"Sekalipun pada bulan November dan Desember kemarin banyak petani yang menanam cabai secara serentak di sejumlah titik di wilayah SUMUT. Akan tetapi, pemerintah perlu mewaspadai kemungkinan penurunan produksi, yang bisa membuat harga cabai bertahan mahal seperti sekarang ini, atau justru bisa lebih mahal pada saat ramadahan dan Idul Fitri nanti." jelasnya.
Namun, Dari hasil observasi di lapangan, beberapa petani menilai bahwa potensi terjadi penurunan produksi itu dalam rentang 20% (yang paling rendah) hingga 50% sebagai skenario yang paling buruk.
"Sangat bergantung dengan kondisi cuaca nantinya. Dan saya memperkirakan harga cabai bisa bergerak dalam rentang 35 hingga 60 ribu per Kg seandainya skenario petani tadi terjadi dilapangan." terangnya lagi.
Masih dijelaskan Gunawan, Cabai merah masih menjadi komoditas yang akan menyumbang inflasi besar di awal tahun ini.
Cabai merah akan jadi komoditas yang merepotkan TPID nantinya. Sementara itu untuk beberapa komoditas lainnya relative tidak banyak mengalami perubahan selama sepekan terakhir.
Baca Juga: Dinas Ketahanan Pangan PPU Gelar Uji Pangan Segar Asal Tumbuhan
"Beberapa komoditas justru mampu turun, diantaranya adalah daging ayam yang saat ini dijual dikisaran 30.500 per Kg nya.
Selain daging ayam Lanjut Gunawan, bawang merah juga turun sekitar 1000 rupiah per Kg dalam sepekan, saat ini dijual dikisaran 30.500 per kg.
" Selebihnya harga sejumlah kebutuhan pokok di SUMUT khususnya kota medan masih cukup stabil dan tidak mengalami perubahan. Beras, telur ayam, daging sapi, minyak goreng, gula pasir, dan bawang putih semuanya masih terpantau stabil." ujar Gunawan mengakhiri.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News