Dalam kondisi seperti inilah, peran guru sebagai pendidik terasa sangat besar dan tak tergantikan. Karenanya perlu melakukan peran secara lebih efektif, sehingga diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat sasaran.
Beberapa usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan menjadi tantangan besar yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan harus segera diselesaikan.
Contoh teks editorial tentang pendidikan 2
Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah
Belakangan ini, banyak berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah. Selain untuk sarana edukasi, kegiatan ekstrakurikuler juga sangat bermanfaat untuk tahap perkembangan kreativitas siswa. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan sarana untuk menyalurkan hobi yang dimiliki pada setiap siswa.
Pasti setiap siswa memiliki hobi dan kegemaran yang berbeda – beda. Oleh karena itu, Sekolah memberikan banyak opsi kepada siswanya untuk memilih kategori ekstrakurikuler yang diminati para siswa. Mulai dari Karya Ilmiah Remaja, remaja Masjid, basket, dan lain sebagainya.
Sayangnya tidak semua siswa tertarik untuk mengikuti ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah. Namun masih ada beberapa siswa yang enggan untuk mengikuti ekstrakurikuler dengan alasan masing-masing. Salah satunya adalah rasa malas. Rasa malas tersebut timbul karena para siswa berpikir bahwa dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini dirasa kurang bermanfaat.
Untuk mengatasi siswa yang malas, alangkah baiknya apabila guru diharuskan memberi nasehat dan semangat pada siswanya. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengasah bakat yang dimilikinya. Selain itu, agar kreativitas siswa dapat tersalurkan dengan baik.
Sebaiknya para guru menerapkan beberapa cara agar siswa mau mengikuti ekstrakurikuler di sekolah. Cara yang dilakukan yaitu dengan melakukan tes minat bakat dan kreativitas pada tiap siswa. Sehingga keunggulan tersebut bisa dikembangkan lagi melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Memang pada dasarnya dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini bukan hanya untuk bersosialisasi dan bergaul antar-siswa saja. Melainkan agar siswa mendapatkan prestasi pada bidang non-akademis. Seharusnya setiap siswa-siswi sekolah harus sadar tentang manfaat dan keuntungan yang bisa didapat dari adanya kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Baca Juga: 9 Contoh Teks Editorial di Koran tentang Berbagai Topik, Lengkap!
Contoh teks editorial tentang pendidikan 3
Pendidikan Hanya Menghasilkan Orang Pintar Saja, Bukan Orang Terdidik
Pada era sekarang, marak terjadi tindak pidana suap, korupsi dan sebagainya. Mirisnya para pelaku tersebut mayoritas merupakan orang-orang yang mengenyam pendidikan yang cukup tinggi. Mereka merupakan orang-orang bergelar sarjana serta lulusan universitas ternama.
Melihat fenomena yang terjadi maka ada yang salah dengan pola pendidikan formal kita. Sehingga pola pendidikan ini memerlukan pengkajian ulang.
Tidak bisa dipungkiri jika format pendidikan formal sekarang hanya mengajarkan tentang ilmu dunia. Akibatnya pendidikan hanya menghasilkan orang pintar bukan orang terdidik dan tidak mempunyai budi pekerti yang baik.
Imbasnya adalah mereka menjadi menjadi orang yang jahat, maling, serta menindas kaum yang lemah. Padahal orang-orang tersebut seharusnya menjadi penolong dan pemimpin yang yang bermanfaat bagi banyak orang, bukan hanya segolongan.
Banyak kita temukan di media jika orang-orang yang tertangkap kasus korupsi dan penyuapan merupakan orang terhormat di negeri ini.
Bahkan banyak juga yang mengaku beragama dan berpendidikan tinggi tetapi tidak mencerminkan pendidikan dan agamanya. Mirisnya mereka yang tertangkap tetap terlihat tenang dan tersenyum lebar seolah mereka tidak bersalah dan menyukai perbuatannya.
