Boyolali, Sonora.ID – Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali merupakan salah satu destinasi wisata dengan sensasi berbeda karena berada di lereng gunung merapi dan juga Merbabu.
Kawasan ini menyuguhkan pemandangan yang tentunya sangat indah dan hawa yang sejuk.
Hampir setiap 6 bulan sekali, muncul wisata baru dan bisa kita temukan di sekitaran kawasan ini, seperti rumah makan, embung, penginapan, taman dan yang lainnya.
Namun belum semua tempat wisata tersebut sudah mengantongi izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dari pemerintah.
Selain itu, data kunjungan para wisatawan ke Boyolali juga belum terintegrasi dengan baik oleh Pemkab Boyolali.
Baca Juga: Jack Harun, Eks Napiter Bom Bali I Dapatkan Beasiswa S2 Di UNS
Oleh karena itu, Pemkab Boyolali melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali mengadakan sosialisasi ke para pengelola bisnis wisata yang ada di Aula Bungalow Desa Samiran, Kecamatan Selo.
Selain itu, untuk cara penginputan kunjungan wisata Disporapar juga memberikan pelatihan melalui website ke aplikasi sistem pelaporan kunjungan wisatawan (Silajuwita).
Supana, Kepala Disporapar Boyolali mengatakan bahwa melalui aplikasi ini nantinya sistem pelaporan kunjungan wisata di Boyolali sangatlah penting dan juga untuk mencatat wisatawan yang berkunjung ke Boyolali setiap bulannya.
Penggunaan website dan aplikasi ini dilakukan dalam rangka untuk mempertimbangkan terkait kebijakan pemerintah di sektor pariwisata.
"Sehingga akan sangat terukur dalam rangka untuk kebijakan Bupati dalam mengembangkan pariwisata di Boyolali yang sedang menggeliat," kata Kepala Disporapar Boyolali ketika ditemui wartawan, Selasa (21/02/2023).
Beliau menambahkan bahwa kawasan lereng Merapi dan Merbabu sekarang ini banyak sekali destinasi wisata baru yang muncul tiap bulannya.
Pihaknya meminta para pengelola destinasi wisata tersebut agar segera melengkapi izin resmi dari pemerintah dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan dan jumlah destinasi wisata di kawasan tersebut.
"Karena sektor pariwisata diharapkan bisa memberikan tambahan PAD (Pendapatan Asli Daerah), secara multi efektif juga memberikan peningkatan perekonomian bagi masyarakat sekitar. Jadi kita selalu memberikan edukasi kepada para pengelola destinasi dari sisi safety, pengamanan, dan dari sisi perizinan serta pelaporan," tambahnya.
Baca Juga: Dilaporkan ke Polisi, Pengajar TPA Diduga Cabuli Muridnya
Dengan adanya kawasan wisata seperti ini tentunya akan mendongkrak sektor ekonomi sekitar serta meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Subagyo, seorang peserta dari pengelola Desa Wisata Lencoh juga menyambut baik dengan adanya sosialisasi dan pelatihan terkait pariwisata ini.
"Pelatihan ini dapat membangun manajemen konsep laporan yang lebih baik, untuk administrasi dan sistem pemasaran ataupun sistem pengelolaan di desa wisata dapat lebih handal," pungkasnya.
Kepala Disporapar Boyolali, Supana juga berharap kedepannya para pengelola destinasi wisata di Kawasan ini maupun yang lainnya dapat memenuhi persyaratan baik itu perizinan, standarisasi, kenyamanan, keindahan, dan juga daya tarik pariwisata agar para wisatawan yang datang akan lebih tertarik untuk mengeksplorasi lebih jauh terkait pariwisata di Kabupaten Boyolali.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.