1. Pembelajaran Online
Pembelajaran secara online (daring) memang lebih unggul dalam fleksibilitas waktu dan tempat. Namun, tidak semua orang mampu belajar secara online.
2. Faktor Penghambat Belajar Online
Ada beberapa faktor yang menghambat belajar online, antara lain jaringan yang lambat, kuota yang mahal, serta device yang tidak tersedia.
BAB III
PENUTUP
Tantangan pembelajaran online adalah keterbatasan sinyal, harga kuota internet yang mahal dan minim sarana dan prasarana. Disarankan pemerintah dan pihak sekolah memberikan solusi agar proses belajar dapat dilakukan secara offline.
Contoh 9
Positif dan Negatif Makanan Kaleng
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Makanan kaleng termasuk ke dalam golongan makanan instan atau cepat saji (junk food). Menurut penelitian yang sudah dilakukan di Jepang, makanan kaleng mengandung zat kimia Stannum (Sn) di dalamnya.
Zat tersebut sebenarnya tidak berbahaya jika dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, zat Sn tersebut akan berbahaya jika dikonsumsi melebihi empat belas miligram per kilogram berat tubuh manusia.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana dampak dari makanan kaleng bagi kesehatan tubuh?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apa dampak positif dan dampak negatif dari makanan kaleng.
BAB II
PEMBAHASAN
Dampak Makanan Kaleng Bagi Tubuh
Makanan kaleng adalah salah satu jenis makanan cepat saji yang banyak diminati. Makanan kaleng tersebut identik dengan hewan seperti ikan atau juga biasa disebut sarden.
Namun, tidak hanya sarden saja, makanan kaleng juga bisa berisi sayuran, buah, sampai minuman. Makanan kaleng tidak selalu memiliki berdampak buruk untuk tubuh. kadang juga memiliki keuntungan. Dampak positif dan juga dampak negatif makanan kaleng di antaranya adalah:
- Menghemat waktu penyajian
- Kaleng menjaga makanan dari kontaminasi organisme sebagai salah satu penyebab penyakit
Makanan kaleng tidak memiliki kekurangan zat gizi
- Membuat para Ibu untuk malas memasak
- Jika dikonsumsi secara berlebih bisa menyebabkan penyakit yang berbahaya seperti
tekanan darah tinggi dan juga kolesterol
- Jika dimasak dengan menggunakan suhu tinggi, gizi yang ada di dalamnya akan
berkurang atau bahkan hilang.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil adalah makanan kaleng mempunyai dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak negatif akan terjadi jika makanan kaleng yang dikonsumsi melampaui batas normal.
Selain itu, cara untuk memasaknya juga akan memengaruhi baik buruknya makanan kaleng tersebut terhadap kesehatan tubuh. Di samping dampak tidak menyenangkan yang makanan kaleng miliki, makanan kaleng juga akan memberi dampak positif seperti yang telah dibahas di atas.
Contoh 10
Efektifitas Daun Stroberi terhadap Pemutihan Gigi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan mencakup kondisi seluruh tubuh, serta tidak terlepas dari kesehatan gigi danmulut. Pencernaan makanan sudah dimulai dalam mulut. Oleh karena itu, mempunyai organ pengunyahan yang baik adalah suatu persyaratan bagi pencernaan makanan yang optimal.
Gigi geligi juga mempunyai peranan penting pada waktu bicara dan juga menentukan ajah seseorang (Houwink, dkk., 1992). Selain untuk fungsi tersebut di atas, gigi dan mulut juga berfungsi untuk fungsi estetika atau kecantikan. Karena gigi dan mulut merupakan bagian integral dari wajah yang tidak luput untuk dipercantik selain bagian-bagian tubuh lainnya. Langkah pertama untuk membuat gigi dan mulut tampak cantik adalah dengan membuat gigi terlihat lebih putih (Houwink, dkk., 1993).
