7 Contoh Puisi Kritik Sosial yang Paling Bagus dan Fenomenal

24 Februari 2023 13:40 WIB
7 Contoh Puisi Kritik Sosial yang Paling Bagus dan Fenomenal
7 Contoh Puisi Kritik Sosial yang Paling Bagus dan Fenomenal ( pixabay)

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang apa saja yang menjadi contoh puisi kritik sosial yang paling bagus dan fenomenal.

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dapat mengungkapkan berbagai macam perasaan dan pikiran manusia.

Selain itu, puisi juga dapat digunakan untuk menyampaikan kritik sosial terhadap keadaan yang terjadi di masyarakat.

Lantas apa saja yang menjadi contoh puisi kritik sosial yang paling bagus dan fenomenal tersebut? simak ulasannya berikut ini:

 Baca Juga: 12 Puisi Bahasa Inggris Berbagai Tema Beserta Artinya

  1. Tanah Airku - Chairil Anwar

Tanah airku tidak kulupakan

Kan terkenang selama hidupku

Biarpun saya pergi jauh

Tidak akan hilang dari kalbu

Tanahku yang kucintai

Engkau kuhormati

Walaupun banyak negeri kujalani

Yang masyhur permai dikatakan

Tetapi kampung dan rumahku

Di sanalah kurasa senang

Puisi ini ditulis oleh Chairil Anwar, seorang penyair terkenal Indonesia. Puisi ini merupakan kritik sosial terhadap keadaan Indonesia pada masa itu, dimana Indonesia masih terbelakang dan banyak orang miskin. Chairil Anwar ingin menyampaikan pesan bahwa walaupun Indonesia masih tertinggal, kita tetap harus mencintai tanah air kita dan berjuang untuk memperbaiki keadaan.

 Baca Juga: Contoh Puisi Baru Berbagai Tema Lengkap, Sederhana Tapi Bermakna Mendalam

  1. Indonesia Tanah Airku - Gus Dur

Indonesia tanah airku

Tanah tumpah darahku

Di sanalah aku berdiri

Jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku

Bangsa dan tanah airku

Marilah kita bersatu

Hapuskanlah perpecahan

Puisi ini ditulis oleh mantan presiden Indonesia, Gus Dur. Puisi ini merupakan kritik sosial terhadap kondisi Indonesia yang masih terpecah-belah. Gus Dur ingin menyampaikan pesan bahwa kita harus bersatu dan bekerja sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

 Baca Juga: 15 Puisi Tentang Hujan, Penuh Makna dan Inspiratif

  1. The Waste Land - T.S. Eliot

April is the cruellest month, breeding

Lilacs out of the dead land, mixing

Memory and desire, stirring

Dull roots with spring rain.

Puisi ini ditulis oleh T.S. Eliot, seorang penyair terkenal Inggris. Puisi ini merupakan kritik sosial terhadap keadaan dunia pada masa itu, dimana perang dan kehancuran merajalela. T.S. Eliot ingin menyampaikan pesan bahwa kehidupan manusia saat itu seperti "tanah mati", dan manusia harus berjuang untuk memperbaiki keadaan.

 Baca Juga: 15 Contoh Puisi Cita-citaku Menjadi Dokter, Guru, Polisi yang Inspiratif

  1. The Chimney Sweeper - William Blake

When my mother died I was very young,

And my father sold me while yet my tongue

Could scarcely cry " 'weep! 'weep! 'weep! 'weep!"

Puisi ini ditulis oleh William Blake, seorang penyair terkenal Inggris. Puisi ini merupakan kritik sosial terhadap keadaan anak-anak pada masa itu, dimana anak-anak sering dieksploitasi dan dipekerjakan untuk bekerja di pabrik atau sebagai buruh. William Blake ingin menyampaikan pesan bahwa anak-anak harus dilindungi dan diberi hak yang sama dengan orang dewasa.

Baca Juga: 6 Contoh Puisi Tentang Lingkungan Sekolah untuk Bahan Belajar Siswa

  1. Puisi "Rakyat dan Keadilan" karya Chairil Anwar

Rakyat dan Keadilan

(Chairil Anwar)

Rakyat adalah sumber segala sakti

Keadilan adalah pangkal segala hikmat

Di antara keduanya berdirilah kita

Menjaga supaya selalu teguh dan utuh

Puisi ini menggambarkan pentingnya keseimbangan antara rakyat dan keadilan dalam menjaga keutuhan masyarakat. Chairil Anwar mempertegas bahwa rakyat sebagai sumber segala sakti, namun tanpa keadilan maka kekuatan rakyat akan menjadi tidak bermakna. Oleh karena itu, sebagai individu dalam masyarakat, kita harus menjaga agar keseimbangan antara rakyat dan keadilan selalu terjaga.

 Baca Juga: 15 Puisi Hari Valentine Paling Romantis Cocok Diberikan kepada Kekasih

  1. Puisi "Politik Uang" karya Taufiq Ismail

Politik Uang

(Taufiq Ismail)

Politik uang memecah belah bangsa

menjual harga diri, harga negeri

Negara pincang, rakyat terdzalimi

Semua karena uang yang dipakai di pilkada

Puisi ini mengkritisi praktek politik uang yang merusak tatanan sosial dalam masyarakat. Taufiq Ismail mengungkapkan bahwa politik uang membuat masyarakat terpecah belah, harga diri dan harga negeri dijual, dan negara menjadi pincang. Selain itu, rakyat juga menjadi terdzalimi karena tidak ada keadilan dalam politik yang dipengaruhi oleh uang.

 Baca Juga: 15 Contoh Puisi 3 Bait Berbagai Tema, Materi Bahasa Indonesia

  1. Puisi "Surat dari Ibu" karya Wiji Thukul

Surat dari Ibu

(Wiji Thukul)

Surat ini yang terakhir dariku

sebelum aku ditangkap oleh tentara

di rumah kita, rumah yang telah menjadi saksi bisu

akan tetap memancarkan nurani

Puisi ini menggambarkan perjuangan seorang ibu dalam mempertahankan nurani dan hak-hak asasi manusia yang diabaikan oleh penguasa. Wiji Thukul mengungkapkan bahwa meskipun dirinya ditangkap oleh tentara, surat terakhirnya akan selalu memancarkan nurani. Puisi ini mengkritisi ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan oleh penguasa terhadap rakyat.

Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.                

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm