Solo, Sonora.ID – Guna menyambut Piala Dunia U-20 pada Mei mendatang, saat ini Stadion Manahan Solo sedang menjalani perawatan yang dimulai sejak tanggal 18 januari 2023 lalu melalui Kementerian PUPR.
Rahayu, seorang konsultan rumput Stadion Manahan Solo diminta membantu Dispora dalam mengkaji dan terus mengecek perkembangan rumput di Stadion markas Persis Solo ini.
"Tim kami masuk mengendalikan gulma saat mereka (PUPR) mulai dan ada waktu yang kami minta ke kontraktor di sela-sela mereka memperbaiki drainase, sifatnya adalah melengkapi saja dari banyak item perbaikan oleh mereka," kata Rahayu kepada wartawan, Selasa (21/02/2023).
Ia juga menyebutkan bahwa di rumput Stadion Manahan Solo terdapat juga rumput liar Bermuda.
Baca Juga: Jumenengan Mangkunagara X Akan Digelar, Ganjar hingga Jokowi Turut Diundang
"Rumput Manahan terdapat rumput liar Bermuda, paketnya jadwal Tahun 2022 lalu menyebabkan belum tertanganinya rumput Bermuda," terangnya.
Menurutnya, rumput liar ini akan menyebabkan lapangan tampak tidak bagus dan mulus.
Apalagi saat musim penghujan, rumput liar Bermuda ini akan sangat agresif sekali pertumbuhannya.
Salah satu serangan agresif rumput Bermuda ini pernah menutup lebih dari seperempat lapangan dan menyebabkan kerusakan gulma berulang kali sehingga harus melakukan pembongkaran rumput ulang.
Contoh nyata kejadian tersebut terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu.
Rumput Stadion Manahan diganti saat Asian Games 2018. Namun, untuk mendukung Piala Dunia U20, ada rencana FIFA mengubah lapangan Manahan menjadi rumput Hybrid.
Metode ini nantinya akan dilakukan dengan memasukkan rumput sintetis ke dalam lapangan rumput asli (stitching).
Pengambilan gulma Bermuda yang terlambat memiliki konsekuensi yang bahkan lebih sulit dihilangkan setelah stitching sintetis.
Dengan membersihkan rumput Bermuda ini, sangat penting untuk menjaga agar lapangan Manahan terlihat bagus dan indah dalam waktu yang lebih lama.
Baca Juga: Akibat Pembangunan Gudang di Boyolali, Jalan di Desa Winong Ditutup
Konsultan rumput Stadion Manahan Solo, Rahayu menerangkan bahwa pihaknya bersama tim akan terus mencoba untuk melengkapi dengan baik kekurangan yang ada saat ini.
Selain itu, kontraktor juga akan menangani secara penuh proses ini.
"Rumput liar diambil dan diganti oleh rumput pinggir lapangan, saat ini rumput Tengah dan pinggir sudah hijau dan seragam. Pengurangan rumput liar Bermuda sudah signifikan" terangnya.
Sementara, untuk mengatasi rumput liar lain penyemprotan kemikalia khusus juga dilakukan.
"Rumput liar lain dilakukan penyemprotan kemikalia khusus yang membunuh rumput jenis teki-tekian" tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa penanganan rumput liar ini sudah menjadi rutinitas di Stadion Manahan.
"Pengendalian rumput liar ini adalah kegiatan rutin tahunan untuk Manahan dan awal tahun ini sebagai pelengkap dari perbaikan oleh kontraktor PUPR," ungkapnya.
Rahayu juga menambahkan, selanjutnya untuk proses penyempurnaan berkelanjutan akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Baca Juga: Respon Ganjar Terkait Banjir di Solo: Kita Perbaiki Mulai Hulu Sungai
"Setelah gulma teratasi dengan baik, selanjutnya perbaikan permukaan dan perawatan sampai Piala Dunia oleh kontraktor PUPR," tambahnya
Dia juga menyampaikan harapannya untuk Stadion Manahan kedepannya agar lebih baik.
"Semoga lapangan Manahan tetap cantik terutama untuk piala dunia dan juga final," ungkapnya.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.