Sonora.ID – Kaidah penulisan judul sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Untuk lebih jelasnya, mari simak cara penulisan judul yang benar sesuai PUEBI yang akan dibahas dalam artikel ini.
Dalam sebuah karangan atau tulisan, judul dapat diibaratkan sebagai pintu gerbang sebelum menuju ke rumah.
Judul merupakan bagian penting yang mendefinisikan pokok pembahasan dalam sebuah karangan.
Oleh karena itu, cara penulisan judul yang benar dan menarik sangat memengaruhi ketertarikan pembaca terhadap tulisan kita.
Baca Juga: Tata Cara Penulisan Judul Karya Tulis yang Benar, dengan Contohnya
Hal penting yang harus kamu lakukan ketika menulis judul adalah memperhatikan huruf kapital dan huruf kecil.
Kamu harus bisa menempatkan huruf kapital dan kecil pada judul dengan sesuai.
Baiklah tanpa menunggu lama, berikut penjelasan cara penulisan judul yang benar.
Diawali dengan Huruf Kapital
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), pengawalan huruf kapital wajib hukumnya saat menyebutkan beberapa suku kata tertentu, baik pada judul maupun isi, antara lain adalah nama orang / tokoh, nama kota, negara, merek, dan bersifat pengawalan yang berhubungan dengan Tuhan, gelar hingga singkatan.
Penggunaan huruf kecil dalam judul
Kata-kata yang harus ditulis dengan huruf kecil dalam judul ini tidak berlaku apabila terletak pada awal judul. Apa saja kata-kata tersebut?
1. Partikel: pun, per, demi
Penulisan kata partikel seperti pun, per dan demi dalam judul harus menggunakan huruf kecil. Sebagai contoh:
- Reformasi Satu demi Satu
- Dan Angin pun Berkisah
2. Kata sandang: si, sang
Penulisan kata sandang seperti si dan sang dalam judul harus ditulis dengan huruf kecil, contohnya yaitu; Pulangnya si Anak Hilang.
Baca Juga: Cara Membuat Abstrak untuk Karya Ilmiah, Lengkap dengan Penjelasannya
3. Kata depan: di, ke, dari, dengan, pada, bagi, untuk, buat, guna, oleh, kepada, terhadap, daripada
Penulisan kata depan pada judul haruslah menggunakan huruf kecil. Contohnya yaitu:
- Berguru pada Kearifan
- Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
4. Kata hubung: dan, serta, yang, karena, tetapi, sehingga, dalam, jika, kalau, maka, meskipun, kendati, walau, tentang, sebagai, secara, seperti, ialah, agar, supaya, hingga; sejak
Dalam judul, penulisan kata hubung harus dituliskan dengan huruf kecil, sebagai contoh:
- Diksi dan Gaya Bahasa
- Tetap Galau walau Badai Telah Berlalu
5. Interjeksi (seruan perasaan): oh, ah, deh, dong, kok, sih
Yang terakhir adalah interjeksi atau seruan perasaan, berikut contohnya:
- Siapa dong Pemimpin yang Layak
- Merokok, Apa sih Manfaatnya
Penggunaan Kata Ulang
Ada beberapa jenis kata ulang yang kita tahu seperti kata ulang berubah bunyi, kata ulang berimbuhan dan kata ulang utuh. Ketiga kata ulang tersebut mempunyai kaidahnya tersendiri dalam penulisan.
Berikut penjelasan dan contoh kata ulang yang benar pada judul :
Penulisan judul pada kata ulang ini adalah hanya huruf awal saja yang memakai kapital sedangkan sisanya tidak.
Contoh kata ulang berubah bunyi adalah sayur-mayur, bolak-balik, serba-serbi.
Baca Juga: 30 Contoh Motto Skripsi Terbaik dan Menginspirasi dari Tokoh Dunia
Sama seperti berubah bunyi, kata ulang ini juga hanya memakai huruf kapital di awal saja sedangkan sisa huruf yang lain kecil.
Contoh kata ulang berimbuhan adalah berenang-renang, tarik-menarik, sapa-menyapa.
Kata ulang utuh ini merupakan pengulangan unsur pertama pada kata tersebut.
Ketika menulis judul dengan kata ulang utuh, maka ditulis menggunakan huruf kapital pada masing-masing kata.
Contoh kata ulang utuh adalah Undang-Undang, Ibu-Ibu, Bintang-Bintang.
Contoh Penulisan Judul yang Benar
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 7 Contoh Saran dalam Makalah yang Baik dan Benar, Lengkap dengan Tips Membuatnya