Menurut Purwanti (2008), perubahan warna gigi seperti abu-abu, kuning atau coklat kehitaman dipengaruhi banyak faktor dari luar tubuh (ekstrinsik) maupun dari dalam tubuh (intrinsik). Faktor ekstrinsik biasanya terjadi karena pelekatan warna makanan, minuman ataupun rokok yang meninggalkan tar berwarna kecoklatan pada gigi yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang panjang.
Sedangkan faktor intrinsik yaitu gigi yang mengalami diskolorasi/perubahan warna yang terjadi semasa pembentukan struktur gigi. Contohnya adalah penggunaan antibiotik golongan tetrasiklin pada masa pertumbuhan atau digunakan oleh ibu yang sedang mengandung dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi menjadi kekuningan sampai kecoklatan tergantung seberapa parah efek yang terjadi akibat dari tetrasiklin tersebut.
Diskolorisasi gigi dapat pula disebabkan oleh intake fluoride yang melebihi batas aman, kadar aman fluoride yang diperbolehkan adalah 800-1000 ppm, akan tetapi pada anak sebaiknya sekitar 250-300 ppm. Gigi juga bisa berubah warna karena kerusakan syaraf gigi akibat proses degeneratif, penyakit kelainan darah, terkena benturan keras/trauma, perawatan saluran akar gigi maupun karena pengaruh bahan penambalan gigi.
Sekarang ini masyarakat cenderung datang pertama kali ke dokter gigi untuk mendapat nasehat dan pertolongan untuk memperbaiki penampilan, terlebih lagi bila ada kelainan pada gigi depan. Perubahan warna gigi depan merupakan salah satu hal yang paling sering dikeluhkan oleh penderita. Peningkatan kesadaran yang lebih tinggi lagi adalah keinginan untuk membuat gigi mereka menjadi lebih cemerlang atau lebih putih. Bleaching atau pemutihan gigi merupakan salah satu perawatan estetik yang sering dilakukan untuk orang dewasa muda karena tidak dibutuhkan pekerjaan laboratorium. Menurut Goldstein dan Garber (1995), lebih dari sejuta orang yang telah dirawat bleaching oleh dokter gigi, sementara itu mungkin jutaan orang lagi yang mencoba sendiri dengan produk-produk bleaching yang bebas dijual di pasaran (Halim, 2001).
Berbagai macam tumbuhan dan buah-buahan juga bisa dijadikan sebagai alternatif untuk memutihkan gigi, salah satunya yaitu daun stroberi. Selain itu, daun stroberi juga bermanfaat untuk kesehatan umum seperti diuretik dan antirematik, untuk menyembuhkan diare, mencegah pengeriputan kulit, sebagai obat kumur untuk menghilangkan sakit tenggorokan, menyembuhkan bisul dan luka-luka infeksi (Budiman dan Saraswati, 2008). Para peneliti menyatakan zat ellagic acid yang ada di bagian daun stroberi berkhasiat untuk memutihkan lapisan email gigi. Menggunakan daun stroberi yang telah dijus. Selain daun tersebut halus dan berbentuk cairan, gigi direndam ke dalam jus daun stroberi tersebut selama beberapa menit, hasilnya warna gigi lebih putih dari sebelum dilakukan pencelupan (anonim a, 2008).
Untuk alasan tersebut di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan menggunakan daun stroberi sebagai alternatif pemutih gigi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan "Apakah daun stroberi dapat digunakan sebagai alternatif untuk memutihkan gigi?"
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas daun stroberi terhadap pemutihan gigi.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan sebelum perlakuan dengan menggunakan daun stroberi pada penghuni Komplek Belanti Padang yang paling banyak ditemukan adalah warna gigi A3 sebanyak 21 responden dari 32 sampel. Kemudian terdapat warna gigi A3,5 sebanyak 8 responden dan warna gigi A2 sebanyak 3 responden.
Tidak ditemukan warna gigi A1 pada sampel, hal ini bisa dikarenakan adanya kebiasaan konsumsi makanan atau minuman yang dapat menyebabkan perubahan warna gigi (stain) seperti kopi, teh, soda dan pengaruh obat tetrasiklin sehingga dalam jangka waktu yang panjang terjadi perubahan warna gigi (diskolorisasi) (Purwanti, 2008).
Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan daun stroberi, terjadi perubahan warna gigi (warna gigi menjadi lebih putih). Warna gigi A1 yang sebelumnya tidak ditemukan, setelah perlakuan dengan daun stroberi terdapat 1 responden yang mengalami perubahan warna menjadi A1. Warna gigi A2 meningkat dari 3 responden menjadi 19 responden, sedangkan jumlah responden dengan warna gigi A3 dan A3,5 menurun menjadi 11 responden dan 1 responden.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar warna gigi berubah dari A3 menjadi A2 yaitu sebanyak 17 responden. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa daun stroberi efektif digunakan sebagai pemutih gigi, sehingga dapat dinyatakan sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa daun stroberi berkhasiat untuk memutihkan lapisan email gigi (Budiman dan Saraswati, 2008).
Dalam penelitian ini terdapat selisih skor antara sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan daun stroberi pada 32 sampel . Rata-rata skor sebelum perlakuan adalah 3,17 point, sedangkan rata-rata skor setelah perlakuan adalah 2,4 point. Terdapat selisih skor 0,77 point dengan prosentase 24,29%..
Data yang telah direkap dan diolah dengan menggunakan software SPSS for Windows Version 15, menggunakan paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), didapatkan hasil dengan nilai p = 0,00, karena p < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 yang diterima, yang berarti secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa daun stroberi efektif digunakan sebagai pemutih gigi.
Dengan demikian, daun stroberi efektif terhadap pemutihan gigi, karena adanya reaksi antara ellagic acid pada daun stroberi dengan zat pembentuk enamel gigi (Ca, F dan P) (anonim, 2005).
Pada penelitian kali ini, pemutihan dilakukan selama 1 minggu dengan cara menempelkan daun stroberi yang dihaluskan pada gigi anterior rahang atas selama 3 menit setiap harinya. Dan dihasilkan perubahan 0,77 point dengan prosentase 24,29%.
Penelitian tersebut hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih Kusuma pada tahun 2007 dengan perendaman gigi non vital selama 10 menit setiap hari selama 1 minggu, dan dihasilkan perubahan sebesar 2,25 point dengan prosentase 52,94%. Sehingga dapat diketahui bahwa ellagic acid pada daun dan buah stroberi dapat digunakan sebagai alternatif untuk memutihkan gigi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang efektifitas daun stroberi terhadap pemutihan gigi yang dilakukan pada penghuni Komplek Belanti Padang, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Saran
Sesuai dengan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
Contoh 11
Dampak Internet terhadap Para Pelajar
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik.
Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang membantunya mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh panca Indera kita, yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia sendiri.
Lebih dari 75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain.
Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang berjangka panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan yang langsung bisa dirasakan oleh panca indera kita.
Hal ini terlebih dalam kasus sampah, di mana gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita.
2. Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan sampah?
Apa saja bagian - bagian sampah?
Bagaimana dampak sampah bagi kehidupan?
Bagaimana bahaya sampah plastic bagi kesehatan dan lingkungan?
Bagaimana cara mengurangi sampah?
Apa yang dimaksud dengan prinsip produksi bersih?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bahaya racun yang ditimbulkan oleh sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses - proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk - produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira - kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi sampah.
Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan memberikan sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen. Industri diwajibkan membayar biaya pengolahan sampah untuk setiap produk yang dihasilkan, untuk penanganan sampah dari produk tersebut.
Dana yang terhimpun harus dibayarkan pada pemerintah selaku pengelola IPS untuk mengolah
sampah kemasan yang dihasilkan. Pajak lingkungan ini dikenal sebagai Polluters Pay Principle.
Solusi yang diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat memerlukan dukungan dan komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem penanganan sampah tidak akan lagi berkesinambungan.
Tetapi dalam pelaksanaannya banyak terdapat benturan, di satu sisi, pemerintah memiliki keterbatasan pembiayaan dalam sistem penanganan sampah. Namun di sisi lain, masyarakat akan membayar biaya sosial yang tinggi akibat rendahnya kinerja sistem penanganan sampah.
