‘Damai sejahtera bagimu’.
Tak hanya itu, dalam buku yang sama tertera bahwa Shalom juga mengacu pada hubungan perjanjian dengan Allah, sukacita, segala sesuatu dapat berjalan dengan aman dan bahagia, terbebas dari ancaman, serta keteguhan hati untuk percaya pada Tuhan.
Mengutip buku Suluh Siswa 3: Berkarya dalam Kristus, shalom dapat pudar bahkan hilang dalam kehidupan manusia lantaran hubungan yang rusak antara manusia dengan Allah, manusia dengan alam, manusia dengan sesama, hingga manusia dengan diri sendiri.
Kata Pendeta
Dikutip dari Kemenag.go.id, Pendeta Jhon Ballo dalam kotbahnya menyebutkan, Shalom selalu berfokus pada Kristus. Dalam membicarakan Shalom, Alkitab selalu mengarahkannya pada satu titik pusat, yaitu Kristus.
Dengan kata lain, damai sejahtera hanya bisa didapat di dalam Sang Juru Selamat, Kristus.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Arti Kata Satisfying, Bahasa Gaul yang Suka Disebut Warganet