Sonora.ID – Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, ada banyak materi yang bisa dipelajari, salah satunya adalah teks editorial.
Berikut ini adalah penjelasan, tujuan, ciri-ciri, struktur dan contoh teks editorial tentang pendidikan.
Teks editorial merupakan teks yang membahas tentang pandangan redaksi terkait topik-topik hangat yang sedang ramai dibicarakan oleh banyak orang.
Ini artinya, teks editorial bisa mengangkat topik apapun entah itu topik-topik yang berkaitan dengan politik, sosial, budaya, maupun yang lainnya asalkan bersifat aktual atau up-to-date.
Salah satu topik yang bisa diangkat untuk teks editorial adalah dunia pendidikan atau lingkungan sekolah. Topik ini sangat menarik sekali untuk dikupas lebih lanjut dalam teks editorial.
Meskipun dalam teks editorial itu diisi oleh pandangan redaktur, teks ini berbeda dengan opini.
Hal ini dikarenakan teks editorial itu merupakan pandangan dari redaksi bukan dari seorang yang menulisnya.
Baca Juga: 11 Contoh Teks Editorial Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!
Tujuan teks editorial
Ciri-ciri teks editorial
Struktur teks editorial
Teks editorial ini terdiri dari tiga struktur penulisan, yaitu:
Baca Juga: 10 Contoh Teks Editorial Tentang Kesehatan Singkat dan Strukturnya
Contoh teks editorial tentang pendidikan 1
Perjuangan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan kunci dari kemajuan suatu negara. Semua orang pasti menyadari bahwa pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan peluang dalam menjadikan bangsa ini sejajar dengan negara-negara maju. Akan tetapi, nyatanya kualitas pendidikan di Indonesia belumlah begitu bagus dibandingkan dengan negara lain.
Lembaga pendidikan mengupayakan banyak cara untuk mencetak lulusan yang berkualitas demi mengantisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang kian sulit. Namun keberhasilannya juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi.
Untuk mencapai keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan, perlu dilakukan berbagai upaya secara sungguh-sungguh dan mencari solusi permasalahan yang mungkin nanti akan dihadapi.
Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan sangatlah penting untuk menjawab tantangan globalisasi, kemajuan IPTEK, dan pergerakan masif para tenaga ahli. Lembaga pendidikan dituntut untuk bisa mencetak orang-orang terdidik yang berkualitas karena sengitnya persaingan antar bangsa. Sehingga memiliki keahlian dalam kompetensi profesional serta siap untuk menghadapi kompetisi global.
Pada era teknologi seperti sekarang ini, guru bukanlah satu-satunya sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Peran guru telah bergeser menjadi motivator, fasilitator, juga dinamisator. Keberadaan teknologi internet membuat banyak sumber yang bisa dijadikan sebagai materi pembelajaran.
Dalam kondisi seperti inilah, peran guru sebagai pendidik terasa sangat besar dan tak tergantikan. Karenanya perlu melakukan peran secara lebih efektif, sehingga diperlukan peningkatan langkah dan usaha yang jelas serta tepat sasaran.
Beberapa usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan menjadi tantangan besar yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan harus segera diselesaikan.
Contoh teks editorial tentang pendidikan 2
Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah
Belakangan ini, banyak berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah. Selain untuk sarana edukasi, kegiatan ekstrakurikuler juga sangat bermanfaat untuk tahap perkembangan kreativitas siswa. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan sarana untuk menyalurkan hobi yang dimiliki pada setiap siswa.
Pasti setiap siswa memiliki hobi dan kegemaran yang berbeda – beda. Oleh karena itu, Sekolah memberikan banyak opsi kepada siswanya untuk memilih kategori ekstrakurikuler yang diminati para siswa. Mulai dari Karya Ilmiah Remaja, remaja Masjid, basket, dan lain sebagainya.
Sayangnya tidak semua siswa tertarik untuk mengikuti ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah. Namun masih ada beberapa siswa yang enggan untuk mengikuti ekstrakurikuler dengan alasan masing-masing. Salah satunya adalah rasa malas. Rasa malas tersebut timbul karena para siswa berpikir bahwa dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini dirasa kurang bermanfaat.
Untuk mengatasi siswa yang malas, alangkah baiknya apabila guru diharuskan memberi nasehat dan semangat pada siswanya. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengasah bakat yang dimilikinya. Selain itu, agar kreativitas siswa dapat tersalurkan dengan baik.
Sebaiknya para guru menerapkan beberapa cara agar siswa mau mengikuti ekstrakurikuler di sekolah. Cara yang dilakukan yaitu dengan melakukan tes minat bakat dan kreativitas pada tiap siswa. Sehingga keunggulan tersebut bisa dikembangkan lagi melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Memang pada dasarnya dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini bukan hanya untuk bersosialisasi dan bergaul antar-siswa saja. Melainkan agar siswa mendapatkan prestasi pada bidang non-akademis. Seharusnya setiap siswa-siswi sekolah harus sadar tentang manfaat dan keuntungan yang bisa didapat dari adanya kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Baca Juga: 9 Contoh Teks Editorial di Koran tentang Berbagai Topik, Lengkap!