Apakah mereka tidak pernah tahu dan belajar bahwa memakan uang yang bukan haknya itu merupakan perbuatan tercela, berdosa dan haram hukumnya. Atau memang mereka sudah tidak memiliki akal sehat dan terputus urat malunya?
Oleh karena itu, sistem pendidikan formal saat ini harus segera dievaluasi kembali. Agar hasil dari pendidikan tidak hanya menciptakan orang-orang yang gemar mencari uang, tapi juga mempunyai akhlak yang baik.
Contoh teks editorial tentang pendidikan 4
Penggunaan Make Up bagi Pelajar SMA
Pada zaman yang sudah berkembang ini, kaum wanita berlomba – lomba untuk membuat dirinya cantik. Hal serupa juga terjadi kepada para pelajar SMA 2 Kalpataru. Banyak diantara mereka yang menggunakan make up saat sekolah. Dalam penggunaan make up tersebut memiliki kadar yang berbeda – beda. Ada yang menggunakannya secara tipis dan ada yang tebal.
Penggunaan make up yang dilakukan oleh para pelajar SMA antara lain pelembab, lipstick, maskara, bedak, dan masih banyak lainnya. Tidak hanya menggunakan, mereka juga membawa peralatan make up ke sekolah. Padahal bila dilihat dari peraturan sekolah, sudah ada larangan untuk membawa peralatan make up ke sekolah. Namun mereka tetap saja membawanya.
Padahal kulit para pelajar SMA masih tergolong sensitif. Bila mereka menggunakan produk kecantikan yang tidak cocok dengan kulitnya, maka rentan terjadi iritasi. Selain itu bagi siswa yang sudah terbiasa menggunakan make up sejak kecil, akan memiliki kulit berbeda dari yang belum pernah menggunakannya.
Bila kulit yang sering terpapar oleh make up, akan rentan terhadap masalah kulit. Mulai dari tumbuhnya jerawat membandel, kulit kusam, hingga flek hitam. Hal ini dapat terjadi karena di dalam produk make up tersebut ada zat kimia. Belum lagi bila alat make up yang digunakan siswa tersebut dilakukan secara bergantian, maka akan banyak bakteri yang ada di kulit mereka.
Bakteri yang berkembang pesat di dalam kulit, akan memberikan dampak yang luar biasa bagi siswa. Mulai dari iritasi kulit, herpes, dan juga batuk. Hal ini karena make up menjadi tempat yang mudah untuk kuman berkembang biak. Khususnya pada lipstik, pelembab, dan juga maskara.
Menurut penelitian yang telah dilakukan, 45% wanita yang rutin dalam penggunaan make up akan rentan terhadap penyakit kulit. Kemudian sebanyak 15% wanita akan menderita jerawat yang membandel akibat dari penggunaan make up yang berlebihan. Bila ini terjadi pada siswa yang masih di bawah umur, tentu sangat membahayakan dirinya sendiri.
Sayangnya, para siswa tidak peduli dengan bahaya iritasi kulit dari penggunaan make up. Mereka hanya memikirkan tampilan yang harus cantik. Bahkan para siswa tersebut selalu menggunakan make up kemana saja mereka pergi. Padahal kulit membutuhkan ruang untuk bernafas dan lepas dari polesan make up.
Dengan demikian, seharusnya para pelajar SMA 2 Kalpataru lebih memilih untuk tidak menggunakan make up. Mengingat dampak berbahaya yang mengincar kulit mereka. Dari segi umur, para siswa tersebut masih tergolong di bawah umur untuk menggunakan make up. Seharusnya mereka fokus terhadap sekolah agar dapat menjadi orang sukses di kemudian hari.
Baca Juga: Struktur Teks Editorial dan Contohnya, Materi Bahasa Indonesia Lengkap
Itu dia penjelasan, tujuan, ciri-ciri, struktur dan contoh teks editorial tentang pendidikan.
Semoga bermanfaat!