Sonora.ID - Pejabat publik mendapatkan sorotan yang luar biasa belakangan ini, terlebih soal harta kekayaan yang dianggap seharusnya tidak sebanyak yang mereka miliki karena gaji pejabat publik pun seharusnya tidak sebanyak itu.
Keluarga-keluarga pejabat publik, terlebih anak-anak mereka kerap kali memamerkan harta di media sosial.
Hal ini sempat disoroti oleh Bendahara Negara, Sri Mulyani menyatakan bahwa mengumbar harta di media sosial justru akan mempermudah kinerja petugas pajak untuk mencari tahu pendapatan orang tua anak-anak tersebut.
Seperti yang baru-baru ini mendapatkan sorotan, Mario Dandy Satrio, anak dari Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo.
Dandy menjadi sorotan setelah menganiaya David, putra dari Jonatahan Latumahina pengurus GP Ansor.
Kasus ini kemudian mendapatkan sorotan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD yang geram atas perilaku Dandy yang juga kerap berfoya-foya dan menegaskan orang tua harus diperiksa.
Baca Juga: Menunggu Vonis Richard Eliezer, Mahfud MD: Tanpa Dia Kasus Tak Terungkap
Pejabat yang bersangkutan, kata Mahfud MD, juga harus diperiksa lantaran aksi keluarganya yang disebut foya-foya dan hedonistik viral di media sosial.
Maka dari itu, bagi Mahfud MD tak ada kata damai dan maaf dalam kasus ini.
"Tidak ada perdamaian atau pemaafan dalam hukum pidana," kata Mahfud, Kamis (23/2/2023) malam dilihat di akun Twitternya.
Dikutip dari Kompas.TV, Mahfud MD juga ingatkan, secara administrasi pejabat tersebut harus diperiksa lantaran keluarganya disebut hedonis.
"Secara hukum administrasi, pejabat yang punya anak dalam tanggungan hedonis dan berfoya-foya harus diperiksa," ucapnya.
Di sisi lain, Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa sejumlah ponsel dan mobil bermerek Rubicon dari kasus tersebut.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 7 Channel TV yang Masih ‘Bandel’, Mahfud MD Ancam: Aktivitas Ilegal