Palembang, Sonora.ID – Melelapkan diri atau tidur adalah salah satu kebutuhan penting bagi manusia.
Walau setiap hari kita melakukannya, para ilmuwan mencatat masih ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang tidur.
Kita tahu bahwa tidur baik untuk mengembalikan sistem kekebalan tubuh, menyeimbangkan kadar hormon, menurunkan tekanan darah, membersihkan racun dari otak, dan lain sebagainya.
Hasil ribuan penelitian bersikeras mengatakan tidur tidak merugikan. Meski begitu, masih banyak mitos yang beredar tentang tidur.
Baca Juga: 8 Manfaat Olahraga Lari: Bantu Atasi Gangguan Tidur dan Depresi
Dilansir dari Kompas Health, simak lima mitos mengenai tidur.
1. Tak masalah sering mengonsumsi obat tidur
Ahli mengingatkan saat Anda sering minum obat tidur, maka tidur yang Anda lakukan tidak alami.
Walker berkata, orang yang mengonsumsi obat tidur sebenarnya tidak tidur atau terjaga. “Mereka sebenarnya dibius,” ujarnya.
Obat tidur pun memiliki indikasi membahayakan tubuh, yakni melemahkan koneksi sel otak yang bisa melemahkan memori dari waktu ke waktu.
2. Beberapa orang tidak bermimpi
Pernyataan ini salah. Ahli mengatakan kita semua bermimpi meski saat terbangun lupa.
Saat kita bermimpi, kita akan mengolah emosi dan pengalaman pada siang hari. Walker berkata mimpi adalah sesuatu yang penting untuk kesehatan emosional serta mental.
Baca Juga: 5 Posisi Tidur untuk Menambah Tinggi Badan, Luruskan Tubuh ketika Tidur
3. Tidur kurang dari 7 jam setiap hari sudah cukup
Orang yang memercayai mitos ini adalah mereka yang kerap begadang. Salah satu cara yang dilakukan agar tidak tidur sepanjang malam adalah dengan mengonsumsi kopi.
Dalam menjawab mitos ini, ilmuwan neuroscience dari University of California Berkeley, Matthew Walker, menyarankan agar selama seminggu Anda tidak memasang alarm dan bangun secara alami.
Hal ini untuk mengetahui seberapa banyak waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan fungsinya.
Dari penelitian yang sudah dilakukan, sebagian besar orang membutuhkan 7-9 jam untuk tidur.
Memang ada beberapa orang yang mengaku tidur 5 jam saja sudah cukup, apalagi badan tetap segar dan terasa normal.
Walker berkata, meski tubuh mampu menyesuaikan diri dengan kebiasaan tersebut, tes menunjukkan tubuh mengalami gangguan kinerja.
4. Satu-satunya konsekuensi kurang tidur adalah tubuh akan lelah
Menurut Walker dalam buku Why We Sleep: Unlocking the Power of Sleep and Dreams yang ditulisnya, kurang tidur berkaitan dengan menurunnya fungsi kesehatan termasuk masalah memori, peningkatan risiko kanker, depresi dan cemas, penyakit jantung, dan pemicu penyakit alzheimer di otak.
Baca Juga: Apakah Memang Menyembuhkan? Simak 5 Mitos Seputar Penggunaan Obat
5. Anda bisa menjadi orang yang rajin bangun apabila bangun pagi
Permasalahan ini sebenarnya lebih kompleks karena ada beberapa faktor yang memengaruhi chronotype seseorang.
Chronotype mengacu pada kecenderungan waktu untuk tidur seseorang selama 24 jam. Ada kelompok orang yang bangun pagi, orang yang kuat begadang, atau keduanya.
Ahli mengatakan jam tubuh manusia selalu berubah sepanjang hidupnya dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti mendapat sinar matahari dan genetika.
Kebanyakan orang memang bisa mengatur jam tidur, tapi ada juga yang sulit bila diminta beralih menjadi orang yang bangun pagi atau menjadi orang yang suka begadang. Pada dasarnya tidak mungkin.
Penulis: Fernando Oktareza
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.