Contoh teks editorial tentang pendidikan 3
Pendidikan Hanya Menghasilkan Orang Pintar Saja, Bukan Orang Terdidik
Pada era sekarang, marak terjadi tindak pidana suap, korupsi dan sebagainya. Mirisnya para pelaku tersebut mayoritas merupakan orang-orang yang mengenyam pendidikan yang cukup tinggi. Mereka merupakan orang-orang bergelar sarjana serta lulusan universitas ternama.
Melihat fenomena yang terjadi maka ada yang salah dengan pola pendidikan formal kita. Sehingga pola pendidikan ini memerlukan pengkajian ulang.
Tidak bisa dipungkiri jika format pendidikan formal sekarang hanya mengajarkan tentang ilmu dunia. Akibatnya pendidikan hanya menghasilkan orang pintar bukan orang terdidik dan tidak mempunyai budi pekerti yang baik.
Imbasnya adalah mereka menjadi menjadi orang yang jahat, maling, serta menindas kaum yang lemah. Padahal orang-orang tersebut seharusnya menjadi penolong dan pemimpin yang yang bermanfaat bagi banyak orang, bukan hanya segolongan.
Banyak kita temukan di media jika orang-orang yang tertangkap kasus korupsi dan penyuapan merupakan orang terhormat di negeri ini.
Bahkan banyak juga yang mengaku beragama dan berpendidikan tinggi tetapi tidak mencerminkan pendidikan dan agamanya. Mirisnya mereka yang tertangkap tetap terlihat tenang dan tersenyum lebar seolah mereka tidak bersalah dan menyukai perbuatannya.
Apakah mereka tidak pernah tahu dan belajar bahwa memakan uang yang bukan haknya itu merupakan perbuatan tercela, berdosa dan haram hukumnya. Atau memang mereka sudah tidak memiliki akal sehat dan terputus urat malunya?
Oleh karena itu, sistem pendidikan formal saat ini harus segera dievaluasi kembali. Agar hasil dari pendidikan tidak hanya menciptakan orang-orang yang gemar mencari uang, tapi juga mempunyai akhlak yang baik.
Contoh teks editorial tentang pendidikan 4
Penggunaan Make Up bagi Pelajar SMA
Pada zaman yang sudah berkembang ini, kaum wanita berlomba – lomba untuk membuat dirinya cantik. Hal serupa juga terjadi kepada para pelajar SMA 2 Kalpataru. Banyak diantara mereka yang menggunakan make up saat sekolah. Dalam penggunaan make up tersebut memiliki kadar yang berbeda – beda. Ada yang menggunakannya secara tipis dan ada yang tebal.
Penggunaan make up yang dilakukan oleh para pelajar SMA antara lain pelembab, lipstick, maskara, bedak, dan masih banyak lainnya. Tidak hanya menggunakan, mereka juga membawa peralatan make up ke sekolah. Padahal bila dilihat dari peraturan sekolah, sudah ada larangan untuk membawa peralatan make up ke sekolah. Namun mereka tetap saja membawanya.
Padahal kulit para pelajar SMA masih tergolong sensitif. Bila mereka menggunakan produk kecantikan yang tidak cocok dengan kulitnya, maka rentan terjadi iritasi. Selain itu bagi siswa yang sudah terbiasa menggunakan make up sejak kecil, akan memiliki kulit berbeda dari yang belum pernah menggunakannya.
Bila kulit yang sering terpapar oleh make up, akan rentan terhadap masalah kulit. Mulai dari tumbuhnya jerawat membandel, kulit kusam, hingga flek hitam. Hal ini dapat terjadi karena di dalam produk make up tersebut ada zat kimia. Belum lagi bila alat make up yang digunakan siswa tersebut dilakukan secara bergantian, maka akan banyak bakteri yang ada di kulit mereka.
Bakteri yang berkembang pesat di dalam kulit, akan memberikan dampak yang luar biasa bagi siswa. Mulai dari iritasi kulit, herpes, dan juga batuk. Hal ini karena make up menjadi tempat yang mudah untuk kuman berkembang biak. Khususnya pada lipstik, pelembab, dan juga maskara.
Menurut penelitian yang telah dilakukan, 45% wanita yang rutin dalam penggunaan make up akan rentan terhadap penyakit kulit. Kemudian sebanyak 15% wanita akan menderita jerawat yang membandel akibat dari penggunaan make up yang berlebihan. Bila ini terjadi pada siswa yang masih di bawah umur, tentu sangat membahayakan dirinya sendiri.
Sayangnya, para siswa tidak peduli dengan bahaya iritasi kulit dari penggunaan make up. Mereka hanya memikirkan tampilan yang harus cantik. Bahkan para siswa tersebut selalu menggunakan make up kemana saja mereka pergi. Padahal kulit membutuhkan ruang untuk bernafas dan lepas dari polesan make up.
Dengan demikian, seharusnya para pelajar SMA 2 Kalpataru lebih memilih untuk tidak menggunakan make up. Mengingat dampak berbahaya yang mengincar kulit mereka. Dari segi umur, para siswa tersebut masih tergolong di bawah umur untuk menggunakan make up. Seharusnya mereka fokus terhadap sekolah agar dapat menjadi orang sukses di kemudian hari.
Baca Juga: Struktur Teks Editorial dan Contohnya, Materi Bahasa Indonesia Lengkap
Itu dia penjelasan, tujuan, ciri-ciri, struktur dan contoh teks editorial tentang pendidikan.
Semoga bermanfaat!