapai keserasian.
Lantas, apa perbedaan integrase nasional secara politis dan antropologis?
Pengertian integrasi nasional secara politis
Menurut Heri Herdiawanto, dkk dalam buku Kewarganegaraan dan Masyarakat Madani (2019), secara politis, integrasi nasional adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional, yang kemudian membentuk identitas nasional.
Sederhananya, integrasi nasional secara politis lebih menekankan pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial yang berbeda.
Baca Juga: Penjelasan Perbedaan Obat Generik dan Paten, Mana yang Lebih Manjur?
Dari proses ini muncul identitas nasional dari suatu wilayah. Sebagai contoh, Indonesia terdiri atas berbagai kelompok budaya, agama, suku, ras, dan golongan.
Berbagai kelompok tersebut kemudian menyatu membentuk identitas nasional, yakni bangsa Indonesia.
Pengertian integrasi nasional secara antropologis
Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2018) karya Ujang Permana, secara antropologis, integrasi nasional ialah penyesuaian di antara berbagai unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga mencapai keserasian fungsi dalam masyarakat.
Sederhananya, integrasi nasional secara antropologis lebih menitikberatkan pada penyatuan berbagai unsur kebudayaan, supaya kehidupan masyarakat lebih serasi, harmonis, dan tenteram.
Contohnya berbagai unsur kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia tidak menjadi pemecah, melainkan menyatukan dan membuat masyarakatnya hidup berdampingan.
Dibuktikan dengan sikap saling menghargai dan menghormati antarmasyarakat.
Sederhananya perbedaan integarsi nasional secara politis dan antropologis terletak pada ruang lingkupnya.
Ruang lingkup pada integrasi nasional secara politis lebih menyeluruh dan besar.
Sementara ruang lingkup pada integrasi nasional secara antropologis lebih terbartas karena adanya faktor kebudayaan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Perbedaan PAUD dan TK, Orangtua Perlu Tahu Sebelum Mendaftarkan Anak!