Sebagai contoh, akibat tidak tertanganinya sampah selama beberapa hari di Kota Bandung, tentu dapat dihitung berapa besar biaya pengelolaan lingkungan yang harus dikeluarkan akibat pencemaran udara (akibat bau) dan air lindi, berapa besar biaya pengobatan masyarakat karena penyakit bawaan sampah (municipal solid waste borne disease), hingga menurunnya tingkat produktifitas masyarakat akibat gangguan bau sampah.
BAB III
PENUTUP
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga control sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
Keberadaan Undang-Undang persampahan dirasa sangat perlukan. Undang - Undang ini akan mengatur hak, kewajiban, wewenang, fungsi dan sanksi masing - masing pihak. UU juga akan mengatur soal kelembagaan yang terlibat dalam penanganan sampah. Menurut dia, tidak mungkin konsep pengelolaan sampah berjalan baik di lapangan jika secara infrastruktur tidak didukung oleh departemen-departemen yang ada dalam pemerintahan.
Di beberapa negara, seperti Filipina, Kanada, Amerika Serikat, dan Singapura yang mengalami persoalan serupa dengan Indonesia, sedikitnya 14 departemen dilibatkan di bawah koordinasi langsung presiden atau perdana menteri.
Contoh 12
Pengaruh Tidur Siang Untuk Kesehatan Tubuh
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan sesuatu yang harus dijaga oleh setiap insan. Seseorang tidak akan bisa melakukan aktivitas apapun apabila tubuhnya tidak sehat. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Salah satunya dengan cara menjaga asupan gizi yang dimakan.
Selain itu, olahraga juga sangat perlu untuk dilakukan. Sebagai tambahan, tidur pada siang hari juga mempunyai beberapa manfaat.
2. Rumusan Masalah
Apa saja yang bisa kita lakukan dalam menjaga kesehatan?
Bagaimana pengaruh tidur siang terhadap kesehatan tubuh?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh serta memahami pengaruh tidur siang bagi kesehatan tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Cara Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Cara-cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan di antaranya sebagai berikut:
2. Pengaruh Tidur Siang
Tidur siang sering dilakukan seseorang pada usia dini. Akan tetapi, aktivitas tersebut juga banyak dilakukan oleh usia dewasa. Pengaruh tidur siang terhadap kesehatan tubuh di antaranya yaitu:
BAB III
PENUTUP
Tidur siang adalah salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Kegiatan tersebut mempunyai beberapa manfaat. Akan tetapi, tidur siang harus dilakukan sesuai dengan waktu yang tepat.
Jika aktivitas tersebut dilakukan dengan berlebih, maka akan menimbulkan efek buruk lain. Sehingga, segala aktivitas haruslah dilakukan sesuai dengan porsinya masing-masing. Jangan sampai justru akan menurunkan kebugaran tubuh.
Contoh 13
Potensi Kerajinan Tangan dari Serat Alam
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara tropis sudah pasti memiliki sumber daya yang berlimpah, termasuk dalam kekayaan alam. Salah satu hasil kekayaan alam yang bisa dijadikan bisnis adalah serat alam. Bahkan, sebagian besar dari serat alam tersebut hanya bisa ditemukan di Indonesia. Hal ini bisa dijadikan sebagai potensi bisnis tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga di luar negeri.
Beberapa serat alam yang bisa digunakan sebagai bahan kerajinan tangan adalah eceng gondok, daun pandan, sabut kelapa, pelepah pisang, rotan, dan lain sebagainya. Setiap serat alam yang sudah disebutkan tersebut memiliki karakteristik masing-masing yang khas. Hal ini mampu menarik minat wisatawan mancanegara untuk membeli kerajinan ini, karena memang unik dan tidak ada di negaranya.
2. Rumusan Masalah
Apa sajakah serat alam yang berpotensi dijadikan kerajinan tangan?
Bagaimana proses pembuatan kerajinan tangan tersebut?
Apa saja jenis produk yang bisa d